TRADITIONAL VS PROGRAMMATIC, PUBLISHER IKLAN BERSIAPLAH MENERIMA KENYATAAN

Kita tentu tidak melewati peristiwa pada saat dimana tukang ojek pangkalan, taxi konvensional yang mangkal dan berkumpul pada suatu pangkalan berteriak protes ketika Gojek dan Go-Car tiba tiba menjadi booming. Mengapa mereka berteriak? Karena mereka tidak siap, dan tidak mengerti jauh jauh hari betapa cepatnya zaman berubah. Tiba tiba mereka menghadapi kenyataan, para penumpang tidak mau lagi memilih angkutan mereka hanya gara gara aplikasi android dan iOS yang di pasang di hape. Tiba tiba penghasilan dan kehidupan mereka terancam menjadi suram.

Lompatan teknologi walaupun tidak serta merta pada saat sekarang tidak dapat lagi dihitung dengan deret hitung 1,2 3, 4 ....30 dst, itu telah menjadi deret ukur dengan kelipatan yang mencengangkan: 1,2,4,8,16,32,.....100000000x10-pangkat terhingga(?), seolah menggoyahkan mitos kemapanan dan membenarkan setiap kata kata Einsten menjadi nyata: Bahwa tidak ada yang abadi di dunia fana ini, kecuali perubahan itu sendiri. Begitu suramkah dampak teknologi bagi kalangan lemah?

PUBLISHER ADSENSE????DAN TIDAK ADA LAGI STATUS QUO.
Itu belum cukup, para blogger juga sedang menghadapi masalah yang sama pada saat ini ketika programmatic buy di lontarkan. Cara mencari uang dengan menjadi publisher adsense juga sekarang telah terkena dampaknya, mereka menyebutnya "old work" pekerjaan jadul atau telah jadul menjadi publisher adsense sebagai blogger. Tunggu jangan menyela dulu, tetapi hal apakah yang tidak akan segera berubah di zaman yang serba cepat ini?. Kita sedang dibawa kepada sebuah eksprimen oleh kekuatan alam yang sangat besar, arus perubahannya sangat kuat tak terlawan. Kita harus bisa melihat peluang, tidak perlu lagi terlalu mencintai sesuatu, harus siap meninggalkan sesuatu, kesetiaan dihitung dalam kontrak. Dan tidak ada lagi status quo terutama dalam hal berbisnis.

Segalanya ada dalam hitungan statistik ekonomi yang di motori oleh trend teknologi. Programmatic buy sebentar lagi akan menjadi pilihan yang paling masuk akal bagi para pebisnis. Kita tidak bisa berbuat apa apa. Kita tidak bisa menyalahkan siapapun. Itu adalah bagian hukum baja pasar, bisnis, teknologi dan teori relativitas Einstein. Semuanya menjadi kenyataan dan mereka telah memberi peringatannya jauh jauh hari. Perhatikan skema di bawah ini perbandingan antara tradisional dengan Programmatic:

Jadi gambarannya adalah sebagai berikut (Dengan asumsi Pihak tradisonal adalah mewakili kita sebagai publisher adsense):

1. Tradisonal: Iklan digital diperdagangkan secara manual antara pedagang dengan publsiher ads oleh pihak Tradisional, lama dan mesti menunggu. Programmatic: Sementara jika mengikuti prorammatic: Iklan iklan digital diperdagangkan secara real time dan otomatis, Pihak penawar tertinggi langsung dapat menayangkan iklan dalam waktu sepermilidetik!

2. Tradisonal: Memerlukan proses manual yang melibatkan pembelian dari pihak sales, belum lagi negosiasi harga dan rating CPM tertinggi. Programmatic: Proses otomatis yang di olah oleh data-base, suatu algoritma dengan cepat memutuskan secara tepat dan efektif kepada siapa iklan akan di tujukan berbasis ROI (Return on Investmen).

3. Tradisonal: Pengiklan setuju dengan perjanjian untuk menetapkan periode waktu dengan publisher atau pihak agency (seperti Google adsense) tidak menetapkan harga hanya berdasarkan kesepakatan negoisasi dimana pihak pengiklan bisa menghentikan pembayaran jika terlalu banyak "orang orang tengah". Programmatic: Pelelangan berdasarkan harga real time atau disebut juga dengan RTB (Real-time bidding) tidak ada risiko kelebihan pembayaran, pihak pengiklan cukup hanya membayar berdasarkan suplai dan permintaan iklan ini terbukti mengurangi pengeluaran sebanyak 5 kali lipatnya bagi pihak pengiklan.

4. Tradisional: Performa trackingnya susah, karena data berserakan diantara penyalur dan para publisher, pihak pemasaran terpaksa secara manual mengumpuklan informasi dari berbagai sumber dan mengolahnya menjadi laporan yang dapat di mengerti (barabe, bukan?). Programmatic: Transparan, satu sumber saja, pelaporan otomatis kapan saja dalam periode kampanye iklannya singkat, dapat di kostumisasi dan di filter.

5. Tradisional: Optimisasi hanya dapat dilakukan setelah kampanye iklan berakhir, perjanjian ditetapkan dan di dasarkan pada kontrak diantara pembeli dan publisher. Programmatic: optimisasi terjadi secara otomatis dan real-time, setiap jam pengoptimisasian dilakukan dengan hanya menujukan iklan kepada orang orang yang tepat dan menginginkan produk tersebut, dan memiliki kemungkinan untuk membeli.

6. Tradisional: Monoton dan lamban, terlalu banyak ruang dan kesalahan manusia tarbatasnya target dan tidak kurang fleksibel, tidak transparan. Programmatic: Cepat dan otomatis, jauh dari kesalahan manusia, mengurangi pekerja dan mengurangi pengeluaran uang. Lebih transparan dan lebih rinci ROI (Return on invesment) sangat tinggi!

Kesimpulannya adalah: Programmatic adalah cara beriklan baru bagi para pengiklan dan pebisnis: Jauh lebih murah, lebih cepat, lebih transparan, lebih sistematis.

Algoritma yang terlibat mengerti psikologi manusia: Hanya menyampaikan iklan tertentu kepada target yang benar benar akan membeli produk yang di iklankan. Sementara melalui publisher tradisonal, segalanya terlihat menjadi jadul.

IKLAN, IKLAN?????WTF!!! 
Pernahkah anda merasakan betapa menjengkelkan iklan? Dan itu akan berlalu melalui programmatic buy ini, tidak ada lagi bapak bapak yang berdiri dekat jendela memaki maki layar hape karena terganggu oleh iklan, tidak ada lagi mbak mbak dan mas mas yang cepat cepat menutup web dan blog yang sedang dia kunjungi sehingga meninggalkan efek bounching pada blog tersebut karena jengkel kelamaan hanya mempelototi iklan. Iklan iklan yang tidak tepat sasaran. Iklan iklan yang hanya mengganggu saja.

Iklan iklan semakin mengganggu para pengguna yang jumlahnya semilyar, dan mereka nyaris sepakat, dan para trader penyedia iklan hanya membuang buang waktu karena target pemasaran bisnis mereka tidak tepat sasaran, dana tertelan iklan, apalagi para publishers kadang mengklik iklan sendiri. Pihak agensi seperti Google adsense sampai kelimpungan menyiasati bagaimana para agar para publishers nakal yang jumlahnya sudah tidak terhingga dapat di kontrol dan diawasi.

Itulah dinamika, semuanya akhirnya berubah dan menemukan jalannya menjadi lebih ketat dan lebih ketat lagi. Saya termasuk orang tidak anti perubahan, jadi saya pikir saya akan mengikuti perkembangannya terlebih dahulu.

Benar kata Einstein: Tidak ada yang abadi, kecuali perubahan itu sendiri.

3 Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

  1. dulu penghasilan saya dapat menghidupi keluarga hanya dari publsiher adsense, pantesan sekarang begitu jauh menurunnya...programmatic buying...

    BalasHapus
  2. masih harus banyak belajar mengenai ini.. penghasilan adsense masi kecil kang saya, pengen optimasi dulu dan mempelajari banyak hal.. thanks for sharingnya kang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, say. Kita semua dalam proses belajar dan menuju pemahaman yang lebih kompleks terhadap realitas hidup. Teruslah melangkah jika ingin sukses.

      Hapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak