Blogger vs youtuber tahun 2019: zaman OLD vs zaman NOW

Elit vs Kere
Blogger hampir mendekati trend pekerjaan yang "sudah usang" the old job. Faktanya memang demikian. Siapapun bisa ngeblog sekarang. Segala kemudahan terjadi dipenghujung titik nadir. Saya percaya baik Google maupun para blogger mulai merasakan hal ini. Kecuali jika ada terobosan baru yang pastinya harus memenuhi selera generasi baru yang "technology savvy" tetapi itu pasti akan sulit. Yang paling mudah itu adalah mengikuti hukum alam: Yang kaya akan menjadi semakin kaya, dan yang miskin akan menjadi semakin miskin. Kecuali banting setir!

Letak kesalahannya bukan ditangan para blogger, mereka sudah berkembang dengan cepat dan hebat, yang salah adalah waktu: "become right in wrong time is waste" pola selera visitor telah berubah, mereka lebih banyak mengunjungi konten video ketimbang situs baca baca.

Perbandinag minat visitor:
Dari segi manapun: konten, layout web hingga minat, Youtube telah unggul. Ini adalah zamannya konten video, saya terima bantahan, tapi fakta bercerita lain: trend terus terlihat: Traffik web itu sendiri yang menceritakannya dengan jujur dalam bentuk grafik:

Blogger trend 2019:
trend blogger 2019
Trend blogger seiring waktu
Youtuber trend 2019:
trend youtuber 2019
Trend youtuber terus meningkat
Jika dilihat dari trend diatas trend blogger selain stagnan, juga terus melemah dan menurun tergerus oleh perubahan. Pengunjung zaman now semakin malas mengunjungi web artikel dan gambar tidak bergerak. 

Sementara youtuber menang banyak. Satu konten bisa saja dengan tiba tiba mendapatkan viewer berjuta juta kali walau channel youtubenya masih baru. Kemungkinan konten menjadi viral peluangnya lebih besar dalam bentuk konten video simple dan ringan.

Perbandingan penghasilan blogger dibanding youtuber menurut trend Google:

Membandingkan penghasilan seorang blogger dengan seorang youtuber di tahun 2019 sungguh tidak fair. Blogger benar benar stagnan, sedangkan youtuber meski berfluktuasi namun sungguh meroket. Lihat grafik hasil monitor Google:
pendapatan blogger dibanding youtuber
Indikator yang biru adalah gambaran tingginya penghasilan para youtuber, sedangkan yang merah adalah penghasilan para blogger yang stagnan, pas pasan dan berada di zona merah. Jika kecenderungan ini bertahan apalagi terus memburuk ditahun selanjutnya, tidak mustahil blogger akan BERAKHIR.

TAHUN TAHUN SULIT
Tahun maju akan menjadi lebih sulit bagi para blogger personal mungkin juga akan berimbas pada situs bisnis berbasis blog, mengingat peningkatan teknologi dan pendatang pendatang baru yang terus  berdatangan semakin banyak dan banyak, mereka juga menawarkanhal hal yang lebih atraktif termasuk dari Google sendiri. Setiap datang hal hal baru sudah cukup untuk membuat orang berpaling dan ingin memilikinya. Tahun tahun medatang youtuber masih akan merajai trafik dan apalagi penghasilan.Tampaknya istilah "blogging is the old job" mulai terlihat mendekati kenyataan. Trend berikutnya memang lebih terarah ke vlogging ketimbang blogging.

Ini ini akan terjadi pada semua platform blogger konvensional termasuk wordpress, blogger, drupal dll.

NGEBLOG UNTUK HOBI.
Masih ada sedikit yang tersisa. Disebuah kampung kecil masih ada nenek yang mengayam bakul, ketrampilannya yang sungguh mengagumkan walau satu bakul dari daun pandan yang dikeringkan itu dibuat berhari hari, namun dengan hasil yang cantik.

Tetapi zaman menuntut kepraktisan. Pengganti bakul banyak, lebih awet dan lebih kuat. Dibuat lebih cepat hingga jutaan buah permenit di cina, orang dapat membelinya hingga berlusin lusin. Orang telah melupakan nenek yang trampil walau masih mengingat bakul bakul. Blogger akan sampai ke zaman dimana dia memang harus menjadi usang: "become the old job" Itu hukum alam.

Untuk sekarang saya ngeblog sebagai hobi, tangan saya gatal untuk mengetik huruf demi huruf jadi menulis, membuat template secara manual, meskipun sekarang telah ada terdapat banyak software  template generator yang mampu membuat template template blogger cantik, saya tetap lebih senang membuatnya manual. Saya sedang mengisi sejarah kecil, sebutir kisah dari debu kehidupan.

Semuanya pasti akan berubah juga. Tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri

  1. Blog sudah tua, sedangkan youtube masih muda
  2. Blog menampilkan text dan gambar sedangkan youtube menampilkan video dan suara
  3. Text dan gambar pada blog terbatas secara visual dalam melakukan interaksi dan mempresentasikan misi dan kontennya. Kadang text dalam beberapa kasus hanya dapat di fahami oleh orang dewasa dan berpendidikan. Video dan suara pada Youtube dapat menjelaskan banyak hal secara dimensional. Anak anakpun lebih mudah memahaminya.
  4. Blog secara entertain memiliki kelemahan karena tidak dapat menampilkan gambar bergerak secara penuh. Youtube dapat melakukannya dengan baik dan semakin baik.
  5. Dan banyak lagi.


11 Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

  1. Youtube saja, tapi butuh subscribe gede

    BalasHapus
  2. Saya suka kalimat analogi dengan bakul di kampung. Filosofi yang dalam.

    Pada akhirnya memang semua akan tergerus jaman hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya dan kita bisa melihat peluang yang lebih baik tanpa kehilangan sensasi..😀

      Hapus
  3. Kalau menurut saya, generasi sekarang milenial lebih suka yang berbau video kreatif daripada tulisan. Tapi untuk topik tertentu,
    tulisan blog tetap lebih dibutuhkan. Harapan k depannya keduanya tetap dibutuhkan & saling melengkapi tanpa harus bersaing (beda segmen)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Generasi sekarang bukan generasi millineal lagi, generasi kita yang millineal telah berlalu kebanyakan sudah jadi mak dan bapak bapak, sedangkan generasi sekarang mereka adalah gen-Z lebih internet savvy. Generasi setelah GEn-Z bahkan mulai lahir ke dunia ini.

      Hapus
    2. Menarik, kami yang lahir setelah tahun 2000 dikatakan sebagai Gen-Z...generasi setelah kami disebut Generasi Alpha.

      Hapus
    3. Terima kasih atas koreksinya. Jadi, generasi setelah milenial lebih mahir lagi soal internet, gadget, IT, kreativitas, dan inovasi, serta semakin benci terhadap formalitas, birokrasi, dan kerja kantoran yang kaku hehe..

      Hapus
    4. saya setuju.

      artikel tentang pendidikan misalnya

      Hapus
  4. Ah... Sedih dengernya, bener-bener sedih kalau suatu hari nanti blog jai sesuatu yang usang. Berharap aja ke depannya tetep bisa bertahan walaupun melewati masa-masa persaingan yang sulit.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak