BEDANYA SITUS BESAR DENGAN SITUS KECIL DI MATA MESIN PENCARI

website recehan

Website recehan

Jauh banget bedanya, bro. Terasa sekali. Yang menyedihkan itu adalah dari sisi persaingan kepercayaan terkait Domain Authority, atau kepercayaan oleh mesin pencari terhadap halaman kita dan juga persaingan kata kunci (keyword), jika Kita menulis sebuah artikel dengan dengan topik dan kata kunci tertentu lebih duluan dari Detik, Kompas dan Tribun dan walaupun halaman web kecil milik kita telah kita optimalkan, mesin telusur menyuruh kita antri dan mereka mendahulukan mencari halaman halaman besar terlebih dahulu, dan mengangkut artikel mereka kehalaman internet, setelah itu baru halaman kita. Biasanya halaman kita muncul setelah topik menjadi basi. Padahal kita duluan yang mengedapankan dan mengajukan artikel dengan topik tersebut.

Saya menamakannya dengan: Beda perlakuan. Tapi itu adalah realita yang tidak mungkin di elakan. Mari kita hadapi.

1. Branding dan Domain Authority: Milyuner vs Recehan

Contoh, jika kita bertolak dari halaman blog kita menulis sebuah topik dengan judul 'Kekalahan Donald Trump atas Biden' sehari sebelum halaman majalah detik, Tribun,kompas dkk, halaman kita tidak segera muncul ke halaman pencarian hingga berhari hari. Kita kalah Authority dari halaman mereka. Lalu hari ini Kita melihat topik dan judul yang sama di keluarkan oleh Detik langsung viral dalam 10 detik setelah itu seperti berlomba lomba diterbitkan dan berjejer di atas halaman mesin pencarian! 

Pelajari semua kesamaan topik dan judulnya, pelajari keywordnya, sama. Tapi wajar, itu halaman besar dengan modal yang besar dengan Domain Authority yang besar juga, lebih tinggi dan lebih mudah terlihat, bukan? 

Lihat contoh lain: Akan jauh lebih banyak orang mengunjungi Supermall ketimbang warung di pinggir jalanan bukan. Ironis memang jika mengibaratkannya demikian namun itu penting dan begitu memang faktanya. lalu bagaimana dengan nasib artikel kita tadi? Bukankah sebenarnya kita yang mengangkat topik tersebut lebih duluan?

Artikel kita tetap akan 'temukan' setelah berita menjadi 'dingin' kita akan melihat halaman telah di crawl dan dimasukan ke dalam peta situs oleh Google. Atau paling buruk, di anggap sebagai artikel penjiplak dan pengekor karena baru nongol setelah artikel artikel dari halaman besar bermunculan.

Diluar teknis baik penulisan dan pengoptimalan, pada kenyataannya algoritma Google masihlah bersifat 'Business Oriented'.

Sepertinya belajar SEO keyword itu ambigu, absurd dll (ngawur nih)...Soalnya halaman menjadi besar dan kuat setelah melewati proses waktu bukan karena keyword juga kale ya dan halaman besar itu sendiri bisa menjelma menjadi keyword yang kuat dan membekas, dan kadang itu harus memakan waktu yang lama. Memang tidak salah mengoptimalkan halaman dengan berbagai cara, akan tetapi jika halaman belum terbukti konsisten, maka bisa saja akan tetap diabaikan oleh mesin pencari. 

Halaman blog memang tidak semanarik halaman halaman Tribun, Detik dan Kompas, bro. Halaman kita adalah halaman miskin jadi memang seharusnya bersabar dan mengalah pada yang lebih kuat dan kaya. Dan itu memang sudah hukum alam semesta.

Result: Untuk poin di atas apa boleh buat saya harus mengatakan mereka menang telak, bro. Orang lebih suka melihat orang kaya ketimbang orang miskin.

2. Halaman mobile dan kecepatan loading vs konten lengkap


Google memprioritaskan halaman mobile ketimbang halaman web desktop, semua orang sudah tahu, sampai urusan template pun di modifikasi menjadi halaman AMP. Namun jangan berharap terlalu banyak pada hal tersebut karena masih banyak faktor lain yang jauh lebih penting.

Halaman mobile dan kecepatan loading juga tidak begitu berpengaruh terhadap prioritas mesin pencari jika berhadapan dengan halaman yang lebih besar dengan otoritas domain yang lebih tinggi, tetap saja halaman kita akan di kemudiankan di crawl oleh mesin pencari. Namun penyebab yang paling menentukan adalah, diantaranya:
  • kampanye dengan dana besar, jelas media besar memiliki hal ini mereka memiliki manajemen yang professional dan bagian pemasaran.
  • pengunjung  organik dan non organik yang lebih banyak. Mereka telah memiliki basis kuat untuk kedua jenis pengunjung dengan menyediakan semua konten yang lengkap.
  • Afiliasi langsung antar perusahaan pengunjung yang masif.  Mereka berbasis bisnis yang menawarkan keuntungan dan perputaran uang.
  • Jadwal penerbitan yang sangat konsisten. Ini sangat penting agar otoritas halaman tertap terjaga tinggi.
  • Konten lengkap, niche di babat habis, optimasi dan up to date lebih cepat dan teratur.
  • Sistem keamanan dan kepercayaan lebih tinggi
Melihat poin poin di atas wajar walaupun halaman kita telah lari secepat kilat, mesin pencari masih menunggu halaman mereka yang besar dengan muatan berat namun penuh dengan konten yang selalu  di tunggu oleh pembaca.

Result: Maaf, bro, dalam hal ini lagi lagi mereka menang telak. Kalau membandingkan ya kita pacundang. Jadi gak usah membandingkan ya, cukup tahu saja.

Ayo masih mau membandingkan halaman Tribun dengan dengan halaman kita?.  Yang realistis saja, bro. Kita tetap memiliki bagian dari kita sendiri yang masih patut untuk di garap dengan serius, misalnya membuat blog niche, tutorial, spesialis bidang tertentu. Namanya juga mencari recehan.

3. Peluang yang tersisa.


Peluang selalu ada. Meskipun kita tidak dapat memungkiri banyak halaman blog yang tadinya begitu populer akhirnya tutup karena dirasa oleh pemiliknya hanya buang buang waktu. Itu hanyalah pilihan.

Peluang yang paling masuk akal adalah menjadikan atau mengkonversikan halaman blog untuk support atau mendukung bisnis disamping hobi. Peluang lain adalah untuk menyalurkan hobi menulis, dan menjadikannya sebagai ancang ancang bisnis juga. Bukankah akhirnya ada peluang untuk menjual jasa tulisan?

Namun di dunia tidak ada yang abadi, platform blogger bahkan vlogger bisa saja dianggap ketinggalan zaman suatu hari dan akan di gantikan oleh suatu platform yang sebelumnya tidak terbayangkan oleh kita. Untuk mengantisipasi hal ini di butuhkan kreatifitas dan jiwa inovator yang tinggi. Karena Anda sudah menjadi blogger saya percaya Anda kebanyakan adalah orang orang seperti itu.

Result: Untuk poin ini: No comment.


Ikuti terus trik, tips, teknik hack dan kabar terupdate dari blog ini! Share:

23 Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

  1. blog besar memang selalu di prioritaskan karena da dan panya juga udah gede banget, apalah arti blogger seperti saya ini dan semoga bisa naik trafiknya karenasering berkunjung ke blog ini, he-he

    good info mas

    BalasHapus
  2. Memang terasa sekali sekarang mesin pencari Google lebih mengutamakan website dengan domain authority gede dibandingkan blog yang ecek ecek, padahal dulu tidak begitu, siapa yang lebih dahulu menerbitkan artikel maka lebih cepat terindeks, kalo sekarang butuh waktu lama, bisa sebulan bahkan lebih.

    Contohnya saya punya blog sinopsis film, dulu begitu publish hanya butuh beberapa jam sudah nongol di google, kalo sekarang butuh seminggu bahkan lebih. Kalo Tribunnews baru beberapa menit sudah nongol, artikel saya yang lama langsung kalah lagi, padahal sama isinya.

    Makanya aku lihat sekarang blog blog sinopsis film pada vakum, selain kalah saing dengan website besar, bayaran adsense juga makin kecil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya itu dia tidak terlewatkan juga

      Hapus
    2. btw, untuk blog sarilah, blog nya om agus, saya bisa dengan mudah mencarinya di google loh. Apakah kini blog nya om agus sudah termasuk situs "besar" yaa?

      Hapus
    3. Kalo cuma ngetik blog sarilah doang di google ya jelas nongol, coba kalo judul artikelnya, sudah pasti kalah sama website besar.😂

      Seperti saya ketik blog Dodo Nugraha, maka akan langsung nongol.😀

      Hapus
    4. Ada satu cara mengalahkan situs2 besar, konten mereka kan ratusan ribu kita bisa saingi dgn bikin ratusan ribu konten juga dgn cara menyatukan kekuatan power ranger, kita2lah power rangernya.

      Saya kurang tau soal domain authority, tp kurasa subdomain blogspot ini tentu tdk kalah hebat, secara milik google gitu loh 😆

      Hapus
    5. Setuju, kapan kita r3alisasikan?

      Hapus
  3. Saya tidak banyak berkomentar karena semua di atas benar adanya. Kalau saya pribadi, masih tetap ngeblog sampai hari ini karena Just Write dan satu lagi itu, cari receh dari kontent placement. Jangan Menyerah

    BalasHapus
  4. sama dengan pengalaman mas agus mas sopyan, sayapun ada beberapa ngali nulis sinopsis film dengan lengkap ya tetap saja kalah dengan raksasa media ...lha blog aku bagaikan warung kelontong kecil biasa, tapi ya meski demikian aku masih tetap semangat nulis biar kata keindeksnya lama, dan ga bisa ngalahin media yang loading banget dan banyak klik klik nya karena dibagi jadi beberapa halaman, coba klo buka blogku aja udahlah cepet dan satu halaman kutulis lengkap xixixixi

    BalasHapus
  5. Betul bro, saya sendiri sudah jauh2 hari meninggalkan atau tidak menerapkan Seo lagi, malas, mau tampil apa adanya aja lebih santai, bahkan aku juga hampir ga pernah menulis teks besar kecil ataupun teks miring lagi, hihi tapi klo ada yg share soal2 ngeblog seo dan sebagainya tetap aku baca, hihi..

    Tapi dgn terpilihnya Joe Biden semoga google insaf, wuahaha 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bertobat dan masuk surga wuahaaaa

      Hapus
    2. Semoga saja setelah Biden terpilih, google ngga pilih kasih lagi ya 😁

      Hapus
    3. semoga saya dan para blogger kecil bisa bersaing juga

      Hapus


  6. Sudah2 sadar diri saja...Benar kata tulisan diatas ...Ibarat kata kita cuma punya warung kecil mau bersaing sama Mall sesuatu yang sangat tak masuk diakal...🤣🤣🤣


    Contoh kita punya warung kecil pengin pembeli ramai setiap hari...Apa warung kita sanggup menyediakan apa yang pembeli inginkan..😊😊

    Sedangkan Mall semua serba ada, Tempat parkir luas....Dll nya..😊😊

    Intinya nikmati saja dunia blogging itu dengan fakta dan realita yang ada...Ingin bersaing lihat diri kita dan paham atau ketahui peasaing kita..😊

    Sekian dan terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita join aja mas biar rame, jaonnya dengan cara blogwalking,..wkwkkck

      Hapus
    2. Di grup-grup FB banyak yang mengeluh. Sebenarnya kita bisa bersaing, caranya adalah kita semua bersatu di bawah satu domain utama. Lalu dari 1 domain itu kita bagikan masing-masing blogger untuk mengelola 1 subdomain. Bisa mewakili kampung/daerah masing-masing. Subdomain tetap hosting di blogger juga baik. Nah, nanti kita lihat bisa bersaing dengan tribun sama pikiran rakyat atau tidak...

      Contoh domain utamanya pikiranblogger.com
      Subdomain untuk Mas Kuanyu pangkalpinang.pikiranblogger.com
      Untuk Mas Sofyan batam.pikiranblogger.com
      Untuk Mas Agus Warteg serang.pikiranblogger.com
      Dan untuk saya ende.pikiranblogger.com

      Misalnya begitu... Siapa yang mulai, ayo...

      Hapus
    3. Sy ngikut aja deh...kayaknya kita angkat Satria sj deh

      Hapus
    4. Nanti saya carikan Donatur, hahahaa

      Hapus
  7. Justru bagus begitu, biar jati diri kita terlihat..

    Ngomong naon dot com

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak