MENGAPA REALITAS TEKNOLOGI MENGECEWAKAN SEBAGIAN MANUSIA?

Manusia butuh waktu untuk menerima hal hal baru, lagi pula sebagian manusia juga terobsesi dengan kemapanan, dengan status quo. Dan keabadian menurut versi dan sudut pandang mereka masing masing. Contohnya ketika hape menjadi booming di kalangan remaja dan merubah gaya hidup, dengan mudah akan tercetus keluhan para generasi pendahulu kita:

"Oh zaman sekarang, masing masing hanya sibuk dengan gadget saja, mata hanya tertumpu pada layar hape, kapan berinteraksi normal?"

Sampai ada yang mencetuskan pernyataan: "Tandanya dunia sudah mau kiamat". Eh mengerikan sekali.

Human and technology

Sudah zamannya...

Pada faktanya setiap zaman memiliki keluhan yang sama, namun sesuai dengan kebutuhan populasi manusia pada zaman tersebut. Zaman ini populasi manusia sudah mencapai 6 milyar butuh kecepatan pendistribusian segala hal: Terutama informasi. Jadi zaman serba komputing dan Ponsel memang diperlukan. Namun jika hal tersebut malah mengubah gaya hidup orang adalah hal yang tidak mungkin terelakan. Seperti pisau bermata dua.

Lagipula apa sih yang tidak akan berubah seiring waktu dalam hidup kita? 

Mari bandingkan dengan problem zaman dulu: Hampir setiap orang juga tidak bertegur sapa ketika berada di dalam kereta api express, mereka membaca koran dan koran itu menutupi hampir seluruh tubuh mereka. Nenek bercerita: "Kakekmu asik dengan koran yang dibelinya, tidak bicara denganku". Itu gagdet pada zamanya. Arah dan arus bisnis percetakan offset merejalela banyak orang sukses menjadi penulis dan wartawan. Hari ini giliran bisnis ponsel. Hari ini setiap orang lebih mengenal iPhone, Samsung dan Xiomi daripada Strait Times, Majalah Tempo dan Intisari. Sudah zamannya, bro.

Dan jika dunia berubah bukan berarti ia mau kiamat. Karena hal itu telah terjadi sepanjang waktu. Teknologi memang menjadi momoknya, ia merobah pandangan hidup kita, lalu meraut bulat dan lonjongnya bentuk dunia yang kita tinggali. Dan orang orang tua yang kuatir terhadap perubahan akhirnya mengerti bahwa tidak ada kekuasaan yang dapat membelokan lajunya arah sejarah.

1. MANUSIA BERMIMPI BISA TERBANG TEKNOLOGI MENGABULKANNYA TAPI..

Manusia memiliki fantasi dan itu kekanak kanakan, mereka ingin bisa terbang seperti burung burung dan bercanda ria di angkasa, itu muncul sejak manusia memperhatikan burung burung, dan manusia menuliskan dongeng dongeng malaikat malaikat dan peri peri bersayap yang terbang ke dalam cahaya. Itu terdengar seperti kisah sorgawi. 

Di zaman ke emasan kerajaan di timur tengah muncul dongeng karpet terbang dimana pemiliknya duduk bersila di atasnya sambil menikmati perjalanan terbang. Manusia ingin terbang secara alami untuk memenuhi hasrat biologis dalam berkomunikasi. Lalu teknologi mengabulkannya dengan cara yang berbeda.

Tiba tiba manusia harus membuat mesin, prosesnya berat: menempa besi, hingga mengolah kain dan serat. ketika terbang awalnya mesin mesin begitu bising, burung burung diangkasa terkejut karena manusia terbang mengenderai monster mengerikan namun lucu, jika dibanding dengan terbang secara biologis dengan terbang secara mekanis di awal pesawat terbang bisa terbang itu sangat tidak nyaman dan juga berbahaya.

Teknologi tidak berhenti sampai disana, dunia penerbangan tentu saja telah mengalami kemajuan signifikan. Kebisingan mesin dapat di dikurangi, getaran dapat di manipulasi. Namun setiap detail memiliki harga yang tidak kita sadari, dan itu mahal kecuali jika kita tidak berhenti di tengah jalan. Teknologi terus memiliki peranan yang semakin besar dan menakutkan sebagian orang terhadap peri kehidupan kita di masa yang akan datang.

Mesin akhirnya berubah menjadi monster lain: Melahap sumber daya alam. Pengeboran lepas pantai untk melepaskan energi bumi. Energi itu sendiri ratusan juta tahun yang lalu adalah fosil makhluk hidup dan tentu saja termasuk nenek moyang kita. Energi yang membuat orang terbang itu adalah peninggalan jasad dari dunia kuno! Jadi dimana modernnya? Kita hanya merekayasa dan mengambil keuntungannya. Namun kini harganya mulai terlihat semakin mengkhawatirkan, membuat kita banyak berhutang kepada alam dan lingkungan berupa pencemaran dan eksploitasi berlebihan yang mengatas namakan bisnis dan perekonomian.

Membuat kita berhutang sangat besar kepada masa lalu ketika kaum dinosorous mati membusuk bersama jasad nenek moyang kita memfosil dan membatu untuk menghantarkan kita mengeksploitasi sumber energi bumi. 

2. MANUSIA SEMAKIN JAUH SATU DENGAN YANG LAIN..PADAHAL RUANG WAKTU SEMAKIN MEYEMPIT.

Kata siapa? Teknologi membuat kita semakin tidak berjarak. Tapi jika yang dimaksud sistem nilai dan kedekatan fisik memang ada benarnya. Tapi itu bukan milik semua zaman.

Zaman dulu ketika seorang kekasih akan berpergian dengan menunggang kuda ke suatu tempat yang jauh di atas permukaan kerak bumi ini, maka dia akan di lepas dengan isak tangis dan airmata. Ya itu memang sepadan dengan risiko perjalanannya. Nilai hubungan menjadi sangat kuat, karena: Risiko berbanding lurus dengan jumlah populasi manusia. Jiwa lebih berharga pada saat populasi manusia masih sedikit, ketika dunia seolah begitu luasnya dan tidak bertepi. Air mata kekasih yang terpisah begitu berharga.

Akan tetapi kini jarak yang harus di lewati oleh penunggang kuda dengan segala risikonya dan harus dilewati selama berbulan bulan hanya di tempuh dalah hitungan 30 menit! Ruang dan Waktu telah dilipat! Seorang kekasih ketika berangkat dalam jarak 300 mil tidak lagi mendapatkan pelukan perpisahan. Ya Ruang waktu disini telah mengerucut, tekuk dan dilipat oleh kecepatan. Dan lagipula populasi manusia telah tumbuh berkembang dengan pesat dalam hitungan ekspo.

Tapi tunggu, teknologi tidak semata mata menghilangkan perasaan romantisme manusia dan menguburnya dalam melulu melaui hal ihwal logika, karena pencapaian teknologi juga berarti harus melakukan ekspansi ke dunia luar. Dan manusia mulai melihat ke bintang kemintang! Oh hari ini curiosity sedang berkelana di Mars, dia hanya mesin dan perangkat software. Akan tetapi hal itu mendatangkan harapan baru: Perjalanan manusia dengan kapal angkasa menuju ruang antar bintang!

Kita belum dapat membayangkannya sekarang, akan tetapi perpisahan dengan orang terkasih menuju ruang antar bintang adalah perpisahan dengan kesedihan yang dalam. Ada misi dan timbulnya kesadaran manusia di baliknya dan ucapan perpisahan jadi berbeda:
"Saya akan selalu menghubungimu melalui radio antar planet, saya bahagia di berikan tugas bersejarah mengeksplorasi kemungkinan baru demi kepentingan umat manusia"

Wow! Romatismenya, modern sekali, bro.

3. JADI SIAPA BILANG KITA SEMAKIN JAUH SATU DENGAN YANG LAIN?

Tidak ada yang menjauh hanya saja cara kita berkomunikasi telah berbeda. Covid 19 mengajarkan kita banyak hal, misalnya ide NEW NORMAL, segala hal yang berlalu telah berlalu, kini kita sedang menerima hal baru dalam hidup kita. Dan kita harus tetap bahagia walaupun segalanya tidak pernah lagi sama seperti di masa yang lalu.

Dulu kita berbicara di kedai kopi, berpelukan di mall, bersin dan batuk bersama di tempat umum, bermain di lapangan olahraga.

Kini kita tetap melakukannya dengan cara berbeda. Kita chatting, kita video call, kita menelpon dan dengan cara demikian kini kita berbagi perhatian.Kita sedang disiapkan oleh alam untuk menghadapi sebuah dunia yang sama sekali baru. Kita telah menaruh harganya di kepala kita sendiri. Kita berharap menembus ruang angkasa tanpa udara di alam semesta. Kita sedang bersiap siap menghadapi kesepian yang tidak bertepi di kapal kapal angkasa di ruang antar bintang. Dan teknologi adalah harga yang harus di bayar oleh umat manusia.

Karena kita tidak mungkin memutar waktu dan mencampuri sejarah. Tapi kita tetap dapat berevolusi menuju kesempurnaan hidup kita dan kita memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam memberadaptasi.

4. MENJADI MAKHLUK ABADI

Semakin kemari tulisan ini terlihat semakin berani...Tapi tidak semua hal tabu memiliki dinding kokoh untuk di tabukan. kadang kemajuan juga lahir karena keberanian manusia melanggar beberapa tabu. Jarang orang berbicara tentang kisah keabadian manusia di masa modern. Agama membatasinya dengan statemen: Hanya Tuhan yang hidup abadi.

Walaupun keabadian makhluk fana bukan berarti tidak bisa mati, teknologi mulai mengarahkan umat manusia menuju ke suatu tujuan yang menggairahkan sekaligus sangat menakutkan sebagian besar umat manusia. Manusia akan berumur jauh lebih panjang di masa depan jika dibanding masa sekarang. Dan manusia dapat bertahan dalam tampilan, kekuatan dan pesona masa mudanya hingga berabad abad masa hidupnya tergantung keinginannya untuk melanjutkan hidup atau menjadi 'tiada'.

Kelak Manusia akan memiliki kekuasaan besar dalam mengelola alam dan sumber dayanya .

Terkait hal ini saya tertarik dengan pertanyaan yang pernah di lontarkan oleh seorang ilmuwan, apakah kematian bisa di hindari? Kalangan agama menjawab dengan tegas: Tidak bisa! Tetapi kalangan ilmuwan lalu bertanya bagaimana jika kematian hanyalah sesuatu yang sebenarnya bisa kita atasi? Ya bagaimana masa depan menjawabnya kelak.

Kita tidak bisa mengatakan tidak kepada masa depan dengan segala kemungkinan yang dapat dicapai oleh manusia. Petualangan antar bintang, hotel hotel ruang angkasa. Kapal kapal ruang hampa berkecapatan cyberpsace...Terdengar seperti dongeng. Tetapi bukankah pada zaman dahulu cerita manusia bisa terbang hanyalah dongeng dongeng pengantar tidur...?

Ikuti terus trik, tips, teknik hack dan kabar terupdate dari blog ini!

2 Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

  1. Manusia bisa terbang pada zaman dahulu hanya impian ya, tapi sekarang bisa walaupun dengan naik pesawat.

    Begitu juga dengan penerbangan antar bintang, mungkin kedepannya akan ada manusia yang berkeliling dari bintang satu ke bintang lainnya. Karena jaraknya sangat jauh mereka biasa ditidurkan sementara dulu selama 100 tahun misalnya seperti di film passenger

    BalasHapus
    Balasan
    1. Manusia kecewa karena romatisme sorgawi yang mereka bayangkan atau khayalkan tidak sesuai dengan realitas yang datang

      Hapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak