Apa penyebab banyak para blogger senior mengundurkan diri?

apakah dunia blogging pada akhirnya mati?

Ini bukan dunia blogging di tahun 1999 yakni 23 tahun lalu atau 5 tahun sebelum aku di lahirkan, menurut laman nichepursuits ketika itu blogging sulit, orang harus bisa hypertex, harus memahami HTML, jadi wajar banyak blogger lama jadi jago koding.

Sekarang blogging sangat mudah, adik aku yang baru kelas 5 SD sudah memiliki halaman blog yang apabila di bandingkan dengan blogger lama, halamannya tampak lebih fresh, lebih dinamis, lebih enteng dan lebih stylish. mau di apakan lagi dalam hal ini dia memang pas berada di dalam waktunya.

Harus di akui banyak para blogger senior telah dengan diam diam mundur teratur dari dunia blogging, di sela sela kesibukan rutinitas usaha kami, aku cukup banyak mengamati kegiatan blogging mulai dari komunitas, group hingga beberapa kegiatan kolaborasi. Mau di apakan lagi, memang demikianlah keadaannya.

Tidak seperti pada awal awal tahun 2019 yang lalu ketika itu aku mulai blogging dan masih semangat dan waktu itu aku masih SMA, kini terasa banyak hal berubah sangat cepat di dunia, jujur saja generasi aku (mungkin ada yang menyebutnya sebagai GEN Z) terutama aku pribadi merasa blogging bukan zamanku lagi, menyedihkan memang perasaan ini, ketika ku tanya pendapat teman teman se-angkatan mayoritas mereka beranggapan sama. 

"Aku akan bekerja di metaverse, membuat usahaku sendiri, entertain ketika IOT sudah di realisasikan, ketika kecepatan WEB secepat kita bernafas, ketika zaman 4G dan 5G telah menjadi jadul" kata Rio temanku.

Tapi tentu beda dengan pendapat ibuku yang milineal karena dia angkatan yang di lahirkan di atas tahun 80-an, dia selalu beranggapan blogging masih penting. Aku ingin sekali menyetujuinya namun aku juga harus mempertimbangkan banyak hal di dunia ini. Makanya kami membuka beberapa usaha kecil kecilan yang kini sudah berjalan hampir satu tahun, kebanyakan online, kita membuka toko juga di tokopedia, bukannya mengkonversikan halaman blog dan menghubungkannya karena kita harus melihat hal hal yang lebih realistis, bukan?

Mereka benar benar telah 'mengundurkan diri'

Kebanyakan mereka yang 'mundur' adalah para blogger murni artinya blog mereka tidak di konversikan menjadi bisnis. Kebanyakan mereka hanya terbuai oleh iming iming manis artikel artikel para pendahulu yang mereka sebut sebagai senior mereka yang kini juga telah menghilang satu persatu persatu entah kemana. Ciri cirinya tentu saja banyak, tapi bercermin dari Om aku sendiri alasannya sih sepertinya:
  • Ekpektasinya adsense
  • Blog tidak mengikuti zaman (status quo baik tampilan maupun isinya)
  • Tidak di konversikan ke bisnis
Adsense telah memotivasi banyak orang untuk blogging akan tetapi harus di akui hanya segelintir yang beruntung namun dengan penghasilan terus menurun. Dunia memang telah berubah total, blogging bukan sumber informasi lagi. It is an old job.

Aku sempat merasa Juragan cipir 'menghilang' lalu muncul lagi dan migrasi dari blogger ke wordpress, artinya Kakak pengelolanya mengalami pasang surut, jika blogging menguntungkan secara finansial orang akan bertahan. Kang ismet seorang kreator template template blogger yang hebat sempat menghilang, meskipun kini muncul lagi dengan halaman blog menggunakan template yang kurang lebih sama dengan template editblogtema sekarang yakni median UI, buatan Muhammad Maki pemilik jagoan koding.

Mas Timon? Aku lihat channel youtbenya jauh lebih berkembang daripada halaman blognya sekarang.

Maaf tulisan ini tidak mewakili siapa siapa, tidak juga untuk mewakili generasi zaman kami karena memang banyak juga generasi angkatan aku yang sedang blogging sekarang, sedang mencoba peruntungan untuk kemudian menghilang atau sekedar ramai ramaian dan maaf mereka tampak lebih 'fresh' meskipun butuh meraih pengalaman sedangkan gap antara pengalaman dengan melimpahnya informasi di zaman sekarang telah memperkecil jurang perbedaan antar generasi dalam mengelola segala bidang baik secara professional maupun amatir.

Kadang terbersit pertanyaan, apakah blogging masih relevan dengan tantangan dan kemajuan zaman? Aku ingin sekali setuju bahwa itu masih, bahwa itu tergantung apa, bahwa itu...tapi tetap saja harus melihat fakta bahwa semua platform bahkan yang lebih hebat daripada platform blogging juga blogging dengan cara yang lebih relevan. 

Di sana di media media informasi digital yang sedang bergerak ke dunia metaverse, media sosial hingga platform blogging yang mencoba mencari fokusnya sendiri. 

Banyak orang marah ketika dulu Ayahku mengatakan koran kertas pasti akan punah, buku kertas juga perlahan lahan akan menghilang. Pamanku bahkan ngamuk kepada ibuku ketika ibu menyarankannya membuat usaha lain dengan mengatakan kepadanya bahwa usaha warnetnya hanya memiliki masa depan yang sebentar.

Sayang sekali dunia web sudah terasa begini sesak...Walaupun dunia blogging tidak akan mati, namun di butuhkan usaha yang lebih keras. 

Lalu pertanyaannya, jika sebuah bisnis berbentuk platform blogging tidak lagi menguntungkan secara finansial karena terlindas berbagai platform media, akankah Gugel dkk masih mau melanjutkannya? Artikel ini terasa menyakitkan bahkan bagi Aku yang menulisnya...tetapi...

Nothing is immortal, tidak ada yang abadi kecuali perubahan.


Ikuti terus trik, tips, dan info melalui halaman blog ini Share:

Referensi: is blogging finally dead? 
Referensi: Are blogs still relevant in 2022?
Referensi: Bloggin' is not a reall Job
Referensi: is blogging dead in 2022?

1 Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

  1. Sebetulnya Blogging sudah sejak lama selesai, kitanya aja yg pura2 gatau, pura2 seolah masih ada orang padahal cuma tersisa kita2 aja, aku dan kamu wkwk

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak