Pada zaman dahulu kala blogger dengan pasti dan tanpa keraguan akan mengatakan: Judul halaman blog atau halaman website harus di bungkus dengan H1. Contoh:
Dulu saya juga mempercayainya sebelum membaca klarisifikasi John Mu pakar webmaster Google. Jika tool online "memerahkan" nilai heading blog saya, saya lalu menjadi sangat cemas. Siapa sih yang tidak takut kehilangan trafik pengunjung? Siapa yang tidak cemas jika halamannya di abaikan oleh mesin pencari?
Tool tool online bertebaran dan mereka memasukan hal hal tersebut ke dalam daftar untuk menentukan apakah halaman blog kita sudah sesuai dengan standar mereka.
Baca juga: MENGAPA RANKING HALAMAN WEB SAYA TERUS SAJA MENURUN?
Jadi karena waktu itu saya adalah blogger pemula saya mencari dan menambahkan link homepage ke dalam header blog saya seperti ini :
Mereka menyebutnya SEO on page. Dan mereka wanti wanti menjelaskan betapa bahayanya jika mengabaikan h1.
Namun sayang, Google tidak selalu berpendapat sama. Padahal Google-lah yang memiliki otoritas menilik banyak halaman web sedangkan MOZ, Nibbler, Alexa hanyalah tool yang mencoba memberi penilaian. Google-lah yang memiliki webmaster dan mesin pencari. Bukan yang lain.
Perhatikan CNN. Itu adalah situs sangat terkenal, besar dan massif, tapi coba perhatikan baik baik Heading pada halaman situs raksasa itu adalah H2, dan ia tidak memiliki H1. ????
Apakah hal itu membuat halaman CNN lantas jadi rusak? Tidak sama sekali!
Pengertian H1 pada kasus ini tidak lebih hanyalah HURUF BESAR DI ATAS HALAMAN. Tidak perduli itu H1, atau bukan H1 samasekali. Hanya huruf yang besar ukurannya dan dapat dilihat secara kasat mata. Dan Google dari waktu ke waktu telah memiliki daya analitik yang terus semakin kuat dan kuat, dan mengerti halaman berikut maksud setiap isinya jauh lebih baik dari perkiraan kita di masa lalu.
Dan lagipula menurut John Mu anda bisa menggunakan tag H1 sebanyak yang anda suka tanpa melukai halaman blog atau website anda. H1 satu akan memberikan struktur yang lebih baik pada halaman blog. Akan tetapi, masih menurut John blog website anda tetap akan bekerja dengan sempurna meskipun tanpa H1.
Nah lho...
Namun, meskipun telah di katakan oleh otoritas Goolge yang paling terpercaya seperti John, kebanyakan pakar SEO tidak begitu saja mempercayainya. Jadi akhirnya telah dilakukan pengujian terhadap beberapa buah situs dengan merubah H1 menjadi H2 selama 8 minggu dari orang dalam MOZ, hasilnya? Tidak ada perubahan apa apa, tidak ada penurunan trafik samasekali pada WEB tersebut meskipun H1 dan H1 di bolak balik atau di hilangkan sama sekali.
Jadi John Mu memang benar. Tidak ada bukti H1 menjadi faktor ranking Google. Atau kita dapat berasumsi A.I. mulai menjadi lebih pintar dari perkiraan kita selama ini. Terutama dengan algoritma BERT. Mereka dapat membedakan huruf dengan tekanan bold, ukuran font lebih besar, huruf miring dst. Mereka mengerti maksud penulis konten jauh lebih cepat dari yang kita harapkan selama ini.
Begitu juga sebaliknya ketika mereka mencoba dengan cara mengganti tag H2 pada judul halaman menjadi H1, hasilnya sama: Tidak ada perubahan baik penurunan atupun kenaikan performa, trafik atau hal lain yang bersifat baik dan buruk terhadap halaman web tersebut. Saya mengutip pernyataan John Mu sang pakar Website Google itu sendiri:
<h1> JUDUL </h1>Jika tidak di lakukan demikian maka mesin pencari akan kesulitan atau bahkan akan mengabaikan konten konten yang dengan susah payah telah kita masukan ke halaman blog atau website kita. Tentu saja, H1 dengan mudah dapat kita letakan ke dalam struktur template dan masih menurut kata blogger zaman dulu, H1 tidak boleh ada 2,3 dan 4. H1 hanya boleh ada satu, dan itu adalah judul halaman anda.
heading ilustration - The chimp - by pexel |
Baca juga: MENGAPA RANKING HALAMAN WEB SAYA TERUS SAJA MENURUN?
Jadi karena waktu itu saya adalah blogger pemula saya mencari dan menambahkan link homepage ke dalam header blog saya seperti ini :
<h1><a expr:href='data:blog.homepageUrl'> <data:blog.title/> </a></h1>Saya membungkusnya dengan <h1> ...</h1>.
Mereka menyebutnya SEO on page. Dan mereka wanti wanti menjelaskan betapa bahayanya jika mengabaikan h1.
Namun sayang, Google tidak selalu berpendapat sama. Padahal Google-lah yang memiliki otoritas menilik banyak halaman web sedangkan MOZ, Nibbler, Alexa hanyalah tool yang mencoba memberi penilaian. Google-lah yang memiliki webmaster dan mesin pencari. Bukan yang lain.
JADI BENARAN H1 ITU VITAL?
Celakanya tidak terlalu penting! Padahal kita sudah bela belain memperbaiki struktur blog. Namun kata John Mu tidak masalah memperbaiki struktur blog kita sehingga memiliki H1, H2, H3 dst yang terstruktur. Paling tidak halaman kita akan terlihat rapi. Tapi tanpa H1 halaman blog kita akan baik baik saja. Apa buktinya?contoh heading H1 tag |
Apakah hal itu membuat halaman CNN lantas jadi rusak? Tidak sama sekali!
Pengertian H1 pada kasus ini tidak lebih hanyalah HURUF BESAR DI ATAS HALAMAN. Tidak perduli itu H1, atau bukan H1 samasekali. Hanya huruf yang besar ukurannya dan dapat dilihat secara kasat mata. Dan Google dari waktu ke waktu telah memiliki daya analitik yang terus semakin kuat dan kuat, dan mengerti halaman berikut maksud setiap isinya jauh lebih baik dari perkiraan kita di masa lalu.
Dan lagipula menurut John Mu anda bisa menggunakan tag H1 sebanyak yang anda suka tanpa melukai halaman blog atau website anda. H1 satu akan memberikan struktur yang lebih baik pada halaman blog. Akan tetapi, masih menurut John blog website anda tetap akan bekerja dengan sempurna meskipun tanpa H1.
Nah lho...
Namun, meskipun telah di katakan oleh otoritas Goolge yang paling terpercaya seperti John, kebanyakan pakar SEO tidak begitu saja mempercayainya. Jadi akhirnya telah dilakukan pengujian terhadap beberapa buah situs dengan merubah H1 menjadi H2 selama 8 minggu dari orang dalam MOZ, hasilnya? Tidak ada perubahan apa apa, tidak ada penurunan trafik samasekali pada WEB tersebut meskipun H1 dan H1 di bolak balik atau di hilangkan sama sekali.
Jadi John Mu memang benar. Tidak ada bukti H1 menjadi faktor ranking Google. Atau kita dapat berasumsi A.I. mulai menjadi lebih pintar dari perkiraan kita selama ini. Terutama dengan algoritma BERT. Mereka dapat membedakan huruf dengan tekanan bold, ukuran font lebih besar, huruf miring dst. Mereka mengerti maksud penulis konten jauh lebih cepat dari yang kita harapkan selama ini.
Begitu juga sebaliknya ketika mereka mencoba dengan cara mengganti tag H2 pada judul halaman menjadi H1, hasilnya sama: Tidak ada perubahan baik penurunan atupun kenaikan performa, trafik atau hal lain yang bersifat baik dan buruk terhadap halaman web tersebut. Saya mengutip pernyataan John Mu sang pakar Website Google itu sendiri:
Anda bisa menggunakan tag H1 sebanyak yang anda suka tanpa melukai halaman blog atau website anda. H1 satu akan memberikan struktur yang lebih baik pada halaman blog. Akan tetapi, blog atau website anda tetap akan bekerja dengan sempurna meskipun tanpa H1.Paling tidak kita mengerti bahwa hal yang selama ini menjadi pertanyaan dan kita percayai dan atau bahkan telah menjadi kekuatiran kita ternyata tidak terbukti. Karena tool tool penguji online yang mensyaratkan H1 sebagai faktor ranking Google itu tidak dapat lagi kita percayai...
H4 ga ikutan bang? Hihi
BalasHapuskan dst...dst.. he he he
HapusKarena blog saya pake ToC heading jadi lumayan penting untuk optimasi SEO soalnya kadang terindex mesin pencari
BalasHapusTerimakasih! Masukan menarik.
HapusTable of Contents (ToC), membuat blog lebih terlihat terstruktur dengan baik, sifatnya lebih kepada struktur terkait penyusunan konten dengan memasukan data ke dalam headings.
Akan tetapi hal tersebut tidak lantas membuat blog dapat dengan pasti melebihi blog tanpa ToC, dalam keterkaitannya dengan manusia, algoritma Bert tidak lagi terhalang 'kesederhanaan' penyajian konten konten di dalam halaman blog. Mungkin jika di lihat perkasus ToC bisa meningkatkan SEO, secara teknis mungkin ya, namun tidak secara alami.
oalah ternyata gitu, dulu saya mati matian lembur buat cari letak H1 dan coba meperbaikinya..eh malah ga begitu ngaruh ya mas,,,jadi tau nih
BalasHapusKalau saya kayaknya masalahnya di H2 ya.
BalasHapusSaya cek dengan website seo apa ya namanya, selalu yang bermasalah di situ.
Udah utak atik padahal, saya perbaiki sesuai yang diinginkan, tapi ya balik lagi ya, google yang paling berkuasa, kalau lainnya mah cuman menilai aja dari data statistik yang mereka bikin :D