EDITBLOGTEMA

Tulisan ini berdasarkan pengalaman penulis sendiri ketika memiliki waktu berkunjung dan tinggal dalam beberapa waktu di kota kota berikut: Jakarta, Banjarmasin, Pekanbaru, Surabaya, Bandar Lampung, dan tentu saja Batam adalah kota tempat penulis pernah menetap hingga tahun 2021. Namun tulisan ini juga menyertakan referensi referensi terpercaya dari beberapa sumber. 1. Rumah Hidup di kota itu tidak luput dari beaya beaya pokok dan tambahan yang tidak terelakan. Untuk harga rumah Batam relatif mahal jika di banding dengan harga perumahan di Bandar Lampung, surabaya, pekanbaru dan Banjarmasin, rumah dengan tipe 36 berkisar antara 300-400 jutaan. Sementara di Pekanbaru kita masih dapat menemukan harga perumahan dengan tipe yang sama hanya berkisar 150 jutaan, sementara di Banjarmasin, palangkaraya harga standardnya berkisar 200 jutaan.  Di Bandar Lampung umumnya perumahan tipe 36 di tawarkan dengan harga 150 jutaan. Kalau menilik dari harga perumahan Batam dan Jakarta hampir sama untuk tip

ilustrasi: Vincent Callebaut org M asa depan memang masih sangat jauh, akan tetapi konsep kota-kotanya yang ideal telah dibuat oleh manusia dengan mempertimbangkan dampak sebuah permukiman dan tata kota modern terhadap lingkungan hidup di masa depan. Siapakah yang tidak ingin hidup disebuah kota yang indah, nyaman dan damai? Bayangkan saja kota kota ini mengambang di atas permukaan laut, di bawah laut dan ditepi pantai, atau setengah mengambang di udara dan mampu menghidupi dirinya sendiri beserta seluruh isi penghuninya yang berjumlah hingga diatas 50.000 (limapuluh ribu) kepala keluarga. Konsep ini di cetuskan pada tahun 2008 atau sepuluh tahun yang lalu oleh Vincent Callebaut arsitektur asal Belgia, seorang arsitektur yang bercita cita membangun gedung gedung yang terintegrasi dengan sebuah kota berdasarkan konsep alam semula jadi. Tentu saja untuk merealisasikan kota kota impian ini membutuhkan beaya pada awalnya dan beaya itu tentu saja tidak sedikit. Seperti apakah kot