APAKAH SINGULARITY ITU? BAGIAN KE-2 (tamat)

singularity ilustration
singularity ilustration
Kebanyakan manusia memandang kematian sebagai takdir yang tidak dapat dimungkiri, tidak dapat diatasi dan tidak dapat dihindari. Tetapi para ilmuwan, dan orang orang yang menguasai teknologi mempertanyakannya. Bagaimana jika kematian itu hanyalah sebuah peristiwa yang sesungguhnya dapat kita atasi? Mengapa kita tidak menggunakan segala sumberdaya untuk mengatasinya?
Mengutip dari wikipedia:
"Singularitas teknologi, atau singularitas, adalah suatu masa ketika kecerdasan buatanberkembang jauh sehingga melampaui kecerdasan manusia dan mengubah peradaban dan umat manusia. Karena kemampuan kecerdasan semacam itu sulit untuk dipahami manusia, singularitas teknologi sering dipandang sebaagai peristiwa (mirip singularitas gravitasi) yang setelahnya masa depan umat manusia tak dapat diprediksi atau bahkan tak dapat diukur.

Istilah "singularitas" dalam konteks ini pertama kali digunakan oleh matematikawan John von Neumann. Pada tahun 1958, mengenai ringkasan percakapan dengan von Neumann, Stanislaw Ulam menjelaskan "percepatan kemajuan teknologi dan perubahan mode kehidupan manusia, yang seolah-olah mendekati singularitas dalam sejarah ras di luar manusia, tidak bisa dilanjutkan lagi". Istilah ini dipopulerkan oleh penulis fiksi ilmiah Vernon Vinge yang berpendapat bahwa kecerdasan buatan, pemutakhiran biologis manusia, atau antarmuka otak-komputer bisa jadi penyebab potensial singularitas. Futuris Ray Kurzweilmengutip penggunaan istilah ini oleh von Neumann dalam kata pengantar karya klasik von Neumann, The Computer and the Brain. f Pendukung singularitas biasanya menyebut "ledakan kecerdasan", yaitu masa ketika kecerdasan super (superintelligence) merancang generasi pemikir yang semakin kuat dan dapat terjadi sangat cepat dan mungkin tidak akan berhenti sampai kemampuan kognitif generasi atau agen tersebut melampaui manusia manapun di Bumi.

Kurzweil memprediksikan singularitas akan terjadi sekitar tahun 2045, sedangkan Vinge memperkirakan ini terjadi sebelum 2030.Pada Singularity Summit tahun 2012, Stuart Armstrong melakukan studi prediksi kecerdasan umum buatan (artificial generalized intelligence) oleh para pakar dan menemukan berbagai macam tahun perkiraan yang rata-rata bertengger di angka 2040. "
Kita semua tahu, ide sains sangat bertolak belakang dengan agama. Walaupun suatu ketika kita melihat ada persamaan, namun hal itu bukanlah prinsip sains untuk meletakkan penelitiannya berdasarkan keyakinan apalagi agama. Itu hanyalah kebetulan. Sains adalah sains, diletakan berdasarkan tradisi ilmiah dan tidak memiliki hubungan apa apa dengan agama atau kepercayaan tertentu. Pada prinsipnya tidak ada tabu dalam penelitian, tidak ada hal yang mustahil seiring waktu yang berjalan, walaupun awalnya ditentang habis habisan penemuan akhirnya diterima oleh semua kalangan tidak perduli darimana dia berasal, agama apa yang dia anut dan kepercayaan apa yang dia yakini.

Misalnya, dalam kurun terakhir muncul pertanyaan pertanyaan seiring mencuatnya ide singularity, bagaimana seandainya jika tidak ada Tuhan, apakah itu berarti bahwa kematian adalah kematian? Nah jika umat manusia bertahan sepanjang masa (menjadi abadi) mungkinkah perjalanan ruang waktu akan menjadi kenyataan, atau mungkin juga tidak.

Kita sedang berpikir dengan melontarkan ide yang sangat besar di sini. Yang penting meskipun, kita berpikir secara logis, berdasarkan teori-teori ilmiah tentang apa yang mungkin akan menjadi kenyataan di masa depan.

Agama spiritual seperti Kristen, Budha, dan Islam semua bergantung pada dugaan murni bahwa kita memiliki 'Tuhan' atau kekuatan spritual dari personal adi-kodrati yang selalu mengawasi kita, yang akan mengambil jiwa kita ke tempat yang lebih baik setelah kita meninggalkan dunia ini, mereka bergantung pada iman, sepenuhnya pada harapan.

Kita adalah para dewa, (walau bukan Tuhan) kita adalah pencipta, berkreasi dan bekerja. Keberadaan akhirat kita bisa bergantung pada upaya kita yang akan kita kombinasikan untuk meningkatkan upaya kemajuan umat manusia.
Kita telah membuktikan hampir semua mimpi insani dari masa lalu telah menjadi kenyataan. Walaupun mereka yang skeptis dan akan selalu ada pengkritik penemuan penemuan ilmiah, akan tetapi kemudian terbukti kita selalu memenangkan kebenaran: hampir keseluruhan manfaat penemuan ilmiah telah dinikmati oleh umat manusia, termasuk orang orang dalam beragam agama, budaya dan keyakinan. Lihatlah ada pengeras suara di gereja, vihara dan mesjid.

Ada mobil mobil pintar yang mengantar jemput para Paus dan pandeta dan juga para ulama yang mengenderai limosin dan paling tidak avanza. Ada explorasi angkasa luar, robot di planet Mars. Walau banyak para fanatik menafikannya sebagai berita bohong pada awalnya, akhirnya mereka, suka atau tidak suka harus menerima "kenyataan" ini.

Kadang kita harus memaafkan dan memaklumi, baik kultur dan agama seringkali "gagap" jika berhadapan dengan teknologi, penemuan baru dan tradisi ilmiah. Kita tidak perlu mengurus hal tersebut dan samasekali tidak boleh merasa terganggu.

TEKNOLOGI

Untuk mencapai apa yang kita usulkan, teknologi humaniora perlu mencapai tingkat kemajuan ke tingkat yang hampir tak terbayangkan. Teknologi yang diperlukan tercantum di bawah ini.

1.Quantum Computing & Femto Computing.

Kita perlu menciptakan Quantum Komputer, berdasarkan Nanoteknologi. Diperkirakan bahwa Quantum Komputer akan berfungsi segera setelah tahun 2020, dan pada tahun 2040-an, diperkirakan bahwa mereka akan menjadi miliaran kali lebih kuat daripada superkomputer yang ada sekarang ini. Karena kita manusia cenderung berjalan terus ke masa depan, komputasi nano akan me-miniaturirasi secara berkesinambungan, dengan skala Femto. Femto Komputer akan kembali menjadi miliaran kali lebih cepat dari Quantum Komputer. Komputer masa depan akan menjadi sangat kuat.

baca: FEMTOTECHNOLOGY

2.Artificial Intelligence Umum (AGI)

Komputer dengan kecepatan tersebut tidak akan berguna kecuali operator mereka memiliki kapasitas yang sama, kecuali komputer yang memiliki kesadaran sendiri dan mampu berpikir untuk dirinya sendiri. Diperkirakan kesadaran Artificial Intelligence Umum akan dibuat segera setelah 2040, dan hal itu akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan pikiran manusia. Tingkat kecerdasan kita dapat ditingkatkan sampai tak terbayangkan lagi dalam waktu 35 tahun.

3.Swasembada

Kita akan perlu untuk membebaskan diri dari ketergantungan pada sumber daya bumi untuk bahan bakar, dan memanfaatkan kekuatan matahari untuk semua kebutuhan energi kita.

Terutama minyak bumi. Kita harus memanfaatkan sumber energi tanpa batas yang selalu terbarukan untuk ukuran kemanusiaan kita, seperti misalnya energi matahari, kinetik, gelombang laut. Kita harus menemukan terobosan dan teknologi yang mampu memaksimalkan sumber sumber daya tersebut sehingga berguna bagi umat manusia.

4.Pasca Kelangkaan

Secara teoritis, segala sesuatu yang kita butuhkan untuk bertahan hidup akan segera menjadi bebas, bebas dari ketergantungan swasebada yang terbatas dimasa lalu . Hal ini akan terjadi karena Energi Swasembada kita berupa, robotika canggih yang menggabungkan kecerdasan buatan untuk mempertahankan keberadaan kita. Baca lebih lanjut tentang ini di halaman Post-Kelangkaan (dalam bahasa Inggris).

5.Perjalanan Waktu

Saat ini anda kita berpikir bahwa perjalanan waktu dapat dimungkinkan. Juga membaca bagaimana perjalanan waktu dimungkinkan, bahkan jika itu tidak mungkin sekalipun, kita paling dapat menyingkat waktu dengan kecepatan mendekati cahaya.

BAGAIMANA ORANG YANG TELAH MATI DIHIDUPKAN KEMBALI...(KONSEP A.I YANG TIDAK TERBAYANGKAN)
Demi menginginkan hidup abadi secara nyata (bukan sesudah kematian menurut ide agama) manusia sudah sejak lama diam diam menginginkannya. Dan ketika ide singularity di cetuskan pada waktu dimana teknologi mulai membuka semua kemungkinan, manusia ingin membuat tubuh yang kuat, tahan dan dapat diperbaharui dari waktu kewaktu dimana kesadaran mereka bertahan didalamnya utuk selalama lamanya. Namun mereka juga memahami konsep ini sepenuhnya bahwa hidup tanpa batas bukan berarti tidak bisa mati.

Anda tetap bisa mati oleh karena suatu hal, tapi anda bisa dihidupkan kembali berkat peta genetika anda bisa di susun ulang. Jadi sehelai rambut menurut teknologi genetika sudah cuku merekontruksikan ulang diri anda kembali plus bersama kesadaran, pemikiran, sifat, ingatan dan kecerdasan anda kembali!

Pada saatnya singularity memiliki banyak opsi, manusia bisa hidup melalui jaringan network, memiliki raga hologram atau bisa juga hidup dan memiliki kesadaran didalam raga buatan yang lebih kuat dan presisi.

Dalam semua kemungkinan menurut ide singularity, manusia akan terus maju, di masa depan kita perlu menciptakan utopia. Kita akan meraih kesempurnaan akan keberadaan kita. Ini adalah tujuan kehidupan manusia secara naluriah, kehidupan terbaik. Oleh karena itu segala sesuatu yang menjadi mungkin dan secara moral, seseorang akan ingin mencapainya.

Jika hari ini kita belajar bagaimana caranya membawa kembali orang yang telah mati, kita akan pasti ingin melakukan membawa kembali orang yang dicintai yang telah hilang dari sisi kita. Dan orang-orang yang dicintai yang telah hilang itu akan ingin membawa kembali orang-orang tercinta mereka sebelumnya telah hilang, dan seterusnya.

Ini tentunya perlu dilakukan sehingga tak seorang pun dari masa lalu mengetahui bahwa hal itu terjadi, karena seandainya kita sudah tahu itu akan terjadi, hal itu pasti akan mengubah arah masa depan, mungkin menghancurkan masa depan itu karena rencana rencana orang yang ambisius telah mengetahui segalanya sesuatunya tentang masa depan.

Ini akan dilakukan dengan sistem Artificial Intelligent yang tidak terbayangkan meningkat dan memiliki kemampuan untuk tidak hanya melihat seluruh ruang dan waktu, tetapi untuk memindai dan menyalin informasi yang dilihatnya. Jadi dia akan mengidentifikasi saat-saat sebelum kematian, dan memindai kesadaran saat seorang manusia sedang sekarat, mendownload seluruh kesadarannya, seluruh pemikiran dan kepribadiannya ke dalam cakra padat, untuk kemudian di runningkan ketubuh muda yang baru. Informasi ini akan terwujud di masa depan.

Apa yang terjadi setelah kemajuan seperti itu terwujud? Masih bisa diperdebatkan. Misalnya, bagaimana dengan penjahat? Apakah kita ingin pembunuh dan penjahat dihidupkan kembali?

Mungkin sistem AI akan cukup pintar untuk mengetahui bagaimana untuk merehabilitasi orang: Mungkin penjahat dan orang orang bermoral akan menjadi yang pertama dikirim ke dunia maya (virtual), yang dijalankan oleh sistem rehabilitasi AI.

Dan dalam dunia buatan itu, skenario dan pelajaran yang diberikan untuk mengajarkan pelaku yang salah dan telah berbuat kesalahan dengan cara yang khusus. Mungkin boleh saja terjadi, beberapa orang yang menyebabkan begitu banyak kerusakan dalam hidup, akan diputuskan mereka tidak dihidupkan kembali, karena kita semua tidak menginginkan mereka kembali.


www.editblogtema.net

Posting Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak