Banyak topik yang ada di youtube, yang mengakui jika penggunaan tablet buat menopang pekerjaan, buat berproduktivitas, telah di akui banyak orang, termasuk kalangan professional. Walau banyak yang belum mengakuinya karena mungkin kebiasaan menggunakan laptop dan environment windows.
Laptop mungkin sekali akan menjadi masa lalu. Tablet bisa mengalahkan laptop PC, bisa banget.
Tablet jelas lebih ringan, lebih mobile, lebih banyak pilihan aplikasi, environmentnya juga sudah semakin bagus, meskipun desainnya semakin tipis layarnya semakin lebar sehingga memberikan pengalaman yang sama dengan ketika kita menggunakan laptop di masa lalu. Ia bisa buat bekerja mengedit dokumen dokumen office, ia juga bisa buat editing video, ia juga bisa buat bermain game di sela sela waktu luang istirihat bekerja.
Akan tetapi teknologi juga terus berkembang, dan sudah pasti tidak ada yang abadi di dunia.
Pada perkembangan teknologi tidak berhenti sampai disana, kita melihat huawei telah membuat sebuah ponsel dengan tenaga kuat, misalnya memiliki RAM dari 12 hingga 16 gigabite. Yang paling menakjubkan adalah layarnya bisa dilipat tiga sehingga ketika di rentang layarnya menjadi 10,2 inci besarnya, sama dengan ukuran tablet standard, namun ketika di lipat ukurannya berubah seperti smartphone kebanyakan yakni 6,4 inci.
Smartphone lipat tiga huawei ini bernama Mate X ultimate.
Pada sesi perilisannya, ia juga menyertakan keyboard pocket yang dapat masuk ke dalam kantong. Jadi Anda dapat membayangkan bagaimana ia dapat mengakomodasi pekerjaan layaknya tablet, layaknya sebuah laptop, namun ketika dia di lipat menjadi 3 dia hanyalah sebuah smartphone dalam genggaman tangan.
Boleh di katakan ini adalah sebuah gebrakan lain pembunuh laptop, jika nanti desainnya menjadi semakin tipis, saya yakin ponsel lipat tiga ini apabila di rentang bisa menghasilkan layar hingga 14 inci, artinya layar itu sudah sama leganya dengan layar laptop pada umumnya, namun dengan keringkasan dan mobilitas yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, terutama bagi para pekerja kantoran yang ternata dapat menyimpan “laptop” mereka di dalam kontong baju dan celananya dan ketika berada di atas meja segera perangkat genggam tersebut berubah menjadi alat kerja, alat untuk berporduktivitas.
Dengan chipset yang kuat dan premium, dengan RAM yang besar, rasanya untuk editing video berat saja sudah mampu, apalagi kalau hanya buat mengetik pekerjaan perkantoran, dalam artian kata mengolah dan mengedit dokumen kerja.
Apalagi langkah huawei akan segera di ikuti oleh raksasa teknologi gadget lainnya seperti samsung yang telah merencanakan tri folding atau smartphone lipat tiganya, tentunya perangkat ini akan di ikuti oleh bermunculannya aplikasi aplikasi dari pengembang yang sangat membantu kita untuk melakukan pekerjaan berporduktivitas, berkreasi, dan masih banyak lagi.
Kini orang mulai melihat ponsel lipat 3 ini bisa mengalahkan tablet.
Saya termasuk orang yang ingin menyembunyikan pekerjaan saya sebisa mungkin, jadi jika melibatkan alat kerja untuk editing seperti yang di promosikan oleh huawei, maka hape lipat 3 huawei kemungkinan besar sangat bisa di ajak buat mengolah dan mengedit dokumen, atau mengedit video menggunakan capcut, memanfaatkan fitur Ai yang melimpah, maka sebagai konten kreator, rasanya layak memilikinya. Namun harganya yang jauh melampui kemampuan, membuat saya bertahan dengan perangkat yang telah ada karena perangkat perangkat ini masih bisa saya manfaatkan dengan sangat baik.
Saya tidak berharap perkembangan teknologi hanya sekedar gaya gayaan, akan tetapi harus membawa perubahan signifikan untuk mempermudah kita dalam melakukan kegiatan.