Satu Indonesia kena prank! Begitu anggapan orang terkait dengan heboh sumbangan 2 Trilyun dari keluarga mendiang Akidi Tio. Beritanya dapat di baca di google, berbagai media dari kompas, tribun, warta ekonomi menulisnya. Di youtube juga banyak podcast yang membahasnya. Dari channel kenamaan sampai channel apa adanya seperti editblogtema channel he he he..
 |
| Pernah punya uang 2 Trilyun? |
Terakhir kita di suguhi berita jika anak dari keluarga Akidi akhirnya di panggil polisi, nah dari sana mencuat berita lagi dari sumber keluarga itu bahwa uangnya akan cair tangga 3 Agustus 2021 ini.
Jadi masyarakat bertanya tanya, sekarang sudah tanggal 4 Agustus bagaimana, om sudah cairkah? Ha ha ha uangnya untuk siapa bukan buat kamu dan kamu...Apa bedanya berita heboh dengan berita hiburan ya...Dulu ada yang sempat menjadi kaisar Raja diraja dinasti dan orang orang itu telah di tangkap. Pokoknya heboh. Cuma gak habis pikir saja apa motif orang orang ini, apa benar benar sungguhan targetnya cuma pansos?
Anggaplah saya hari ini sempat menulis sebuah momen sejarah kehidupan seharian kita di negara Indonesia tercinta. Segala peristiwa tentu ada penyebabnya ibarat kata orang ada api ada asapnya. Jika demikian modusnya apa? jika benar uangnya akhirnya cair bagaimana ya.
Nah awalnya orang heboh dan kagum, keluarga dermawan menyumbang 2 trilyun yang ibaratnya kalau di buang ke jalan setiap hari seratus juta rupiah berapa tahun baru selesai? 20ribu hari? Berapa tahun itu? Di mulai dari usia 10 tahun sampai lanjut usia juga belum selesai he he he..
Ok hanya analogi saja ya, jangan di anggap serius. Awalnya dia di puja puji. Lalu dengan berbagai motif orang mulai mencurigai dan menjadikannya bahan olokan: Prank. soalnya uang 2 Trilyun menurut media massa hanyalah isapan jempol belaka. Yang memuji muji seperti kecolongan, yang diam diam membenci jadi bahagia dan sebagian (maaf) ngelonjak. Memang lucu sekali.
Tapi masih ada senario terakhir, bagaimana jika uang itu ada dan keluarga itu tidak masalah dengan segala puja puji dan caci maki? Bagaimana jika mereka hanya semata mata memang niat menyumbang? Nah disini bagian sakitnya bagi yang yang 'membenci'. Tentunya keluarga itu bakalan kembali di elu elukan dan pastinya banyak perasaah bersalah karena telah meragukan niat baik mereka.
Akan tetapi sebenarnya apakah sumbangan itu benar benar ada atau tidak, bukanlah hal yang terlalu perlu di besar besarkan. Hanya saja memang kebutuhan bersosialisasi kita adalah 'hiburan' dan ini memang terdengar sarkastis sekali. Akan tetapi disebalik segala peristiwa pasti ada hikmahnya. Semoga keluarga Akidi Tio baik baik saja. Dan semoga niatnya membantu meringankan covid19 kesampaian walaupun tidak harus menyumbang sejumlah uang 2 Trilyun.