Fuchsia OS |
Jadi jika Android sudah begitu besar saja mau di tinggalkan, apalagi blogger yang lebih kecil ya he he he? Anggap saja referensi, tidak ada yang mustahil di dunia.
Namun bukan tanpa sebab Android akan di tinggalkan, sebabnya adalah Google telah menyiapkan penggantinya yang jauh lebih baik dan jauh berbeda. Loh bagaimana itu akan terjadi?
Sistem Android.
Selama ini kita sudah sangat familiar dengan sistem operasi mobile Android dan sudah sangat populer karena telah dipergunakan oleh lebih 2 milyar pengguna.
Android memang terus ditingkatkan performanya. Menjadi salah satu dari dua platform mobile paling pintar di dunia. Namun memiliki ketenaran nomor wahid dan belum ada tandingannya dalam hal populeritas yang kita sebutkan tadi.
Terakhir telah terjadi silang pendapat pro dan kontra ketika Desain Logo Android berubah semakin simple. Robot hijau hanya tinggal kepalanya.
Android |
- Cupcake (1.5),
- Donut (1.6),
- Eclair (2.0–2.1),
- Froyo (2.2–2.2.3),
- Gingerbread (2.3–2.3.7),
- Honeycomb (3.0–3.2.6),
- Ice Cream Sandwich (4.0–4.0.4),
- Jelly Bean (4.1–4.3),
- KitKat (4.4+), Lollipop (5.0+),
- Marshmallow (6.0+), Nougat (7.0+)
- Android Oreo (8.0+),
- Android Pie (9.0+).
Tetapi di tahun 2019 kebiasaan memberikan nama pada versi peningkatan Android akhirnya dihilangkan. Google mengikuti trend perusahaan teknologi lainnya dengan menyebut versi Android selanjutnya dengan angka: Android 10, Android 11 dengan alasan lebih sederhana dan mudah diingat. Namun banyak kalangan yang memprotes hilangnya nama penutup makanan pada Android dan menyebutnya menjadi membosankan.
Seperti kita ketahui perusahaan seperti Microsoft memberi nama versi peningkatan sistem mereka dengan angka misalnya: windows 7, windows 8, windows 9 dst... Demikian pula dengan Apple yang menyebut versi peningkatan sistem operasi mereka dengan iOS 7, iOS 8, iOS 9, iOS 10...iOS 12 dst. Tampaknya Google setuju dengan tradisi ini.
Apakah ini langkah Google untuk meninggalkan Android selamanya?...
Sistem operasi Fuchsia
Sistem ini dibangun sangat berbeda dengan Android, ia tidak menggunakan kernel Linux seperti Android, namun ia memakai microkernel Zircon. Microkernel sendiri merupakan jumlah terkecil dari software yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah sistem operasi. Bayangkan betapa ringannya ia nantinya jika di jalankan pada hape anda.
Hal ini membuat operasi di dalam Fuchsia berbeda ketimbang Android. Meski demikian, para pengembang Android dapat dengan cepat memindahkan aplikasinya ke Fuchsia melalui cross-platform Flutter SDK.
Asal anda tahu, Fuchsia yang ringan ini dapat berjalan di seluruh platform dari perangkat pintar, PC desktop, laptio, tablet dan smartphone. Google pun mengontrolnya secara penuh karena ciptaan sendiri, tak seperti Android yang sering kena gugat.
Seperti kita ketahui perusahaan seperti Microsoft memberi nama versi peningkatan sistem mereka dengan angka misalnya: windows 7, windows 8, windows 9 dst... Demikian pula dengan Apple yang menyebut versi peningkatan sistem operasi mereka dengan iOS 7, iOS 8, iOS 9, iOS 10...iOS 12 dst. Tampaknya Google setuju dengan tradisi ini.
Apakah ini langkah Google untuk meninggalkan Android selamanya?...
Sistem operasi Fuchsia
Sistem ini dibangun sangat berbeda dengan Android, ia tidak menggunakan kernel Linux seperti Android, namun ia memakai microkernel Zircon. Microkernel sendiri merupakan jumlah terkecil dari software yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah sistem operasi. Bayangkan betapa ringannya ia nantinya jika di jalankan pada hape anda.
Hal ini membuat operasi di dalam Fuchsia berbeda ketimbang Android. Meski demikian, para pengembang Android dapat dengan cepat memindahkan aplikasinya ke Fuchsia melalui cross-platform Flutter SDK.
Asal anda tahu, Fuchsia yang ringan ini dapat berjalan di seluruh platform dari perangkat pintar, PC desktop, laptio, tablet dan smartphone. Google pun mengontrolnya secara penuh karena ciptaan sendiri, tak seperti Android yang sering kena gugat.
MENGAPA GOOGLE HARUS MENINGGALKAN ANDROID?
Tapi tentu masih butuh waktu cukup jika Google berniat mengganti Android menjadi Fuchsia atau apapun namanya nanti. Namun Google akan melakukan apapun untuk kelangsungan hidup sistem operasi mobile mereka.
Android adalah sistem operasi mobile berbasis linux, sedangkan linux bukanlah milik Google, jadi Google tidak dapat tanpa sungkan mengontrol keseluruhan sistem tersebut. Lagipula Google ingin menyatukan semua perangkat melalui satu sistem operasi: Sesatu yang dapat dijalankan dan menjadi nyawa vital sekaligus: Laptop, tablet dan smartphone, dan usaha itu telah mereka coba dengan membuat OS chrome yang dapat menjalankan sistem operaso mobile Android.
Google juga bukannya tidak menyadari: Beberapa aplikasi Android mobile tidak begitu cocok buat di jalankan pada tablet dengan rentang layar 8-10 inch, ini berbeda dengan sistem operasi iOS yang kini telah memiliki sistem operasi terpisah antara ponsel dengan layar lebih kecil dengan tablet dengan layar lebih besar dan MacOS untuk PCdan Macbook mereka.
Android juga memeiliki banyak celah hukum, dari akses dan hak cipta. Tampaknya sistem operasi Fuchsia adalah jawaban yang sangat mereka harapkan...
Android adalah sistem operasi mobile berbasis linux, sedangkan linux bukanlah milik Google, jadi Google tidak dapat tanpa sungkan mengontrol keseluruhan sistem tersebut. Lagipula Google ingin menyatukan semua perangkat melalui satu sistem operasi: Sesatu yang dapat dijalankan dan menjadi nyawa vital sekaligus: Laptop, tablet dan smartphone, dan usaha itu telah mereka coba dengan membuat OS chrome yang dapat menjalankan sistem operaso mobile Android.
Google juga bukannya tidak menyadari: Beberapa aplikasi Android mobile tidak begitu cocok buat di jalankan pada tablet dengan rentang layar 8-10 inch, ini berbeda dengan sistem operasi iOS yang kini telah memiliki sistem operasi terpisah antara ponsel dengan layar lebih kecil dengan tablet dengan layar lebih besar dan MacOS untuk PCdan Macbook mereka.
Android juga memeiliki banyak celah hukum, dari akses dan hak cipta. Tampaknya sistem operasi Fuchsia adalah jawaban yang sangat mereka harapkan...
Bagaimana menurut anda pakai semua perangkat dengan sistem operasi baru?
www.editblogtema.net
sistem operasi Fuchsia nampaknya menarik nih bang, kita tunggu saja kalau android sudah nggak bisa baru dipindah
BalasHapusPonsel saya Smartfren Andromax masih pakai robot utuh karena keluaran pabrikan tahun 2017 meski belinya tahun 2019. Jadinya saya tidak ngeh dengan info perubahan logo android, juga masalah yang ada di dalamnya. Kudet, ha ha.
BalasHapusSaya tidak terlalu peduli pada perubahan sistem operasi, karena sanggupnya pakai ponsel murah saja asal bisa melakukan banyak hal. Ditambah baguis dalam penerimaan sinyal. Tapi saya jadi cemas kalau nanti ponsel tidak bisa dioptrimalkan kineranya jika Google tak bisa jajlan di ponsel saya, padaha; saya mengandalkan Google dari blog, surel, sampai informasi lainnya. Ditambah lagi ada banyak sistem operasi bawaan Google seperti Play Store dan drive,
Tiada yang abadi, tapi berat bagi yang uangnya terbatas. Tidak mungkin bisa beli barang canggih apalagi ponselnya masih bisa dimanfaatkan dengan baik meski layar 4 inci.
Justeru fruchsia lebih kompatibel dengan hape hape spek rendah. Soal update bukan beban kita, tapi otomatis
Hapuswah sayang sekali nama kue-kue an akan hilang, padahal sistem penamaannya cukup unik.
BalasHapuskakau memang fruchia membuat smartphone lebih ringan, saya setuju saja mas jika android ditinggalkan
Fruchsia artinya pink wkkk
BalasHapusWah.. nantinya daripada migrasi platform di hape lama, mending beli hape baru sepertinya.
BalasHapussoale klo migrasi biasanya tetap ada yang bermasalah meski minor