TUHAN SESUDAH DARWIN (GOD AFTER DARWIN)


Tuhan setelah darwin

Charles Darwin telah menggemparkan dunia pada masa lalu dengan teori evolusinya, salah satu akibatnya terhadap agama dan keyakinan kita kini adalah dunia benar benar harus memandang sisi penciptaan secara realistis dan ilmiah, terlepas kita suka dan tidak suka, saat ini dan seterusnya pandangan orang terhadap alam dan seisinya sudah tidak sama lagi. 

Ada sebuah buku menarik yang membahas hal terkait berjudul 'GOD AFTER DARWIN'.

Buku ini menarik karena ia mencoba memberikan solusi berbeda untuk melawan faham Atheisme dan bahkan Pantheisme. Khusus pada teori evolusi, ia menyarankan agar tidak menghindarinya tapi justeru melampauinya.

 Baca juga: 

G E N O M KISAH SPESIES MANUSIA DALAM 23 BAB


Buku yang menarik untuk disimak dan walaupun sudah cukup lama namun terasa masih menggelitik di dalam pikiran saya. 

Buku ini saya dapatkan di toko buku sewaktu iseng pergi ke tempat barang barang seken di Singapore dan isinya begitu universal: Menceritakan bagaimana awalnya agama dan Tuhan menjadi terasa "absurd" di mata sebagian imuwan sains sebagai akibat dari euforia pencapaian sains yang ingin menunjukan bahwa tidak ada relavansi antara sains dan agama terhadap kemajuan zaman dan sains.

God after Darwin

Ya, semenjak Darwin mengumumkan teori evolusi, posisi Tuhan sebagai pencipta alam semesta dengan segala isinya menjadi absurd dimata sebagian besar ilmuwan sains. 

Karena jujur saja, Evolusi telah hampir sukses menghantam persis jantung teologi atau ketuhanan dengan menyatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta tumbuh dan berkembang secara evolutif dari hal yang sangat sederhana, dengan cara acak dan 'seolah' serba kebetulan. Yang berhak hidup hanyalah mereka yang lolos dalam seleksi alam. Konsep 'penyelenggaraan ilahi', 'ciptaan yang sempurna', atau 'Tuhan yang maha kuasa dan Maha Baik' menjadi mustahil. 

Lalu seolah alam semesta tampil sebagai arena persaingan, liar dan tak bertuan. Kehidupan hanya bagi mereka yang kuat. Walau sebenarnnya pemahaman teori DArwin tidaklah sederhana dan sedangkal itu.

Teori evolusi bagaimanapun, harus diakui telah merubah wajah kehidupan dan cara pandang sebagian besar kita terhadap bulat lonjongnya dunia dan melempangkan jalan menuju kepada ateisme. Bahkan juga pantheisme. 

Kita tahu Atheisme meniadakan Tuhan dalam keberadaan alam, sedangkan Pantheisme mengedapankan ide bahwa alam bersama seluruh gejela matimatis dan aturannya adalah Tuhan itu sendiri.

Benar saja: Gemuruh suara Nietzsche makin membahana: "Tuhan sudah mati!"

quote

Jadi jika ingin terus hidup dihati dan pikiran manusia maka Teologi ketuhanan tidak boleh menghindari evolusi, melainkan harus melintasi semua jurang dan ngarai prasangka religius, yang begitu mengganggu terhadap sains dan orang orang yang terlibat bekerja didalamnya.

BUKU YANG PATUT DIJADIKAN REFERENSI

Jhon F. Haught mencoba mengakomodasikan konsep konsep dasar evolusi untuk menunjukan keberadaan Tuhan. Dia menggambarkan tuhan dalam 'wajah' yang dapat diterima oleh sains modern. Berbeda dari gambaran tradisional, tetapi klaimnya sama, "Tuhan tidak mati, masih dan sedang berkarya di alam semesta", Tuhan sedang mengeksplorasikan diriNya pada tetes air embun pagi yang jatuh di dahan dahan, atau pada daun daun daun kering yang berguguran.

Sekali lagi buku ini cukup menarik, dan layak dibaca oleh orang yang tertarik dengan ide sains dan pengetahuan modern.

Di jual di : Shopee.

Ikuti terus trik, tips, teknik hack dan kabar terupdate dari blog ini! Share:

Sumber: adedansasa.com

2 Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

  1. Pantes mas Aan kaya dengan filosofi gaya bahasanya. Bukunya hi level gini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Review karena mau jualan buku Bang Day, kalau soal baca memang hobi, terutama terkait sains dan teknologi

      Hapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak