Kelompok hacker Brain cipher yang diduga jadi dalang serangan ransomware ke server PDNS (Pusat Data Nasional Sementara), mengaku kasihan dengan sistem keamanan siber di Indonesia dan berjanji akan memberikan kunci untuk membuka data terdampak.
Pada 20 Juni 2024, PDNS yang merupakan tempat pengelolaan dan penyimpanan data dari sistem elektronik instansi pemerintah, sempat mengalami gangguan yang diakibatkan oleh serangan ransomware Lockbit 3.0 varian baru bernama Brain Cipher.
Semenjak di hack pada 20 Juni 2024 yang lalu, 210 data di Pusat data Nasional, pusatnya semua data data negara, termasuk sistem keuangan, termasuk data data warganegara, tidak mampu di kembalikan oleh pemerintah.
@faktaduniakita0 HACKER RANSOMEARE LOCK BIT 3.0 KASIHAN KEPADA PEMERINTAH INDONESIA DAN MEMBERIKAN KUNCI DATA PDNS KEMBALI #lockbit30 #ransomware #pdns #kasihan ♬ For Beethoven's Elise(977056) - East Valley Music
Para hacker sempat minta tebusan, dan pemerintah Indonesia tidak mau bayar, kita bisa memaklumi, kebiasaan bayar kepada pemeras bukan hal yang baik, tapi kita juga sedih 210 data kok di relakan begitu saja tanpa daya. Bahkan kesannya menyerah.
Sampai akhirnya pihak hacker brain cipher mengeluarkan pernyataan mengejutkan.
Dalam pengumuman bertajuk “More Important than Money, Only Honor” dengan terdapat logo Kemenkominfo itu, mereka berjanji bakal memberikan kunci untuk membuka data PDNS secara cuma-cuma alias gratis.
Kunci itu merupakan hal penting untuk bisa membuka kembali data yang terenkripsi ransomware.
Sementara pemerintah tidak mampu membuka data di PDNS yang terenkripsi karena ransomware, Brain Cipher malah akan memberikannya secara gratis.
Brain Cipher akan memberikan kunci data PDNS karena merasa kasihan dengan sistem keamanan siber pemerintah. Mereka beralasan jika serangan dilakukan hanya untuk mengingatkan pentingnya mengelola sistem keamanan siber dengan baik.
Halo, ini adalah tamparan pada pemerintah, dan seperti kotoran pada wajah kominfo, terkhusus kepada SDM IT nasional negara kita ini terkait dengan keamanan siber.
Lebih jauh Brain cipher mengumumkan, Nurhapy) "Hari Rabu ini, kami akan merilis kunci enkripsi (PDNS 2) kepada Pemerintah Indonesia secara gratis.
Kami harap serangan kami membuat pemerintah sadar bahwa mereka perlu meningkatkan keamanan siber mereka, terutama merekrut SDM keamanan siber yang kompeten," ujar Brain Cipher. "Serangan kami tidak melibatkan isu politik, dan murni merupakan ransomware yang meminta tebusan seperti biasanya," imbuh Brain Cipher.
Dalam pengumuman itu, Brain Cipher juga turut meminta maaf kepada semua rakyat Indonesia untuk kegaduhan yang mereka buat. "Kami meminta maaf kepada publik atas semua yang terjadi, dan kami juga meminta publik paham bahwa keputusan ini kami buat secara independen, tidak dipengaruhi oleh siapa pun," kata Brain Cipher.
Di bagian akhir, Brain Cipher membuat donasi terbuka untuk menerima sumbangan yang bisa diberikan melalui mata uang kripto Monero.
Kemudian, mereka menegaskan kembali akan membuktikan janjinya untuk memberikan kunci data PDNS rabu besok secara gratis. Perihal kunci untuk membuka data PDNS yang bakal diberikan Brain Chiper, kami telah menghubungi pihak Kominfo dan Kemenko Polhukam sejak pagi tadi, Selasa (2/7/2024). Namun, keduanya belum memberikan tanggapan.
Melawan serangan hacker adalah perkara sulit, bahkan negara super power seperti Amerika dan Rusia bisa pusing 7 keliling di buatnya. Namun bukan berarti kita harus bersikap premisif.
Tolong garis bawahi pesan dari Brain Cipher pihak hacker di atas, yang mengingatkan kepada pihak pengelola data nasional betapa pentingnya mengelola sistem keamanan sistem siber dengan baik dan benar.
Baik dan benar berarti meninjau ulang sistem keamanan yang telah ada, meningkatkan atau bahkan mengganti SDM di sistem sekuritas keamanan siber nasional.
Dan, sebagai rakyat Indonesia, sebagai masyarakat biasa, saya sangat sangat prihatin, sangat sangat khawatir bahwa pemerintah kurang melindungi data data privasi kami. Bahkan banyak oknum yang tidak menghargai dan tidak takut memperjual belikan data data pribadi, seperti nomor hape, nomor induk kependudukan, data rekening, informasi keluarga, tempat tinggal, dan banyak lagi yang tertera di dalam informasi yang kami percayakan kepada pemerintah melalui banyak sekali dokumentasi yang wajib di lindungi kerahasiaannya.
Untuk uruan SDM keamanan siber, akuilah, kita belum memiliki SDM yang kredibilitasnya terpercaya. memadai dan memang ahlinya. Jangan jangan nanti muncul spekulasi bahwa pihak hacker menyerah, padahal faktanya pemerintah yang terkesan telah putus asa. Untung masih ada keberuntungan seperti ini.
Sedih banget data negara hanya diamankan dengan sandi admin#123456
BalasHapus