Seperti yang selalu kita ketahui, tidak ada satu carapun untuk menangani SEO pada saat ini, Abaikan saja tawaran SEO berbayar, parameter dari tool peningkatan seperti DA dan PA. lupakan Neil Patel, ranking Alexa dsb. Algoritma Google tidak bisa di dikte oleh para pakar SEO masa sekarang, terlebih jika kita hanyalah blogger pemula. Pengalaman secara meyakinkan adalah: Percepatlah loading halaman Blog dan Buatlah konten berkualitas dan dibutuhkan orang. Itu adalah salah satu faktor SEO paling utama.
Jangan menghabiskan waktu dengan mencoba meningkatkan parameter DA, PA, dan ranking Alexa. Informasi ini saya dapatkan dari situs online FORBES dari seorang pakar webside yang ahli seputar Google.
Karena itu, aspek teknis yang akan kita perhatikan saat ini - dan mungkin akan terjadi lebih jelas tahun depan - yakni prioritas kecepatan situs web dalam konteks waktu pemuatan yang berbeda yang kita sebut PLT (Page Load Time).
Waktu ke byte pertama (TTFB atau Time To First Time) adalah waktu respons server dari mengirim permintaan hingga informasi byte pertama dikirim.
Standar kuantitas - 1.000 karakter dengan spasi dan tiga kata kunci uang dalam konten. Hingga saat tertentu, itu adalah jaminan kesuksesan, dan, itu sudah mulai tidak lagi berarti. Hari ini Algoritma dan A.I. lebih bisa memahami narasi manusia walaupun minus tag dan kata kunci.
Konten tipis - lalu lintas yang dibangun di atas tag yang dikemas atau di dasarkan dengan kata kunci (keywords).
Kemaren strategi ini berhenti bekerja, secara artificial para penulis hanya meramu kata kunci namun menghasilkan konten berkualitas rendah (hanya berusaha mencampur-campur teks).
Konten duplikat - Bot Google telah belajar membedakan teks yang diindeks di mesin pencari asli ( yang dibuat pertama kali), dan mana yang merupakan salinan.
Algoritma Google yang bernama Panda sekarang sedang hidup dan terus meneru bekerja untuk menganalisa konten konten yang bermasalah.
Brain Rank - ini adalah algoritma yang menggunakan pembelajaran mesin, menginterpretasikan kueri pengguna mesin pencari dengan penekanan yang lebih sedikit pada kata kunci (jadi yang namanya keyword sudah usang ya), dan lebih banyak pada konteks kueri (termasuk riwayat kueri), serta menampilkan lebih banyak hasil spesifik konteks. Mesin pencari sudah semakin cerdas.
khususnya blog medis dan keuangan. Setiap artikel harus oleh para ahli yang bersertifikat, karena bidang bidan tersebut dapat merugikan dan menyesatkan orang banyak. Karenanya Google akhirnya berperang dengan domain yang mengandung konten dan kualitas buruk dan menyesatkan.
Membuat konten dengan kata kunci spesifik tidak lagi penting. Artikel-artikel panjang yang dikemas dengan frasa-frasa penjualan hilang dari prioritas dan artikel-artikel bertema sempit jika kontennya terklarifikasi sebagai yang cocok dengan niat pengguna dan konteks pencarian mungkin akan dapat diterima.
BERT
BERT (Representasi Encoder Bi-directorial dari Transformers) adalah algoritma yang sedang belajar untuk memahami dan menginterpretasikan kueri pada tingkat kebutuhan dan niat pengguna (manusia).
Masalah terakhir membutuhkan lebih banyak perhatian. kualitas perayapan secara signifikan memengaruhi cara Google Bot mengindeks konten di situs web. Untuk memahami cara kerjanya dan apa itu kualitas perayapan, mari menggunakan konsep yang disebut CBR (Peringkat Anggaran Perayapan) untuk menilai transparansi struktur situs web.
Jika Google Bot menemukan versi duplikat dari konten yang sama di situs web, CBR kita berkurang. Kita tahu ini dalam dua cara:
Google Search Console
Dengan menganalisis dan menilai masalah yang terkait dengan pengindeksan halaman di Google Search Console, kita akan dapat mengamati peningkatan masalah di tab Status> Excluded, di bagian seperti:
Situs web dipindai tetapi belum diindeks
Situs web berisi pengalihan
Duplikat, Google telah memilih halaman kanonik yang berbeda dari pengguna.
Di tahun depan kalian harus perhatikan 3 hal berikut ini:
Tolong di share ya..
Jangan menghabiskan waktu dengan mencoba meningkatkan parameter DA, PA, dan ranking Alexa. Informasi ini saya dapatkan dari situs online FORBES dari seorang pakar webside yang ahli seputar Google.
1. Kecepatan loading template atau halaman blog
Google memiliki "kekuasaan" untuk memaksakan aturannya sendiri pada pemilik situs web, baik dalam hal konten mapun transparansi informasi, serta kualitas teknis.Karena itu, aspek teknis yang akan kita perhatikan saat ini - dan mungkin akan terjadi lebih jelas tahun depan - yakni prioritas kecepatan situs web dalam konteks waktu pemuatan yang berbeda yang kita sebut PLT (Page Load Time).
Waktu ke byte pertama (TTFB atau Time To First Time) adalah waktu respons server dari mengirim permintaan hingga informasi byte pertama dikirim.
Bayangkan kalau template blog kalian lelet! Seperti di singgung di atas Google bisa saja menendang pantat kalian. Go...go away!
Perhatikan saja hal hal sederhana berikut, yakni rendering halaman:
Perhatikan saja hal hal sederhana berikut, yakni rendering halaman:
- Pemuatan gambar gambar besar, usahakan ukuran gambar kecil dan di kompres terlebih dahulu sebelum di posting. Jangan pula karena gambar kecil lalu merusak kualitas gambar.
- Minimalkan kode HTML dan Javascript untuk mengurangi waktu pemuatan (rendering) halaman, lebih baik gunakan CSS untuk style halaman dan buatlah kode Javascript eksternal menjadi "asychronize"
Atau lebih mudahnya: pergunakan template fastloading. Saya yakin ini bukan saran yang baru. Tapi masih sangat banyak blogger yang mengabaikannya.
2. Konten adalah faktor utama untuk menarik pengunjung blog
Konten adalah hal yang paling revolusioner dalam pengelolaan sebuah halaman blog atau website dan memiliki beberapa kategori untuk diperhatikan:Standar kuantitas - 1.000 karakter dengan spasi dan tiga kata kunci uang dalam konten. Hingga saat tertentu, itu adalah jaminan kesuksesan, dan, itu sudah mulai tidak lagi berarti. Hari ini Algoritma dan A.I. lebih bisa memahami narasi manusia walaupun minus tag dan kata kunci.
Konten tipis - lalu lintas yang dibangun di atas tag yang dikemas atau di dasarkan dengan kata kunci (keywords).
Kemaren strategi ini berhenti bekerja, secara artificial para penulis hanya meramu kata kunci namun menghasilkan konten berkualitas rendah (hanya berusaha mencampur-campur teks).
Konten duplikat - Bot Google telah belajar membedakan teks yang diindeks di mesin pencari asli ( yang dibuat pertama kali), dan mana yang merupakan salinan.
Algoritma Google yang bernama Panda sekarang sedang hidup dan terus meneru bekerja untuk menganalisa konten konten yang bermasalah.
Brain Rank - ini adalah algoritma yang menggunakan pembelajaran mesin, menginterpretasikan kueri pengguna mesin pencari dengan penekanan yang lebih sedikit pada kata kunci (jadi yang namanya keyword sudah usang ya), dan lebih banyak pada konteks kueri (termasuk riwayat kueri), serta menampilkan lebih banyak hasil spesifik konteks. Mesin pencari sudah semakin cerdas.
Sampai disini lupakan saja beberapa triknya Neil Patel. Tool DA dan PA bukan lagi paramater yang benar benar dapat di percaya.E-A-T - penghapusan konten yang menyesatkan atau cenderung menyesatkan karena rendahnya otoritas pembuat konten, dan akhirnya mempengaruhi kualitas domain. Misalnya konten konten HOAX.
khususnya blog medis dan keuangan. Setiap artikel harus oleh para ahli yang bersertifikat, karena bidang bidan tersebut dapat merugikan dan menyesatkan orang banyak. Karenanya Google akhirnya berperang dengan domain yang mengandung konten dan kualitas buruk dan menyesatkan.
Membuat konten dengan kata kunci spesifik tidak lagi penting. Artikel-artikel panjang yang dikemas dengan frasa-frasa penjualan hilang dari prioritas dan artikel-artikel bertema sempit jika kontennya terklarifikasi sebagai yang cocok dengan niat pengguna dan konteks pencarian mungkin akan dapat diterima.
BERT
BERT (Representasi Encoder Bi-directorial dari Transformers) adalah algoritma yang sedang belajar untuk memahami dan menginterpretasikan kueri pada tingkat kebutuhan dan niat pengguna (manusia).
Awas!!! Peringkat Perayapan: Jangan mencontek konten/artikel/postingan orang lain.
Masalah terakhir membutuhkan lebih banyak perhatian. kualitas perayapan secara signifikan memengaruhi cara Google Bot mengindeks konten di situs web. Untuk memahami cara kerjanya dan apa itu kualitas perayapan, mari menggunakan konsep yang disebut CBR (Peringkat Anggaran Perayapan) untuk menilai transparansi struktur situs web.
Jika Google Bot menemukan versi duplikat dari konten yang sama di situs web, CBR kita berkurang. Kita tahu ini dalam dua cara:
Google Search Console
Dengan menganalisis dan menilai masalah yang terkait dengan pengindeksan halaman di Google Search Console, kita akan dapat mengamati peningkatan masalah di tab Status> Excluded, di bagian seperti:
Situs web dipindai tetapi belum diindeks
Situs web berisi pengalihan
Duplikat, Google telah memilih halaman kanonik yang berbeda dari pengguna.
3. Halaman premium dan Kesimpulan
Seperti yang selalu kita ketahui, tidak ada satu carapun untuk menangani SEO. Pengalaman menunjukkan kepada kita apakah itu strategi, membuat dan menciptakan konten situs web atau konten itu sendiri, selalu terbukti menghasilkan hal yang bagus. Jadi buatlah konten. Abaikan saja tawaran SEO berbayar, parameter dari tool peningkatan DA dan PA. Algoritma Google tidak bisa di dikte oleh para pakar SEO zaman now.Di tahun depan kalian harus perhatikan 3 hal berikut ini:
- Kecepatan loading halaman blog, kalau blog kalian lambat saya tidak bisa ngomong apa apa lagi, ganti template dengan yang lebih cepat, ganti gambar gambar ukuran besar, atau konten konten berat.
- Buatlah konten yang berkualitas, original dan tidak mencontek (karena Algoritma Google dan Tool mesin penelusur tidak akan memiliki belas kasihan lagi.
- Premium. Jika mampu membayar untuk menaikan trafik, dan memang menguntungkan lakukan saja. Memang itu prioritas bisnis di balik SEO. Tapi harus melalui tool kampanye milik Google, bukan mengutamakan jasa pihak ketiga. Tapi ingat "membayar" jangan selalu di interpretasikan dengan duit, lho ya. Lagipula itu hanyalah urutan ke-3 dari prioritas kita pada tahun 2020..
wah, benar juga ya. Kecepatan loading sepertinya juga harus dianalisa, saya sepertinya masih perlu banyak belajar lagi. Terkait konten yang berkualitas sepertinya harus banyak membaca juga dari blog2 lainnya.
BalasHapusya benar kecepatan. Biar telah di protes oleh website website besar di dunia,
HapusGoogle tidak mau kompromi lagi dalam hal ini.
Saya masih terkendala dalam menambah page speed web saya. Padahal page speed menurut saya salah satu hal yg sangat berpengaruh.. ada saran kah mas?
BalasHapustema punya kang aorlin keren sekali, sudah cepat kok
HapusBolehlah saya dibagi temanya :D
template saya sendiri masih berat, karena terlalu banyak HTML-DOM, risiko mencoba template untuk tutorial he he eh...
HapusSaya sedang mengerjakan template AMP, mudah mudahan bisa valid HTML ketika seluruh kode yang di tulis melalui opsi penulisan HTML di alihkan kesana nanti.
Inti dari semuanya dalah premium atau berbayar. khususnya bayar ke google.
BalasHapusKalau bicara tentang kecepatan loading, saya masih tersipu malu
Gambar saya buat seaslinya tanpa kompres. Sebab hasi kompres, jika diunduh ulang hasilnya jelek sekali. Kasihan yang ingin mengunduh gambar saya
Kalau semisal Pak Djangkaru Bumi kasihan sama yang unduh gambar, apa tidak sebaiknya gambarnya diberi link ke tempat lain. Sedangkan yang di blog diperkecil.
HapusThe quality of your articles and contents is great.
BalasHapusAdakah kisi-kisi cara mempercepat loading template blog. Saya masih awam benar soal caranya.
BalasHapusada dong cari terus informasinya karena ia ada dimana mana
Hapus