Harga Ponsel flagship Huawei terjun bebas ke jurang terdalam, berapa sekarang harganya?

Menarik mengikuti berita Huawei menurut Forbes perihal nasib Huawei terbaru pada saat ini.
"Dengan desain yang hebat dan opsi warna yang menawan" di bulan lalu di review: Battery yang tahan lama dan menyediakan tenaga yang melimpah, Huawei P30 bukan hanya sekedar sebuah ponsel potografi akan tetapi benar benar sebuah ponsel flagship yang paling baik yang kita lihat di tahun 2019."

Dan harganya pada waktu itu dipatok sekitar 900 poundsterling atau setara dengan US$1150,- atau setara dengan 16 juta rupiah, harga itu sama dengan harga Samsung s10 dengan ruang penyimpanan yang setara. Dan pada waktu itu iPhone semakin kehilangan "sinarnya" di Eropa.

Tetapi apa lacur? Perang dagang yang dicetuskan oleh Trump nampaknya benar benar membuat Huawei untuk sementara seperti orang yang terjatuh dan setelahnya tertimpa tangga pula. Begitu dunia mendengar Huawei tidak bakalan menerima update Aplikasi penting Google melalui Android, harga Huawei langsung jatuh ke jurang 90% yakni di Eropa hanya dijual setara dengan US $100 atau setara 1, 4 jutaan saja lagi. Oh Huawei nasibmu itu...

Seperti kita ketahui Huawei pertama diluncurkan pada quartal pertama di tahun 2019, kejutannya mampu menaikan penghasilan dan saham perusahaan secara signifikan. Para pengamat teknologi mengakui ponsel flagship tersebut sebagai prestasi yang berkualitas bagi Huawei. Bahkan setelah dijual dibeberapa retail lokal negara negara tertentu harganya bisa melambung lebih tinggi dari harga yang telah dipatok.

Menarik menunggu berita apa yang akan dilakukan oleh Huawei menyikapi keadaaan ini. Tidak mungkin mereka berdiam diri saja seperti orang demam dalam selimut. Kelihatannya Huawei memang sedang sangat terguncang saat ini.

Siap siap beli Huawei flagship yang murah, soalnya kameranya itu lho.

MENGAPA HUAWEI HARUS "DIJATUHKAN" OLEH BARAT?

Dilansir dari BBC, paling tidak ada 5 alasan mengapa Huawei begitu mengkhawatirkan bagi Amerika dan "lima mata" yang mengawasi dunia ini yang terdiri dari Amerika, Inggris, Australia dan Selandia Baru.

1. Jaringan 5G.

Huawei saat ini sedang melakukan perundingan dengan banyak negara untuk memasok sistem jaringan supercepat generasi kelima yakni 5G. Sistem ini sangat cepat sehingga sangat ideal di pergunakan untuk mobil mobil otomatis tanpa sopir.

Amerika kuatir jika 5G dipergunakan Huawei yang milik negara Cina itu mampu membaca setiap pesan  yang dikirim melalui jaringan, mengontrol dan bahkan mematikannya.

Walaupun Huawei membantah kegiatan yang "kontra-produktif" terhadap bisnis itu, tetapi kekuatiran pemerintah Amerika sangat beralasan mengingat  sistem pemerintahan Cina yang komunis tidak memungkinkan sebuah perusahaan "menentang kehendak atau perintah" negara. Bagaimana menurut sobat?

2. Skandal Robot Jari

Ini yang menambah buruk prasangka Amerika. Karena pada waktu itu seorang pegawai Huawei saat berada di peruhasaan telekomunikasi T-Mobile milik Jerman dituduh mencuri robot jari yang bertugas mengetukan jarinya ke layar telepon genggam. Pegawai ini mengaku robot itu tidak sengaja telah jatuh kedalam tasnya. T-Mobile tidak bisa menerima alasan tersebut.

T-Mobile memang memiliki kerjasama dengan Huawei dan setelah dilakukan investigasi via email pegawai tersebut teridentifikasi telah bertindak berdasarkan instruksi oleh instruktor seniornya di Cina. Nah lo.

3. Rahasia kerjasama dengan Iran

Amerika sangat anti Iran, itu bukan rahasia lagi. Siapapun yang bekerja dengan Iran pasti akan di "hukum mati" oleh Amerika terutama oleh Donald Trump yang tidak bisa ditebak itu. Kerjasama ini terutama ditujukan untuk menghindarkan dampak agar pemerintah Iran terhindar dari akibat buruk sanksi Amerika.

Tentu saja ini adalah kepentingan negara Cina yang tidak ingin melihat negara sekutunya itu terpuruk semakin dalam dalam kesengsaraan, maka Cina mencoba melindungi sistem perbankan Iran dan anak prempuan pendiri Huawei di duga memiliki perananan besar. Jika nanti terbukti dia bisa di penjara selama 30 tahun. Wah lama banget!

4. Skandal layar telepon anti pecah

Menurut Bloomberg dalam hal layar telepon anti pecah FBI melakukan investigasi terkait dugaan melanggar regulasi perdagangan senjata Internasional, lho apa kaitannya antara layar anti pecah dengan perdagangan senjata ya?

Tapi tunggu, Akhan Semiconductor melakukan pembicaraan dengan Huawei untuk memasok layar super kuat yang dibuat dengan cara menempelkan lapisan permata artificial pada layar pelindung hape. Sampel ini baru dikembalikan oleh Huawei beberapa bulan berikutnya dalam keadaan rusak parah. FBI menduga Huawei telah membawanya keluar Amerika, dan praktik ini dilarang oleh regulasi Internasinal karena sampel model ini sangat berpotensi dimanfaatkan untuk pengujian senjata laser. Sudah faham, bukan?

Tentu saja Huawei membantah keras hal ini.

5. Terlalu penting

Teknologi Huawei terlihat dan terasa menjadi semakin penting. Barat kuatir akan terjadi ketergantungan dengan produk produk dari Cina. Bagi banyak negara diluar Eropa terutama Asia dan Afrika teknologi Huawei sangat memukau dan harganya lebih murah daripada produk proudk asal Barat. Aspek ini akan membuat Huawei menjadi penguasa pasar Internasional, artinya sangat memungkinkan terjadinya "Dominasi mutlak dari Cina" terhadap negara negara barat.

Inggris sekutu terdekat Amerika misalnya masih terus berdebat apakah sebaiknya infrastruktur 5G Huawei dilanjutkan saja atau tidak, dan telah memakan korban dengan dipecatnya menteri pertahanan mereka karena dianggap telah memasukan komponen Huawei di area area yang tidak terlalu penting.

www.editblogtema.net