MAMPUKAH HUAWEI LOLOS DARI HANTAMAN PERANG DAGANG CINA DENGAN AMERIKA?

Huawei
Huawei
Mampukah Huawei bertahan ditengah terpaan badai perang?
Situasi yang dialami oleh Huawei sekarang adalah sebuah keadaan yang terlihat sangat buruk, lebih buruk jika dibanding dengan nasibnya ZTE yang dulu juga pernah dibanned oleh pemerintah Amerika karena di curigai melakukan kegiatan mata mata. Walaupun telah berkali kali membantah, namun apa mau dikata, Trump tidak akan perduli.

Akan tetapi kasus Huawei sungguh berbeda mengapa?

HUAWEI ADALAH PERANGKAT TERNAMA NO.2 DI DUNIA

Huawei telah memiliki nama besar di Amerika dan di Eropa keberadaannya telah menggeser dominasi Apple dibeberapa belahan dunia hingga Apple yang tadinya begitu perkasa terpojok ke posisi nomor.3. Huawei sekilas akan segera menggilas Samsung. Tetapi Amerika dibawah Donald Trump secepatnya menjegalnya. Akankah ini juga akan menjadi gambaran nasib Cina yang oleh banyak kalangan juga berpotensi besar melampaui Amerika? Apakah jangan jangan ide Trump yang nampak terlihat ekstrem dan gila itu malah menjadi sebuah langkah yang tepat bagi Amerika untuk mempertahankan dominasi kedigjayaannya di permukaan bumi? Seperti kata Trump:

"Cina tidak akan menjadi Super Power selagi Amerika masih dibawah pemerintahan saya"

Kenyataan bahwa Huawei harus berperang dengan Donald Trump atau sebuah negara Adi Daya sekuat Amerika tidak bisa dibandingkan dengan perang Samsung melawan Apple, ini jauh lebih berat dan lebih gila. Sekilas orang akan melihat Huawei pasti akan hancur. Tampaknya harapan Huawei ingin menjadi nomor satu dan merebut gelar tersebut dari Samsung telah terganjal oleh peristiwa ini.

Samsung berperang dengan Apple dalam berebut dominasi, tapi samsung di bela oleh Google dan pemerintah Amerika tidak mau campur tangan karena Samsung adalah miliki negara sekutu terdekatnya di Asia Timur (Korea Selatan) namun Huawei Harus berperang dengan Amerika dan Google sekaligus karena Huawei dianggap milik Cina sebuah negara rival berat Amerika dalam segala bidang. Jauh lebih berat penderitaan Huawei, bukan?

Dilatar belakangi oleh situasi dunia yang tengah panas oleh perang dagang antara Cina dan Amerika yang di cetuskan oleh Donald Trump, dimana perang dagang berubah menjadi perang tarif antara Cina dan Amerika dan Donald Trump juga telah memerintahkan pihak otoritas supaya mengenakan sanksi keras terhadap perusahaan perusahaan Amerika yang terlibat bisnis dengan perusahaan asal Cina termasuk Huawei.

Terbukti dengan satu persatu perusahaan besar rekanan bisnis asal Amerika seperti Google, Microsoft, dan Intel mulai menjauhi dan memutuskan hubungan bisnis dengan Huawei walaupun mereka sesungguhnya masih menyukai berdagang dengan Huawei.

KEMELUT JARINGAN 5G: perang dengan AMERIKA

Untuk memahami konflik AS dengan Huawei mengenai 5G, Sobat harus mengerti terlebih dahulu apa itu 5G. 5G bukanlah protokol atau alat, melainkan sekelompok teknologi jaringan yang akan menghubungkan segalanya. Kekuatan teknologi ada pada kecepatanyan yang bisa mencapai 20 gigabit per detik. Dengan kecepatan itu, 5G akan bisa menghubungkan segalanya, mulai dari mobil otonom, robot-robot industri, peralatan rumah sakit, sampai elektronik rumah tangga.

Nah, untuk mencapai kecepatan yang luar biasa tersebut, 5G punya dua cara:

Pertama, ia bisa menggunakan frekuensi yang sama dengan 4G atau Wi-fi, tetapi dengan skema coding yang lebih efisien dan saluran yang lebih besar sehingga kecepatannya meningkat 25-50 persen.

Kedua, ia bisa menggunakan frekuensi gelombang militer yang bisa mengirimkan data pada kecepatan yang lebih tinggi.

Masalahnya, cara kedua ini membutuhkan jarak yang lebih dekat sehingga transmitter yang dibutuhkannya pun menjadi jauh lebih banyak, terkadang satu sama lain cuma berjarak beberapa puluh meter. Untuk meningkatkan bandwith dan supaya ada lebih banyak piranti yang terhubung, sel 5G juga menggunakan teknologi yang disebut multiple input, multiple output (MIMO), di mana ratusan antena bekerja secara paralel untuk meningkatkan kecepatan dan menurunkan latency (jeda waktu untuk mengirimkan paket data), dari 30 milidetik pada 4G menjadi satu milidetik saja pada 5G.

Kemudian untuk meningkatkan kapasitas data, 5G juga menggunakan teknologi full duplex yang membuat transmitter dan piranti mengirimkan dan menerima data pada frekuensi yang sama tanpa menganggu satu sama lain.

Kekuatan untuk dapat menghubungkan segalanya ini juga menjadi risiko keamanan dari 5G. Seperti teknologi baru pada umumnya, para peneliti Eropa telah menemukan titik-titik lemah pada cara jaringan 5G menukar kunci kriptografi. Kelemahan ini bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencuri dan mensabotase data dari alat-alat yang terhubung oleh 5G. 5G yang memang dirancang untuk bisa terhubung dengan jaringan 3G, 4G dan Wi-fi yang sudah ada juga membuat jaringan ini rentan mengalami masalah keamanan yang sama dengan jaringan-jaringan yang lebih tua.

Selain itu, 5G juga akan disandingkan dengan piranti lunak kontrol yang akan memastikan konektivitasnya, dan menciptakan jaringan virtual serta fitur baru.

Piranti lunak ini bisa menjadi jalan masuk untuk pencurian dan manipulasi data. Meski demikian, bukan berati 5G tidak punya harapan untuk menjadi jaringan yang dapat diandalkan di masa depan. Dua studi yang berjudul “5G Security: Analysis of Threats and Solutions dan Security” for “5G Mobile Wireless Networks”, misalnya, telah menganalisis risiko 5G dan mengusulkan solusinya.

Menurut para pakar, penggunaan kriptografi yang lebih cermat dapat memastikan keamananan data yang mengalir melalui jaringan virtual 5G dan berbagai sistem yang terhubung di dalamnya.

“Jika Anda melakukannya dengan benar, Anda justru akan mendapatkan jaringan yang lebih tangguh,” ujar Muriel Médard, seorang profesor yang memimpin Network Coding and Reliable Communications Group di Institut Teknologi Massachusetts.

Namun sangat jelas: Amerika tidak ingin Cina menjadi satu satunya yang menguasai teknologi ini, jadi mereka harus menendang Huawei dari wilayah itu.

SESUNGGUHNYA HUAWEI VS GOOGLE bukan Android
Mengapa hubungan ini lebih melukai Google ketimbang melukai Android itu sendiri? Google menyatakan akan membatasi akses Huawei pada sistem operasi Android, menuruti aturan pemerintahan Donald Trump yang memasukkan vendor tersebut dalam daftar hitam.

Huawei jelas goyah, tapi  sebenarnya Google sendiri juga akan menerima konsekuensi kerugian bisnis yang sangat signifikan.

Menurut Andrew Dwyer dari Universitas Oxford, ini adalah bentuk serangan langsung terhadap pertumbuhan salah satu pasar inti Huawei dan bisa mematikan daya tarik Huawei di luar China.

Google akan membatasi akses Huawei ke Android, dengan mencabut lisensi komersial penggunaan sistem operasi tersebut. Hal ini bisa membuat smartphone Huawei di masa depan tak lagi dapat dukungan dan akses langsung ke layanan inti Google di Android, seperti Play Store dan Gmail.

Sesungguhnya Android tidak ada apa apanya tanpa Google.

Perang ini kemudian smakin memberikan kejelasan betapa Google adalah "mentor" yang dapat mempengaruhi segala hal. Android menjadi hebat karena Google. Awalnya Android hadir ke kencah platform smartphone dia bukanlah apa apa, sebelum Android jatuh ketangan Google yang "dingin" platform ini jauh berada dibawah Syimbian dan RIM apalagi jika mau dibanding dengan iOSnya Apple, tetapi ketika Google membelinya tiba tiba saja mesin raksasa Google mampu membuatnya menjadi satu satunya platform mobile yang menguasai lebih 80% pangsa pasar dunia dalam hal penggunaanya.

Namun perang ini juga menunjukan kelemahan Google: Mudah menyerah terhadap tekanan penguasa.

Huawei adalah salah satu vendor besar yang ikut membuat Android semakin bersinar di dunia. Dan kini Huawei hanya bisa menggunakan sistem operasi Android pada bagian opensourcenya tetapi tidak pada bagian yang terafiliasi bisnis dan memerlukan lisensi Google.

Bayangkan di masa depan produk produk gagdet terbaru Huawei tanpa Chrome, tanpa Youtube, tanpa Gmail dan tanpa Google Play gudangnya aplikasi dan permainan yang paling luas di dunia ini.

Dan tidak terbayangkan bagaimana orang Eropa masih mau membeli produk Huawei tanpa Aplikasi aplikasi  dan fitur fitur Google diatas. Saya juga rasanya bingung bagaimana saya bisa melanjutkan bisnis saya yang selama ini terkait dengan Google jika menggunakan hape Huawei dan bahkan laptop buatan Huawei?

MENCOBA MELAWAN

Huawei tentu saja tidak tinggal diam, jauh jauh hari mereka telah melakukan beberapa antisipasi walaupun badai ternyata datang jauh lebih besar: Berperang dengan Donald Trump yang aneh itu artinya berperang dengan sebuah negara adi daya: Amerika.

Huawei telah membuat prosesor mereka sendiri yakni KIRIN jika suatu hari tidak bisa membeli suku cadangnya dari perusahaan perusahaan Amerika, Huawei juga telah menyiapkan sistem operasi mereka sendiri. Tetapi rasanya tidak mungkin dapat mengimbangi sistem operasi dan aplikasi buatan Google yang memang telah dipergunakan diseluruh dunia. Sistem dengan envoriment yang sudah mapan dan sangat luas dipergunakan oleh penduduk dunia.

Kita tidak dapat membayangkan seperti apa ujud dan strategi vendor raksasa Cina ini dimasa depan jika mereka dapat menyelamatkan diri atau bahkan memenangkan peperangan ini dengan Amerika dan sekutu sekutunya. Ini sungguh tidak dapat dibandingkan dengan perang ketika samsung melawan Apple. Ini adalah perang nuklir bagi Huawei. Karena bagi saya lebih mudah membayangkan sebuah kekalahan dan lalu hilang dalam sejarah.

Namun kita tidak bisa meremehkan kekuatan tersembunyi dari perusahaan perusahan asal Cina apalagi mereka juga pasti akan mendapatkan dukungan dari negara dan rakyat Cina yang menjadi lebih tinggi sentimennya terhadap Amerika, salah salah perusahaan seperti Google akan kehilangan kepercayaan dari vendor vendor besar lain setelah mereka melihat betapa mudahnya Google menyerah terhadap tekanan sang penguasa. Salah salah ini menjadi awal bagi Huawei menjadi sebuah perusahaan yang paling kuat dimuka bumi ini...dan pasti lambat laun akan diikuti oleh vendor vendor asal Cina yang lain sedangkan produk produk barat akan tenggelam seiring waktu...

Mengejar ketinggalan karena telah di blok dimana mana tidaklah mudah, dan juga karena chip dan perangkat lunak adalah produk paling rumit yang dibuat manusia. Tetapi, katanya, jika Anda berbicara dengan orang-orang di industri teknologi China, mereka semua mengatakan hal yang sama: “Kami tidak lagi memiliki pilihan lain.”

Pertanyaannya mampukah Huawei bertahan atau bahkan keluar dari rumitnya problem yang sedang mereka hadapi sekarang? Hanya waktulah yang akan menjawabnya...


www.editblogtema.net

7 Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

  1. Ini sdh bukan strategi bisnis perusahaan, tp sdh bawa2 kepala negara masing2, sdh merembet k urusan politik. Intinya google ingin bermitra bkn mlh mendapat kompetitor

    BalasHapus
  2. Menarik untuk di ingat kata kata Trump:
    "Cina tidak akan menjadi Super Power selagi Amerika masih dibawah pemerintahan saya"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tetapi Cina akan, setelah Trump lengser dan itu hanyalah waktu yang singkat

      Hapus
  3. Sepertinya untuk huawei ini bisa deh mas kalau untuk bersaing saat perang dangang berlangsung, bukan tanpa alasan sih, produknya itu bagus selain itu juga udah dikenal banyak orang jadi ya pasti mampulah, kslau soal harga perusahaan pasti punya teknik jitu lainnya untuk mengecoh pembeli dari seakan-akan rugi menjadi untung 😀

    BalasHapus
  4. semua dibawa ke politik ya kak, hhh
    tp ku akui huawei teknologinya mayan juga

    BalasHapus
  5. Ulasan tentang 5G sangat menarik ya.
    Untuk persaingan ini semakin menajam. Google pun ikut latah dan kena imbasnya, ya akibat tekanan dari pihak luar.
    Tapi perlu diketahui jika, di cina, juga ada mesin pencari yang poluler, saya lupa namanay. Tanpa google, huwai tetap masih bisa berjalan.

    BalasHapus
  6. Samsung berperang dengan Apple dalam berebut dominasi, tapi samsung di bela oleh Google dan pemerintah Amerika tidak mau campur tangan karena Samsung adalah miliki negara sekutu terdekatnya di Asia Timur (Korea Selatan) namun Huawei Harus berperang dengan Amerika dan Google sekaligus karena Huawei dianggap milik Cina sebuah negara rival berat Amerika dalam segala bidang. Jauh lebih berat penderitaan Huawei, bukan?

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak