Kindle Amazon tablet revolusioner yang merubah cara orang membaca buku

amazon kindle water proof
amazon kindle water proof
Tahu gak kalian, pasar buku di Amerika sempat mulai sangat panik ketika Amazon Kindle di publikasikan? Hal itu terjadi pada tahun 2010 yakni sembilan tahun yang lalu, karena ternyata lebih separoh buku buku digital di Amazon Kindle ternyata gratis! Apalagi terdapat kecenderungan popularitas yang terus meningkat di Amerika, Kanada, Australia dan Eropa (umumnya di negara negara maju).

Tentu saja buku buku gratis ini muncul di tengah kepanikan para penerbit bahwa harga buku elektronik, yang harganya 10 dolar AS per judul untuk terbitan baru dan yang paling laku, bisa menjatuhkan pasaran buku hardcover yang harganya bisa sampai 25 dolar AS atau spaling sedikitnya 13 dolar AS untuk sampul tipis.

Lho kok pakai main gratis? Atau paling tidak jauh lebih murah daripada beli buku konvensional, tentu saja karena beaya "cetaknya" gak ada lagi. Menggandakannya juga tinggal "copy-paste" begitu sih kira kira tekniknya. Namun jangan coba coba mencuri hak cipta orang lain, proteksinya sangat kuat dan mumpuni.

Hanya pemegang hak cipta seperti Amazon saja yang dapat melakukannya. Biarpun ambil untungnya kecil namun karena daya "cetaknya" yang massive ditambah dengan dengan media kampanye online dengan jangkauan tidak terbatas, jelas semakin membuat buku buku konvensional semakin terpojok di negara negara maju.

Para penulis telah bereksprimen dengan cara baru, menulis dan tidak berharap dapat untung sebesar pada zaman dulu namun ternyata mereka tetap dapat keuntungan, buku buku elektronik bersponsor, buku yang terus menerus hidup di internet. Bagaimana menurut opini pembaca di Amerika?

Misalnya Pamela Deron, 29 tahun  yang awalnya coba-coba membaca "Already Dead" mengatakan bahwa setelah membaca buku digital gratis itu ia cukup ketagihan dan, "Setelah menghabiskan US$50 saya akhirnya memiliki seluruh koleksi buku Joe Pitt."

Mari kita lanjutkan membaca...

PENGALAMAN MENCOBA MEMBACA BUKU DI AMAZON KINDLE
Saya memakai kacamata, pakain minus dan silinder pula, awalnya saya pikir lebih nyaman baca buku kertas. Soalnya Zaman kami remaja yang lahir tahun 2000 keatas kami memang lebih banyak beraktifitas melalui layar dari laptop, tablet hingga hape. Setelah mencoba amazon memang benar, layar itu mirip kertas hitam putih dan sama sekali tidak melelahkan mata. Di pikir pikir aneh dan semakin bikin ingin tahu juga.

Jelas teknologi telah membuatnya sedemikian rupa. Bukankah kertas juga adalah produk teknologi? Dulu nenek juga memperingatkan mama, jangan kelamaan baca buku, nanti matanya rusak. Ngaku ya bu.

Sebenarnya Amazon telah mempublikasikan kindle sejak November 2007 melalui online, tapi tidak langsung populer seperti sekarang, membaca buku tidaklah semudah mendengarkan musik.  Apple sukses dengan iPod tapi Amazon harus bersabar karena sadar betapa sulitnya mengalihkan kebiasaan orang membaca buku konvensional ke buku digital. Namun sekarang semua itu mulai berubah.

 TEKNOLOGI E-INK
Sebuah teknologi bernama e-ink atau elektronik ink akhirnya di temukan. E-ink merupakan teknologi layar yang sangat menyerupai kertas. E-ink jelas berbeda dibandingkan teknologi layar lainnya semisal LCD ataupun OLED.

Jika LCD, yang umum digunakan pada komputer, ponsel pintar, maupun tablet, menggunakan backlit dan blue light, layar e-ink tidak menggunakan keduanya. Backlit (cahaya yang muncul dari balik layar) dan blue light (merupakan spektrum cahaya buatan yang bisa dilihat mata, penyebab warna-warni) merupakan dua elemen dari sebuah layar elektronik yang menjadi pelaku utama penyebab mengapa mata manusia bisa kelelahan pada saat membaca atau menonton di layar perangkat elektronik.

Karena gak pakai backlight dan blue light, e-ink, meskipun lebih menyehatkan mata dibandingkan teknologi layar lainnya, pada akhirnya hanya memiliki warna hitam dan putih semata. Selain itu, e-ink, sebagaimana kertas pada umumnya, hanya bisa dibaca di ruangan terang.

Layar e-ink tidak akan terlihat di ruangan gelap -- sangat berlainan dengan layar elektronik yang memanfaatkan LCD atau OLED. Demikian pada awalnya. Namun teknologi terus saja berkembang hingga memasuki tahun demi tahun, suatu ketika buku digital akan lebih menyehatkan mata dibanding dengan kertas konvensional, misalnya muncul ide gelombang retina yang mampu merangsang syaraf mata untuk lebih aktif secara alamiah pada saat terpaku pada tulisan e-Ink. Kami sangat menyukai istilah: Segalanya memang akan berubah, tidak akan ada yang abadi di dunia termasuk buku buku konvensional, bahkan buku amazon kindlepun akan demikian.

So puduaye, segala hal baru datang mulanya akan di sikapi dengan waspada dan was was. Lalu setelah menjadi kebutuhan dan akan digantikan lagi oleh hal baru. amazon kindle sendiri telah lahir beberapa generasi, generasi terbaru tahun 2019 adalah Kindle Kids Edition yang berisikan 1000 buku, tool building word dan parental control. Seribu buku itu banyak banget.

Wajar dong Amazon membuatnya karena Amazon pada awalnya memang jualan buku. Dan membeli amazon kindle juga berarti membeli ribuan buku sekaligus. Kalau di hitung harganya yang berkisar 3 jutaan rupiah itu sudah relatif murah.

Bukan hanya bisa membaca, tetapi buku buku di amazon kindle juga memiliki sistem audio, artinya kalian juga bisa mendengarkan isi buku dalam beberapa bahasa.
Caranya:

Untuk mendengarkan suara buku:
  • Dari beranda Layar Aplikasi Baca Tablet kindle, ketuk salah satu buku untuk membukanya
  • Pada saat membaca, ketuk bagian tengah layar lalu ketuk ikon  untuk mendengarkan buku.
  • From the mini-player screen, tap the DownloadDari layar kecik ketuk ikon Download  untuk memulai mendownload suara buku tersebut
  • Tap the mini-player to show the full screen player after the audio book has been downloaded. Saat download selesai, ketuk layar mini untuk kembali ke layar penuh 
  • Pilih opsi atau pilihan pemutar audio kalian berikut:
Penjelasan Ikon:

Mainkan Judul
 Jeda Judul
 Ke bab selanjutnya
 Ke bab sebelumnya
 Lompat 30 detik selanjutnya
Lompat 30 detik sebelumnya
AAtur kecepatan narasi
 Atur waktu istirahat Kindle

Untuk lebih jelas mengenai fitur dan spesifikasinya saya sertakan videonya:


Alasan mengapa membeli amazon kindle kalau menurut saya adalah:
  1. Murah ya relatif sih, harganya yang berkisar 1,4 - 1,7 juga dengan ruang simpan 4-32 GB memang tidak dapat dibandingkan dengan tablet hiburan, semurah murahnya kindle paling sedikit dapat menyimpan 250 buku tebal tebal (gak kuat ngitung halamannya)
  2. Batterynya tahan lama. Sekali charge, memakan waktu paling lama 1 jam namun setelah itu tidak perlu di charge hingga 8 minggu.
  3. Dengan tablet kindle kita akan merasa membaca buku biasa, bukan tablet dan memiliki fitur fitur baca yang dapat disesuaikan menurut kenyamanan masing masing orang.
  4. Ringan dan flexible. Tablet kindle teranyar sangat tipis. Kalau seandainya kalian membawa 10 novel ke dalam tas cukup berat dan merepotkan juga, tapi hanya cukup satu kindle kalian sudah bisa membawa ribuan buah buku bersama kalian. Kindlenya hilang? Buku tersebut tidak akan hilang asalkan kalian kembali membeli amazon kindle baru dan memasukan ID amazon kindle kalian di perangkat baru, semua buku akan kembali ke dalam perangkat yang  baru. Wah mudah banget koleksinya.
  5. Nyaman saat membaca. Ya itu tadi lho teknologi E-Ink ternyata memang memiliki keunggulan tersendiri. Disamping itu buku buku grafis dengan gambar menarik khas gaya DC komik Amerika juga banyak. Kedepannya bukan hanya melalui membaca dan mendengarkan, mungkin juga bisa buat nonton grafis dengan animasi yang lebih seru..

  6. Kalian juga bisa membaca dimana saja, sambil berendam dan mandi, di dalam mobil, di dalam kamar. Ditepat terang atau gelap
Amazon Kindle ini sangat populer di luar negeri Amerika, Kanada dan Eropa, namun masih belum banyak peminatnya di tanah air. Kalian juga bisa mendownload aplikasi Amazon kindle melalui tablet, hape Android atau iPad dan iPhonenya Apple, melalui store masing masing yang ada di dalam perangkat kalian...

2 Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

  1. Aku baru tau lho ada teknologi kayak gini. Patut banget dicoba di Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Indonesia juga sudah banyak kok di jual via toko online

      Hapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak