- Tidak akan memiliki trafik dan pengunjung organik
- Tidak memiliki penghasilan apabila blog telah di monetisi dengan adsense
- Menandakan halaman memiliki masalah SEO, teknis, validitas HTMl dsb
- Tampak seperti usaha yang sia sia
Walaupun mungkin search consol webmaster bukanlah segala galanya akan tetapi faktanya ia sangat menentukan sukses atau gagalnya sebuah halaman web. Ia adalah matriks, analitik, tool yang tidak mungkin dapat di abaikan begitu saja.
Normalnya para pemilik halaman di internet akan mengirimkan kontennya ke search consol Google master setelah selesai menerbitkan halaman (baca: konten/artikelnya) tersebut. Adalah keinginan setiap penulis, setiap pemilik halaman blog agar konten kontennya bisa dan cepat terindeks di halaman Google.
Namun banyak keluhan dan tidak kurang pertanyaan dan protes yang dilayangkan ke Google dengan pertanyaan mengapa halaman yang mereka kirim belum juga terindex?
Akan tetapi melaui John Mu Ia menjelaskan bahwa Google punya standar dalam lini produksi mereka. Dan standar itu sesunguhnya ada dimana mana jika sebuah perusahaan ingin bersaing di medan pertempuran bisnis, mereka harus fight.
Dan Google adalah sebuah perusahaan raksasa, tempat mereka jelas bermain di aturan bisnis global, mereka berjalan di beberapa lini produk dan termasuk konten konten berupa baik itu lisan (misalnya lagu, ceramah, dsb), tulisan, gambar, video yang akan publikasikan dihalaman mereka tentunya harus mengikuti ketentuan ketentuan berikut (ini hanya sebagian).
1. Pass QC
Maksudnya disini adalah produk baru akan dapat dipublikasikan jika memang sudah melewati uji kelayakan untuk menjadi konsumsi publik di halaman web. Tentu saja untuk melewati hal ini sebuah konten harus melewati beberapa tahap dan requirement, misalnya:
Konten tulisan, lisan, gambar, video harus mengikuti syarat syarat dan ketentuan umum, rapih, ringan, kualitas tinggi. Penulisan tidak asal asalan dan harus mengiktui kaedah berbahasa yang benar menurut bahasa dari negara atau wilayah masing masing.
Mengapa ini harus dilakukan? Karena produk harus laku dan sasarannya adalah manusia. Manusialah yang akan membaca artikel Anda bukan mesin. Mereka adalah Kustomer dan pelanggan adalah raja. Jika tulisan kurang berkualitas tentunya akan di prioritaskan di belakang antrean atau bahkan tidak akan masuk ke dalam antrean mesin pencari
2. Halaman harus valid
Halaman juga harus valid mengikuti pedoman teknis web. Misalnya data terstruktur, valid HTML 5, mengikuti pedoman penulisan web. Contohnya sebuah halaman yang tidak terstruktur dengan baik, walaupun tampilannya cantik namun penuh DOM akan memberatkan loading.
Google juga harus menghitung bandwith dan harga yang harus mereka keluarkan untuk memunguti setiap konten yang akan di pajang di halaman web sebelum dapat menjadi konsumsi pembaca.
konten yang buruk secara teknis dan tidak valid tentu akan meningkatkan beaya. Itulah seabnya Google terus meningkatkan sumber daya seperti tool online, algoritma, A.I, dan kapasitas server agar segalanya berjalan lebih cepat dan lebih efesien sekaligus untuk meningkatkan pengalaman pembaca/konsumen
Poin kedua berbeda dengan poin pertama, jika yang pertama lebih kepada kepuasan pelanggan dan meningkatkan pengalaman pengguna, poin kedua ini lebih fokus kepada hal hal internal bersifat teknis dua arah, Google menuliskan aturannya (pedomannya) dan para pemilik halaman web mengikuti pedomannya.
Pada poin kedua ini Anda bisa mengikuti pedoman Google, bagaimana membuat konten di halaman yang valid, ringan dan sederhana.
3. Aturan hukum
Publisher, pemilik web, penulis juga harus patuh hukum dan tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam hal ini adalah Google. Setiap aturan hukum berbasis pada hukum aturan lokal dan global. Misalnya aturan aturan yang berlaku di Uni Eropa, Amerika dan Asia pasifik.
Anda tentu saja tidak boleh mencontek konten orang lain ada formulanya, ketika banyak orang beralasan bahwa konten mereka original dan kesamaan yang terlihat adalah kebetulan. Anda juga tidak boleh mempublikasikan hal hal berbau porno tidak pada tempatnya.
Hindarkan dari membuat konten merusak lingkungan, menulis hal hal berbau sara, ujaran kebencian, tulisan yang subjektif dan tidak objektif. Karena jika pada poin pertama dan kedua halaman Anda hanya mendapatkan notifikasi dan diminta memperbaiki maka pada poin ketiga inilah sebuah halaman dapat di hukum, di banned hingga di hapus!
Jadi jangan bermain api dengan aturan hukum, apalagi jika halaman Anda telah di monetisi dan telah cuan.
Kesimpulan
Tiga poin diatas hanyalah pengalaman selama menjadi pelaku publisher ads sebagai imbalan menjual konten tulisan.
Poin pertama Kualitas artinya tulisan harus pass QC. Tulisan harus memiliki teknik yang baik, syukur syukur karakter yang kuat, harus mengikuti kaedah berbahasa yang benar, harus enak di konsumsi oleh pengunjung halaman.
Poin kedua adalah validitas halaman terkait teknis. Halaman harus terstruktur dengan baik HTMLnya agar mudah di temukan dan fahami oleh mesin telusur. Halaman yang buruk akan mempengaruhi konten yang telah kita buat di halamannya. Anda bisa menyerahkan ini kepada ahinya misalnya meminta saran template yang baik untuk halaman web dan blogging. Mengoptimalkan SEO onpage dan offpage sekaligus.
Poin ketiga HUKUM dan Aturan. Jangan terjebak dengan hal yang terakhir ini karena bisa berakibat sangat buruk tehadap nasib halaman yang telah susah payah Anda bangun:
Jika Anda seorang Publisher adsense dan halaman Anda sudah cuan, Google bisa menarik itu dengan membanned halaman Anda. Dan yang paling buruk Google bahkan bisa menghapus halaman Anda samasekali hilang dari halaman web. Apa boleh buat, demikianlah aturannya. Itu namanya PHK online, he he he... Dimana Anda akhirnya kehilangan penghasilan sekaligus pekerjaan.