Ketika akses facebook dan whatsapp dibatasi di indonesia

Dalam beberapa hari semenjak kerusuhan 22 Mei di Jakarta ada yang terasa berbeda pada kegiatan medsos di tanah air: Pihak berwenang membatasi akses pada dua jejearing sosial besar ini untuk mengontrol "bola api liar" terlepas tindakan itu benar atau tidak kita tidak akan membahasnya, namun banyak hal terpengaruh termasuk bagi para blogger yang biasanya berbagi postingan pada dua media ini.

Ini benar benar sejarah. Pihak berwenang manapun bisa saja melakukan hal ini karena mereka memiliki perangkat kontrol, mungkin selama ini kita hanya membaca bahwa negara negara seperti Cina telah membatasi warganya mengakses beberapa jenis aplikasi browser dan media sosial besar dunia, kita berfikir seperti apa sih rasanya? Ya hampir sama keadaannya seperti kita sekarang. Mungkin bagi beberapa negara barat hal ini termasuk pembatasan kebebasan berekspressi memalui media sosial.

Tapi dibalik itu terlihat sebuah perubahan besar pada zaman kita yang dipenuhi oleh generasi milineal dan mulai di huni oleh generasi Z, zaman mereka adalah zaman teknologi, dan mereka lahir dilingkungan media sosial dan teknologi dimana banyak pilihan untuk mendobrak aturan baik terang terangan maupun diam diam. Ditangan mereka ada hape android dan juga iOS.

Jadi mereka memasang vpn dan teknologi vpn ini mampu melewati akses pembatasan yang dilakukan oleh pihak berwerang.

INGAT, BUKAN INTERNET, TAPI HANYA MEDSOS TERTENTU

Jangan keiru, pihak berwenang tidak membatasi akses internet apalagi memblokirnya, dan jika itu dilakukan pasti akan berdampak sangat besar, termasuk terhadap kegiatan bisnis online yang nilainya miyaran rupiah itu. Cina saja tidak akan mau melakukan tindakan konyol seperti itu. Memblokir internet akan membuat kita kembali ke zaman "old" sewaktu gambar masih hitam putih dan sewaktu orang orang masih membaca surat kabar di dalam kereta api, lebih 50% kegiatan ekonomi akan lumpuh total termasuk perbankan, kantor pemerintah, perusahaan perusahaan besar apalagi yang berbasis online.

Hal yang paling mudah dilakukan masih kepada target medsos karena mereka terpisah dengan sistem negara manapun, mereka punya server mereka sendiri dan hanya terhubung pada saat dihubungkan melalui browser dan aplikasi, sistem internet secara keseluruhan masih bersifat share antara produsen ke konsumen internet adalah jembatan bisnis yang digunakan secara luas oleh semua kalangan dan dipakai bersama sama. Saya berani bertaruh jika rakyat tidak diberikan akses dan para pebisnis diberikan akses bagaimana mereka menjangkau pasar dan konsumen yang terdiri dari kalangan rakyat? Mau kembali ke zaman tradisional? Negara akan mundur balik seratus tahun dan kehilangan kecepatan akses bisnis supercepat termasuk keuangan sebanyak 75 kali lipat dari negara Afrika.

Well tentu saja bisa membuat sebuah sistem kontrol untuk mengatasi hal ini, akan tetapi akan menjadi sangat "tidak populer"

PENGGUNAAN VPN

Dampak langsung yang kita rasakan:

1. Suasana tidak biasa, secara psikologis kita mengerti bahwa ada yang tidak beres sedang terjadi di negara kita
2. Akses ke Facebook dan WA, biasanya ramai ibu ibu cuap cuap di dua tempat ini sekarang sedikit menurun
3. Penggunaan VPN, tiba tiba saja penggunaan aplikasi vpn di hape berplatform Android meningkat tajam, karena hanya dengan menjalankan VPN kedua medsos ini dapat diakses dengan normal seperti sedia kala.
4. Bagi para blogger terdapat sedikit kendala saat mau berbagi postingan ke medsos akan tetapi para blogger rata rata bukanlah orang yang buta pengatahuan internet.
5. Media berita online seperti kompas, tribun dll  pasti naik ratingnya ya...(naik gak ya)

VPN dapat di download di hape Android dan pilihannya banyak. Saya sendiri mencoba beberapa jenis VPN sambil menguping informasi dari pengguna, untuk mengetahui performa kerja daripada aplikasi aplikasi VPN ini.

www.editblogtema.net