ROMEO DAN JULIET TIDAK ADA APA APANYA JIKA DIBANDING DENGAN MEREKA

bagai Romeo dan Juliet
Manusia secara alami terbukti bukan makhluk monogam dan dalam hal kesetiaan tanpa pamrih terhadap pasangan. Manusia memiliki reputasi sangat buruk. Manusia memiliki ambisi dan hasrat yang sulit di sembunyikan termasuk kehendak akan superioritas individu mereka terhadap pasangan. Manusia tidak pernah di "desain" oleh alam untuk setia kepada pasangannya. Kawin dan bercerai adalah hal yang biasa.

Statemen kesetiaan terhadap pasangan secara sakral dikalangan spiesis manusia terlihat begitu absurd.

Itu karena manusia memiliki kehendak lebih bebas daripada spiesis makhluk lain. Lebih cerdas dan lebih mudah mengkesampingkan perasaan cinta dengan tindakan logis.

Namun ada beberapa spiesis makhluk selain manusia yang ternyata menjadi simbol atau lambang kesetiaan cinta. Benar benar kesetiaan yang mengagumkan hingga keakhir hayat mereka.

1. Angsa
Pasangan setia seumur hidup
Bahkan ketika pasangannya mati, angsa jantan akan mengusir angsa betina lain yang mendekatinya. Dia memilih mati dalam kesendirian sepanjang sisa hidupnya.

Hanya ada satu atau dua cerita diantara semilyar spiesis manusia terdapat kisah kesetiaan yang dapat menyamai spiesis angsa dalam hal kesetiaan. Namun hanya satu atau dua cerita dalam sejuta.

Kebanyakan kisah manusia adalah janji setia sewaktu pasangan masih muda dan baru melakukan hubungan asmara. Waktu itu jika cinta terpisah rasanya dunia ini kiamat.

Kisah selanjutnya adalah penuh dengan intrik dan kenyataan daripada sifat asli manusiawi. Kisah selanjutnya adalah konflik, kekecewaan atau kesepian yang berkepanjangan.

2. Buaya.
Di fitnah sebagai lelaki buaya
Mungkin kita harus mengkaji ulang kesalahan kita karena membuat simbol lelaki manusia dengan spiesis hewan buaya darat. Faktanya setelah melakukan penyelidikan selama berpuluh puluh tahun, para ahli menemukan: Buaya adalah jenis spiesis yang paling setia terhadap pasangannya! It is the fact.

Kalau manusia ingin melambangkan ketidak setiaan dan penghianatan cinta asmara, maka mengalamatkan simbol itu kepada spiesis buaya adalah salah besar.

Buaya jantan dan betina selalu menemukan kembali pasangan hidup pertama mereka walau berjauhan pada musim kawin, tidak pernah buaya laki dan buaya betina salah pasangan. Mereka selalu mengenali pasangan mereka dalam kondisi sesulit apapun.

Buaya adalah lambang cinta pertama dan terakhir yang sangat mengagumkan.

3. Elang Laut
Pasangan yang hidup berdua selamanya
Bukan hanya pasangan setia, spiesis hewan unggas ini adalah pasangan keluarga atau ayah bunda yang paling bertanggung jawab terhadap keluarganya. Sangat mengharukan pengorbana ayah dan ibu seekor elang dalam membesarkan anak anak mereka. Si ibu rela kehilangan bulu bulunya untuk dijadikan alas bayi bayinya dan selama itu dia tidak bisa terbang, si ayah dengan lebih rajin mencari makan.

Lalu ketika tiba saatnya mendidik anak anaknya agar menjadi kuat dan mandiri, si ibu dengan serius melatih terbang anak anaknya yang cengeng dengan menjatukan mereka berkali kali dari ketinggian lalu menangkap mereka kembali dari bawah.

Benar benar sebuah usaha yang keras dan penuh pengorbanan. Dan ketika anak anak mereka pergi meninggalkan mereka untuk hidup mandiri bersama pasangan masing masing pelajaran pelajaran itu diturunkan kembali kepada keturunan mereka dari generasi ke generasi sepanjang masa.

Lalu ayah dan bunda bersama sama lagi mengarungi kerasnya kehidupan. Ketika salah satu dari mereka mati, pasangan yang lain akan menyusul karena sudah tidak punya gairah untuk hidup lebih lama.

4. Serigala
Setia dan bertanggung jawab teehadap pasangan hidup mereka
Bukan hanya setia terhadap pasangan hidupnya serigala jantan adalah contoh kepala keluarga yang sangat bertanggung jawab.

Tentu saja kita salah dalam memandang kehidupan para serigala baik secara kelompok maupun individu. Sebagai kelompok mereka sangat kompak, setia dan efektif. Sebagai individu serigala adalah makhluk yang memiliki komitmen dan pendirian yang kuat. Adalah salah jika menganggap merekasebagai simbol kejahatan walaupun dikalangan manusia terdapat pepatah: "Bagaikan serigala berbulu domba"

Misalnya para ahli telah mempelajari jika seekor betina serigala yang menjadi pasangannya memutuskan untuk memelihara dan melindungi seorang bayi manusia akibat kuatnya naluri keibuan dan cinta kasih terhadap sesama makhluk hidup diantara mereka dan akibat dari konsensus aneh insting  dan naluri serigala terhadap manusia. Serigala jantan akan mengalah dan segera ikut melindungi bayi manusia tersebut dari segala marabahaya dan membesarkannya sampai dewasa.

Ini bukan semata mata karena adanya cerita fiksi, tetapi ini adalah fakta. Animal planet pernah menayangkan bagaimana seekor anak rusa mungil yang seharusnya menjadi mangsa para serigala dipertahankan oleh betina serigala, awalnya Jantan pasangan serigala betina nampak marah karena tidak setuju dan tahu betapa beratnya risiko yang harus mereka terima di tengah kelompok. Tetapi dia memilih membela betina pasangannya mati matian. Dan dia berhasil, kelompoknya membiarkan mereka membesarkan bayi anak rusa itu hingga dewasa. Kisah ini tidak berlanjut.

Seekor serigala jantan walau tegas, namun sangat mengalah terhadap keinginan pasangannya. Begitu juga sebaliknya seekor serigala betina amat sering menunjukan rasa hormat dan kasih sayang terhadap pasangan jantannya dia selalu nampak menjilati leher dan bulu bulu serigala jantan pada setiap kesempatan untuk membersihkan tubuh pasangannya.

5. Merpati
Lambang cinta dan kesetiaan
Jika burung burung artis yang suka bernyanyi menunjukan sifat berganti ganti pasangan tanpa komitmen kesetiaan, sebaliknya hampir sepanjang waktu dan hidupnya merpati melewati waktu bersama pasangannya.

Pasangan kedua makhluk ini bersikap saling mengasihi, saling memperhatikan, saling membuat pasangan merasa nyaman hidup bersamanya. Ketika mereka tua dan letih dan lalu mati seekor merpati jantan atau betina sangat sulit untuk dipasangkan dengan pasangan baru.

Mereka adalah lambang kesetiaan yang membuat setiap pasangan kekasih spiesis manusia yang hidup di atas dunia fana ini menjadi iri melihatnya.

6. Belangkas (Mimi)
Pasangan yang selalu nempel bagai posessive
Hewan laut ini bentuknya aneh badannya beruas layaknya kelabang. Yang sangat menarik adalah mereka senantiasa berjalan lambat di pantai berduaan dengan pasangannya.

Hewan ini amfibi. Sebenarnya hidup dan mencari makan di malam hari. Jika kita melihatnya berjalan disiang hari itu adalah karena musim kawin. Dia termasuk jenis kepiting berekor yang nasibnya sering berakhir didalam kuali makan di dapur rumah manusia. Kadang cinta dan kesetiaan mereka selalu berakhir demikian tragis. Berakhirnya kisah cinta di dalam perut manusia yang rakus.

Belangkas dalam hidup berpasangan tidak mengenal istilah poligami. Mereka makhluk dengan genetik yang ditakdirkan untuk monogami dalam berpasangan. Kita akan melihat pada saat bergerak dan berjalan pasangannya selalu menempelinya seolah bersifat sangat posesive. Pasangannya selalu menempelinya kemana saja mereka bergerak pergi di bawah bayang bayang matahari di pantai menuju senja..

7. Siamang
Pasangan setia dan saling menjaga
Diantara spiesis dikalangan hewan, siamang yang paling mendekati manusia dalam hal kecerdasan, bersosialisasi dan berempati terhadap sesama.

Namun sangat berbeda dengan manusia siamang tidak pernah berpoligami, mereka menganut faham monogami tanpa pamrih.

Jika mereka telah menemukan pasangan hidupnya seumur hidup mereka akan selalu bersama, saling mengurus satu sama dengan yang lain, saling mengasihi dan melindungi. Mereka juga akan menjadi pasangan yang baik untuk mengurus keluarga.

Para siamang adalah makhluk yang menggemaskan, lucu dan sangat tulus dalam berpasangan.

Nah itu dia 7 spiesis hewan di luar manusia yang sangat unggul dalam hal kesetiaan. Manusia adalah makhluk poligami, genetika kita telah membuktikannya secara ilmiah. Jikapun ada manusia yang tidak pernah berfikir berganti pasangan, itu sangat langka dan ajaib.

TEMPAT KITA MANUSIA

Lelaki manusia tidak dapat dibandingkan dengan lelakinya buaya yang sangat setia, lelaki manusia selalu haus melihat wanita cantik, wajah wajah baru wanita cantik yang tidak ada dalam kehidupan mereka sebelumnya.

Lelakinya manusia sangat "jahat" dalam hal kesetiaan, bahkan wanitanya manusia juga memiliki genetika yang sama.

Itu adalah karena secara genetik manusia tidak di desain untuk setia kepada pasangan layaknya gen dari spiesis hewan hewan yang kita sebutkan diatas. Namun manusia menutupinya dengan etika, sistem nilai dan budaya yang mereka anut atau mereka sepakati. Jika kita setia kita akan dianggap baik, jika tidak kita akan terlihat jahat di mata yang lain, padahal secara insting manusia itu sebenarnya tidak demikian.

Jadi kalau yang dimaksud adalah lelaki manusia yang mata keranjang, sangatlah tidak adil menyamakannya dengan lelaki atau jantannya buaya yang setia.

Ada pepatah yang mengatakan: "Jika aku bilang aku cinta kamu, sesungguhnya aku hanya mencintai diriku sendiri"

"Dan tanpa bersalah apa apa aku telah membohongimu untuk jangka panjang, dan kamu juga membohongi aku dengan pesona dan perangkap alami kecantikan yang akan segera berakhir - karena setelah cairan kuning bernama cinta berhenti bergelora dalam jantung dan limpa, aku dan kamupun akan kehilangan daya tarik dan kita menjadi tua, cinta seperti pertama dulu sudah tidak ada lagi"

Hukum alam berjalan dan memerangkap kita dalam cinta asmara, kaidah itu berjalan hanya agar kita membuat keturunan agar spiesis kita dapat bertahan diantara persaingan evolusi, setelah hubungan berhasil, alam tidak melanjutkan lagi godaan rasa nikmat asmara segera berakhir, dan untuk selanjutnya manusialah yang harus mempertahankan atau mengakhirinya.

Faktanya tidak sedikit perkawinan berakhir dengan perpisahan, walau banyak yang terpaksa mempertahankannya dalam tatanan alami baik karena mempertahankan status, etika, budaya maupun karena keyakinan dari ajaran agama yang mereka anut.

Tapi sebenarnya, kita memang tidak didesain untuk memiliki kesetiaan cinta. Kita hanya dituntut menggunakan seluruh sumberdaya inteligensia kita agar nampak berbeda dengan spiesis lain yang sama sama menjadi penghuni permukaan kerak bumi ini.

www.editblogtema.net

5 Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

  1. setia juga mereka itu ya.

    BalasHapus
  2. Sedih banget kalau sebuah pernikahan manusia (yang katanya dengan niat suci dan dilakukan dengan sakral) harus kandas di meja sidang...
    Renungkan lagi...lihatlah percintaan binatang-binatang di atas, tanpa mengenal Romeo and Juliet mereka "memahami" arti kesetiaan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang sekedar memiliki naluri terlihat lebih baik daripada memiliki akal pikiran

      Hapus
  3. waaah baru tau loh kalo buaya justru setia banget ama pasangannya.. :). ntah siapa yg ksh julukan buaya darat utk playboy yaaa :p.

    itu binatang yg disebut belangkas (mimi), aku slama ini ngiranya anak kepiting hahahaha

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak