MENGAPA KOREA UTARA SAAT INI HANYA 'PATUH' KEPADA CINA?

Sebadung badungnya pemimpin Korea Utara, mereka tetaplah terikat dengan sejarah. Hubungan mereka dengan Cina yang sangat unik, berdarah dan penuh pengorbanan. Itu terjadi dalam peristiwa paling berdarah setelah perang dunia ke dua dan bahkan Perang vietnam sekalipun. Sekaligus sebuah perang yang bukan hanya sangat mengejutkan bagi Amerika tapi juga Dunia.

kengerian perang korea oleh dailymail UK
propaganda kengerian perang korea - dailymail UK
Betapa tidak pada tahun 1950 silam Korea Utara menyerbu Korea Selatan, Di sokong oleh persenjataan canggih Uni soviet, Korut tampak dengan percaya diri sendirian dan mampu menaklukan korea selatan dengan mudah karena secara militer Korsel memang belum siap dan tidak setangguh Korut pada masa itu.

Karena Korsel berada di bawah perlindungan Amerika dan sekutu pemenang perang dunia kedua, karuan hal ini membuat Amerika dkk menyerang Korut, keadaan jadi terbalik kali ini sekilas korut pasti akan hancur lebur!

Tapi tunggu, Cina tidak tinggal diam, mereka memutuskan mengirim tentara dan membela Korut yang notabene adalah tetangga terdekat, sekaligus penyangga halaman rumah negara Mao Zedong itu.

Sedang Cina pada waktu itu adalah sebuah negara 'sakit', miskin dan masih terkebelakang secara ekonomi setelah dipermalukan oleh Inggris dkk dalam perang candu, memutuskan membela Korut yang notabene adalah tetangga mereka. Sebuah pertaruhan yang sangat besar.

Pada waktu itu pemimpin Cina Mao Zedong mengucapkan ungkapan yang sangat terkenal:
Jika tetanggamu mengalami kebakaran, kamu wajib membantunya
Kata kata Mao menyiratkan beberapa komplik ideologis, budaya dan kekacauan politik dunia pada saat itu dimana perang dingin sedang berlangsung antara blok barat yang di pimpin oleh Amerika sedang bersaing keras untuk mendominasi dunia melawan blok Timur yang komunis.

CINA YANG 'TERLIHAT LEMAH' MENGEJUTKAN DUNIA

Dan campur tangan tentara PLA cina benar benar mengejutkan dunia. Bayangkan setelah Korut menyerang Korea selatan yang notabene adalah satu blok dengan Amerika, maka dapat di pastikan Amerika tidak akan membiarkan sekutunya di duduki. 

Pada bulan Oktober tahun 1950 Amerika Serikat menyerang balik Korut dengan sangat brutal sebagai hukuman. Senat Amerika pada waktu itu berkesimpulan Cina tidak akan berani campur tangan.

Namun apa yang terjadi waktu itu dunia benar benar tidak menyangka bahwa demi membebaskan Korea pada Desember 1950, China menyerbu pasukan yang menang, yakni pasukan pemenang perang dunia ke 2. pasukan yang dibantu oleh banyak negara negara di dunia.

Pada waktu itu Cina secara persenjataan, pengaruh politik dan apalagi perekonomian sangat lemah dan belum memiliki persenjataan canggih apalagi bom nuklir jika di banding dengan keadaan mereka yang sekarang. Sekarang cina sudah 25x lipat lebih kuat lho.

Walaupun awalnya perang berlangsung sengit karena Korut juga memiliki persenjataan Soviet, namun sesungguhnya Amerika yang di bantu oleh pasukan PBB yang terdiri dari (mengutip wikipedia) :
  1. South Korea
  2. Australia
  3. Belgia
  4. Kanada
  5. Kolombia
  6. Ethiopia
  7. Prancis
  8. Yunani
  9. Belanda
  10. Selandia Baru
  11. Filipina
  12. Afrika Selatan
  13. Thailand 
  14. Turki
  15. Britania Raya
  16. Amerika Serikat
Akhirnya bertemu dengan musuh yang tidak seimbang dari segi jumlah negara yang membantu:
  1. Korea Utara
  2. Tiongkok
  3. Uni Soviet (Tidak terlibat langsung, hanya mendukung peralatan dan senjata)
Itu adalah perang 16 negara di dunia melawan 3 negara dengan Cina sebagai penentu kekuatannya.

Dalam perang itu Amerika dan sekutunya dengan mudah menghancurkan tentara korut dan mendesak mereka sampai ke garis paralel dan akan segera memasuki wilayah negara komunis tersebut. 

Nah disanalah awalnya Cina mendesak Uni soviet untuk turun tangan. Cina juga berfikir, jika kelak korut di duduki oleh tentara PBB pimpinan Amerika, hanya tinggal menunggu waktu mereka juga akan menyerang dan menduduki cina dengan dalih membasmi faham komunis.

Jalannya perang

Dalam perang 'Yang terlupakan' itu praktis Pasukan cina benar benar 'sendirian' melawan pasukan dunia yang dipimpin Amerika. Setelah mendesak pemimpin Uni Soviet agar terlibat penuh dan merasa kecewa, akhirnya mereka memutuskan menyeberang dan melintasi Pressure River menuju Korut.

Tentara Tiongkok juga sangat menyadari bahaya yang mereka hadapi di Korea.
Mereka menyebut tempat yang melintasi Pressure River ke Korea sebagai "gerbang neraka" dan memposisikan diri mereka sebagai "perisai hidup".

Mereka menggunakan taktik hebat dengan memanfaatkan kondisi alam disekitarnya, termasuk kamuflase, pergerakan cepat dan personil tentara yang melimpah, melawan segala keunggulan persenjataan modern milik Amerika Serikat dan sekutunya, taktik ini memang menjadi salah satu taktik paling jitu bagi Cina dan disebut taktik laut manusia. 

Para pengamat dan ahli strategi perang barat mengakui betapa efektifnya taktik dan skill tentara Cina pada saat itu.

'Mereka mengepung, menghindar, menggunting dengan cepat, mereka sangat ahli' demikian kesaksian salah seorang komandan tentara sekutu Amerika yang terlibat kengerian berperang pada waktu itu

Strategi ini terinspirasi oleh strategi yang disebutkan Sun Tzu, ahli strategi sejarah terkenal di Tiongkok, yang menyerang musuh seperti air, menyerbu ke posisi musuh, di bawah malam yang gelap, tentara Tiongkok bergegas ke kubu musuh.

Pasukan bertemu di garis paralel dan perangpun berkecamuk dengan hebatnya. Dunia menjadi saksi tentang satu lagi sebuah perang yang tidak seimbang secara teknologi dan persenjataan setelah perang vietnam.

Menggunakan suara terompet dan suara gong,  tentara PLA cina tanpa ragu bergerak maju ke depan, melemparkan granat ke benteng musuh. Di sisi sayap, tentara Tiongkok dengan cepat mengepung, guna mencegah koalisi AS mengevakuasi yang terluka, dan mengangkut persediaan.

Jika koalisi AS mundur, China merencanakan pasukannya terdiri dari tim penyergap untuk mengejar pasukan Amerika hingga menjadi tawanan.

Jika koalisi AS memutuskan untuk melawan, seluruh pasukan akan dikepung dan dihancurkan.

Pada waktu itu dunia benar benar tidak menyangka bahwa demi membebaskan Korea pada Desember 1950, China menyerbu pasukan yang menang, pasukan pemenang perang dunia ke 2, mereka memukul lurus ke selatan, dan merebut Seoul pada 4 April 1951. Amerika dan PBB benar benar mengalami kekalahan telak!

Tapi medan perang yang membentang ribuan kilometer menghadirkan tantangan besar bagi pasukan logistik  Cina. Ketika tentara Amerika dan sekutunya telah pulih dari kekalahannya dan mempersiapkan serangan balik, perang akhirnya berkecamuk tanpa pemenang dan tertahan di garis paralel dengan korban besar berjatuhan setiap hari. Perang berlangsung tanpa ada kemajuan dan menemui jalan kebuntuan.

Korban tewas di pihak Amerika dan sekutu mencapai:

Amerika Serikat: 50.000
Korsel: 673.000

Korban luka:
Amerika Serikat: 103.000

Total: 1.271.244–1.818.410

Sedangkan di pihak Cina:

Cina: 145.000
Uni Soviet: 315

Korban luka:
Cina: 260.000

Total: 1.858.000–3.822.000.

Hari ini Cina jauh lebih kuat, lebih percaya diri, lebih modern, lebih berpengaruh dan lebih kaya raya. Disini kita dapat menyimpulkan mengapa Korut lebih patuh kepada Cina alih alih takut ancaman PBB dan Amerika:
  1. Ideologi sama: Secara ideologi Cina dan Korut adalah komunis
  2. Cina pernah berkorban besar menyelamatkan negara mereka pada saat diserang oleh bala tentara PBB yang inti kekuatannya adalah Amerika. Tanpa campur tangan Cina seluruh dunia yakin Korut akan hancur lebur.
  3. Cina adalah tetangga terdekat Korut dan selalu bersedia melindungi mereka.
  4. Cina satu satunya negara pemberi bantuan ekonomi kepada korut.
  5. Bagaimanapun juga Cina kini sudah berstatus negara Adi Daya alias Super Power hal yang hampir seperempat abad telah di abaikan oleh dunia barat. Mereka tidak ingin mengakuinya.
Dan walaupun Korut pernah sempat mencoba dekat dengan Amerika, Cina tampak samasekali tidak keberatan dengan sikap membuka diri tetangganya itu. Mereka juga ingin melihat korut yang kuat di segi militer dan ekonomi sehingga tidak bergantung pada negara lain.

Kita akan selalu teringat hal baik ucapan Mao: "Jika tetanggamu mengalami kebakaran, maka kamu wajib membantunya" 

Meskipun itu bermakna politis, historis, ideologis dan konteks lainnya.

Ikuti terus trik, tips, teknik hack dan kabar terupdate dari blog ini! Share:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak