Tampilkan postingan dengan label ranking faktor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ranking faktor. Tampilkan semua postingan
Nah mending kita mendengarkan langsung dari sumbernya: Google. Dan apa kata ahlinya: John Mu sang master analitik website? Pertama mari kita mulai dari diri kita: Misalkan kita sudah merasa memiliki konten yang bagus, halaman blog yang cepat, bahkan (walau sebenarnya tidak secara explisit diakui oleh Google) periksa ke MOZ nilai DA dan PA dan ranking Alexa sudah kinclong banget, kok pengunjung akhir akhir ini drop banget ya...

Mengapa terjadi penurunan peringkat web atau halaman blog kita secara bertahap?

John Mueller Google Webmater expert
John Mueller - Ahli web Google

Menurut sang maestro, itu tidak selalu karena kesalahan pemilik website, dan tidak selalu karena kesalahan isi konten yang anda buat, tidak juga karena Link building seperti yang sering di keluhkan oleh para pakar SEO, karena tertera merah pada tool online, tidak, itu bukan tool Google, itu hanya tool pemeringkatan online, jadi tidak harus! Loh jadi kita keliru lagi? Apakah telah sia sia para blogger selama ini membangun link building?

Tidak juga, sepertinya kita memang perlu mengatakan kepada MOZ: 'Kami sangat menghargai kerja keras anda"  LOL...Artinya secara komersial mungkin efeknya berguna. Tapi secara alami hal itu tidak terlalu memperngaruhi perkembangan halaman blog kita. Apalagi halaman blog tanpa bisnis seperti editblogtema.

SEO onpage dan offpage rasanya sudah beres, blogging walking sudah sangat intensif, konten semakin banyak dan semakin berkualitas, itu semua bagus. Akan tetapi menurut John Mu secara umum ada banyak faktor yang membuat grade sebuah halaman blog atau website turun peringkatnya, contoh yang paling umum: Kelindas oleh populeritas media media online besar seperti Tribun yang begitu masif kampanyenya.

Baca juga : APAKAH H1 ITU PENTING UNTUK RANKING FACTOR? 

Namun paling tidak ada 4 catatan penting yang secara alami sangat mempengaruhi penurunan trafik website kita, dan itu benar benar di luar 'kesalahan' kita. Contohnya:
  • Ekosistem berubah
  • Algoritma Google telah berubah
  • Perubahan perilaku pengguna dalam melakukan pencarian
  • Ekspektasi pengguna terhadap pencarian konten telah berubah

1. Ekosistem berubah.

Secara spesifik tidak di jelaskan bagaimana dan mengapa ekosistem berubah. Tapi kita dapat menduga duga, bahwa peningkatan persaingan yang semakin ketat juga menghasilkan web web yang lebih menarik dan lebih atraktif dari para pesaing atau kompetitor di sekeliling kita.

Ranking sebuah halaman di lingkungan web dan juga blog itu kini menjadi sangat ramai dan selalu bergerak, kita dengan mudah bisa tertinggal di belakang atau maju melesat ke depan, tergantung usaha dan perjuangan kita.

Saya rasa poin ini masuk akal. Dan ini di luar kesalahan kita.


2. Algoritama Google berubah

Sejak tahun 2018 algoritma Google meningkat drastis terutama dalam hal kecerdasannya, bisa melebihi yang telah kita bayangkan selama ini. Dalam sekejap mata mereka menemukan apa yang harus di prioritaskan, sehingga bisa saja konten halaman web kita tidak menjadi penting lagi setelah mereka melihat ke semua penjuru dunia website yang di penuhi oleh beraneka raga konten konten yang lebih menarik.

Peningkatan itu berlanjut terus semakin cepat dan semakin akurat. Jadi misalnya blogging zaman sekarang terlihat mudah jika di lihat dari pasilitas, tetapi menjadi jauh lebih sulit dari segi teknik Mesin WEB. Juga sulit secara pilosofis untuk menjangkau manusia. 

Apalagi jika kita di hadapkan dengan algoritma BERT, yang mengerti arah pertanyaan manusia, mengerti tujuan dari pertanyaan tersebut (bukan hanya teknis, tapi pilosofisnya) saat di tuliskan oleh pengguna pada mesin pencarian. Bisa jadi keyword utama yang anda tuliskan justeru sudah tidak berguna samasekali.


3. PERUBAHAN PRILAKU PENGGUNA DALAM MELAKUKAN PENCARIAN

Pengguna adalah manusia, mereka juga terpengaruh oleh trend yang mainstream, bisa jadi walaupun kita telah sekuat tenaga membuat konten, menghiasi halaman web dan dan berpromosi, mereka malahan tertarik kepada halaman lain yang sedang hits dan meninggalkan halaman kita dalam kesepian. Ini samasekali bukan kesalahan konten konten dan halaman kita.

Yang perlu kita lakukan adalah memperbaiki penyajian konten kita agar lebih mudah mendapatkan perhatian.


4. EKSPEKTASI PENGGUNA TELAH BERUBAH

Harapan kita tidak selalu sama dengan harapan pengguna. Dan itu realistis banget. Bisa jadi setelah kita  mempelajari mereka dan apa yang mereka inginkan, namun tetap saja tidak dapat memenuhi harapan mereka. Mereka pergi dan terpental dari halaman web atau halaman blog kita.

Mereka akan menemukan apa yang mereka harapkan pada halaman web atau halaman blog lain, itu bukan kesalahan kita. Kita hanya dapat berbuat sebaik baik yang kita mampu, selebihnya kita harus selalu optimis akan menemukan pengunjung yang lain.

Kesimpulan:

Perubahan ini tidak hanya menimpa situs yang sedang kita kelola, bahkan situs situs besar juga akan mengalami pasang surut, yakni penurunan peringkat secara bertahap, bahkan sampai ke titik nadir, dan hal tersebut adalah hal hal alami yang kadang sulit untuk di hindarkan.

Jadi tidak selamanya harus menyalahkan LINK dan Konten seperti yang dituduhkan oleh sebagian orang selama ini...


Jadi menurut sang pakar web:

Penurunan peringkat terjadi tidak selalu karena kesalahan Link dan Konten yang telah anda buat. Bisa saja itu terjadi karena hal hal yang lebih alami..

Yang dapat kita lakukan adalah: Teruslah ngeblog, buatlah konten konten yang berguna serta konsisten dan jangan mudah putus asa. Faktor alami yang menguntungkan kita dalam blogging secara konsisten adalah: Potensi memiliki pengunjung organik dan setia...

SHARE YA:

Pada zaman dahulu kala blogger dengan pasti dan tanpa keraguan akan mengatakan: Judul halaman blog atau halaman website harus di bungkus dengan H1. Contoh:
<h1> JUDUL </h1>
Jika tidak di lakukan demikian maka mesin pencari akan kesulitan atau bahkan akan mengabaikan konten konten yang dengan susah payah telah kita masukan ke halaman blog atau website kita. Tentu saja,  H1 dengan mudah dapat kita letakan ke dalam struktur template dan masih menurut kata blogger zaman dulu, H1 tidak boleh ada 2,3 dan 4. H1 hanya boleh ada satu, dan itu adalah judul halaman anda.
heading ilustration - The chimp
heading ilustration - The chimp - by pexel
Dulu saya juga mempercayainya sebelum membaca klarisifikasi John Mu pakar webmaster Google. Jika tool online "memerahkan" nilai heading blog saya, saya lalu menjadi sangat cemas. Siapa sih yang tidak takut kehilangan trafik pengunjung? Siapa yang tidak cemas jika halamannya di abaikan oleh mesin pencari?
Tool tool online bertebaran dan mereka memasukan hal hal tersebut ke dalam daftar untuk menentukan apakah halaman blog kita sudah sesuai dengan standar mereka.

Baca juga: MENGAPA RANKING HALAMAN WEB SAYA TERUS SAJA MENURUN?

Jadi karena waktu itu saya adalah blogger pemula saya mencari dan menambahkan link homepage ke dalam header blog saya seperti ini :
<h1><a expr:href='data:blog.homepageUrl'> <data:blog.title/> </a></h1>
Saya membungkusnya dengan <h1> ...</h1>.

Mereka menyebutnya SEO on page. Dan mereka wanti wanti menjelaskan betapa bahayanya jika mengabaikan h1.

Namun sayang, Google tidak selalu berpendapat sama. Padahal Google-lah yang memiliki otoritas menilik banyak halaman web sedangkan MOZ, Nibbler, Alexa hanyalah tool yang mencoba memberi penilaian. Google-lah yang memiliki webmaster dan mesin pencari. Bukan yang lain.

JADI BENARAN H1 ITU VITAL?

Celakanya tidak terlalu penting! Padahal kita sudah bela belain memperbaiki struktur blog. Namun kata John Mu tidak masalah memperbaiki struktur blog kita sehingga memiliki H1, H2, H3 dst yang terstruktur. Paling tidak halaman kita akan terlihat rapi. Tapi tanpa H1 halaman blog kita akan baik baik saja. Apa buktinya?
contoh heading H1 tag
contoh heading H1 tag 
Perhatikan CNN. Itu adalah situs sangat terkenal, besar dan massif, tapi coba perhatikan baik baik Heading pada halaman situs raksasa itu adalah H2, dan ia tidak memiliki H1. ????
Apakah hal itu membuat halaman CNN lantas jadi rusak? Tidak sama sekali!

Pengertian H1 pada kasus ini tidak lebih hanyalah HURUF BESAR DI ATAS HALAMAN. Tidak perduli itu H1, atau bukan H1 samasekali. Hanya huruf yang besar ukurannya dan dapat dilihat secara kasat mata. Dan Google dari waktu ke waktu telah memiliki daya analitik yang terus semakin kuat dan kuat, dan mengerti halaman berikut maksud setiap isinya jauh lebih baik dari perkiraan kita di masa lalu.

Dan lagipula menurut John Mu anda bisa menggunakan tag H1 sebanyak yang anda suka tanpa melukai halaman blog atau website anda. H1 satu akan memberikan struktur yang lebih baik pada halaman blog. Akan tetapi, masih menurut John blog website anda tetap akan bekerja dengan sempurna meskipun tanpa H1.

Nah lho...

Namun, meskipun telah di katakan oleh otoritas Goolge yang paling terpercaya seperti John, kebanyakan  pakar SEO tidak begitu saja mempercayainya. Jadi akhirnya telah dilakukan pengujian terhadap beberapa buah situs dengan merubah H1 menjadi H2 selama 8 minggu dari orang dalam MOZ, hasilnya? Tidak ada perubahan apa apa, tidak ada penurunan trafik samasekali pada WEB tersebut meskipun H1 dan H1 di bolak balik atau di hilangkan sama sekali.

Jadi John Mu memang benar. Tidak ada bukti H1 menjadi faktor ranking Google. Atau kita dapat berasumsi A.I. mulai menjadi lebih pintar dari perkiraan kita selama ini. Terutama dengan algoritma BERT. Mereka dapat membedakan huruf dengan tekanan bold, ukuran font lebih besar, huruf miring dst. Mereka mengerti maksud penulis konten jauh lebih cepat dari yang kita harapkan selama ini.

Begitu juga sebaliknya ketika mereka mencoba dengan cara mengganti tag H2 pada judul halaman menjadi H1, hasilnya sama: Tidak ada perubahan baik penurunan atupun kenaikan performa, trafik atau hal lain yang bersifat baik dan buruk terhadap halaman web tersebut. Saya mengutip pernyataan John Mu sang pakar Website Google itu sendiri:
Anda bisa menggunakan tag H1 sebanyak yang anda suka tanpa melukai halaman blog atau website anda. H1 satu akan memberikan struktur yang lebih baik pada halaman blog. Akan tetapi, blog atau website anda tetap akan bekerja dengan sempurna meskipun tanpa H1.
Paling tidak kita mengerti bahwa hal yang selama ini menjadi pertanyaan dan kita percayai dan atau bahkan telah menjadi kekuatiran kita ternyata tidak terbukti. Karena tool tool penguji online yang mensyaratkan H1 sebagai faktor ranking Google itu tidak dapat lagi kita percayai...

SHARE YA: