KISAH TERBUNUHNYA JUNAID HUSSEIN SANG HACKER ISIL

Junaid Hussein adalah seorang hacker terkenal musuhnya Amerika. Dia adalah seorang peretas (hacker) topi hitam berkebangsaan Inggris dan berdarah Pakistan. Dia mendukung propaganda negara Negara Islam Irak atau lebih di kenal dengan ISIL.
 
Junaid Hussein
Junaid Hussein

Hussein di lahirkan dan di besarkan di Inggris, keluarganya berasal dari Pakistan. Tindakannya sebagai Hacker mulai di kenal pada tahun 2012 ketika ia meretas akun perdana menteri Inggris Tony Blair, dan memposting informasi pribadinya secara Online. Ia di tangkap dan masuk penjara Inggris pada tahun itu.

Pada tahun 2013 Hussein meninggalkan Inggris dan pergi ke Suriah.

Hussain dikenal sebagai TriCk dari grup peretas TeaMp0isoN dan grup itu telah dibubarkan . Dia adalah tokoh kunci dalam kelompok peretas komputer Islam yang menyebut diri mereka Kekhalifahan Cyber. 

Para peretas Islam saat itu telah terlibat dalam perusakan situs web Prancis selama serangan Île-de-France 2015 dan umpan Twitter dari Komando Pusat AS , Newsweek dan International Business Times. 

Kelompok tersebut diyakini berada di balik penggunaan serangan spearphishing yang akhirnya menjadi bumerang dan mengungkap identitas kelompok media milik pemberontak.

Yang menarik adalah pernyataan dan laporan Hussein seperti di liput oleh banyak media Internasional pada masa itu.

Pada Maret 2015, Hussain merilis daftar dari personel militer AS yang di klaimnya telah 'meminta' pengikut ISIS mengeksekusi orang-orang dalam daftar tersebut. Sementara Hussain mengklaim telah meretas server Departemen Pertahanan AS , FBI mengetahui bahwa daftar itu hanya dibuat-buat dari artikel berita, posting media sosial, dan catatan publik. Ini ciri ciri khas propaganda perang urat syaraf, namun dari hasil investigasi  tidak ada bukti jejak (footprint web) bahwa Hussein telah berhasil meretas situs situs besar tersebut. 

Hussain melakukan kontak online dengan salah satu pria bersenjata di balik serangan Curtis Culwell Center pada Mei 2015. Sebelum insiden itu, seorang penyerang memposting pernyataan online di Twitter, dia meminta orang lain untuk mengikuti akun Hussain. 

Setelah penembakan terjadi, Hussain menulis: "Allahu Akbar! dua orang  saudara kita baru saja melepaskan tembakan.


TERBUNUHNYA HUSSEIN

Hussein memiliki kisah cinta yang unik. Ia baru berusia 21 tahun ketika menikahi Sally Jones seorang wanita berusia 45 tahun berkebangsaan Inggris namun telah memutuskan untuk bergabung dengan ISIS.

Sally Anne Jones
Sally Anne Jones

Jones sendiri lahir di Greenwich , sebelah tenggara London. Anak semata wayang, orangtuanya bercerai ketika dia masih kecil, dan tragisnya ayahnya bunuh diri ketika Sally Jones baru berusia sepuluh tahun. 

Dibesarkan sebagai seorang Katolik , ia berpartisipasi dalam kelompok pemuda dan pemudi Kristen saat remaja, meninggalkan sekolah pada usia 16 dan bekerja untuk menjual kosmetik L'Oréal. 

Dia juga dikenal sebagai seorang mantan gitaris punk rock dan penyanyi yang aktif selama tahun 1990-an di sebuah band wanita bernama Krunch , Jones dilaporkan telah hidup dari tunjangan kesejahteraan (yang dia tolak) di sebuah rumah dewan di Chatham. 

Sally Jones masuk Islam setelah meninggalkan pasangan sebelumnya. Dalam pertukaran media sosial di sekitar tahun 2013 dengan wartawan Sunday Times Dipesh Gadher, Ia mengatakan Perang Irak telah mengubahnya menjadi simpatisan ISIS. Di tahun yang sama ia berangkat ke Suriah membawa putranya yang masih kecil bersamanya.

The Sunday Times melaporkan bahwa para pejabat AS telah menyusun rencana untuk membunuh Hussain, mencantumkan namanya sebagai target tertinggi ketiga ISIS di dalam " daftar pembunuhan " Pentagon - berada sebagai prioritas ketiga dibelakang Abu Bakr al-Baghdadi dan Mohammed Emwazi karena perannya dalam menginspirasi terorisme serigala tunggal internasional. 

Dan serangan drone itu sukses merenggut nyawanya saat mobilnya parkir di sebuah pompa bensin, dilaporkan dua orang yang kebetulan bersamanya juga ikut tewas.


TERBUNUHNYA SALLY ANNE JONES

Namun isterinya (Sally Jones) berkali kali membantah berita kematian suaminya karena biasanya Hussain dan istrinya secara teratur menggunakan putra kecil mereka sebagai perisai manusia untuk mencegah serangan pesawat tak berawak. Namun sialnya pada kesempatan ketika Junaid Hussein terbunuh, dia keluar tanpa anaknya. 

Jones kemudian akhirnya mengonfirmasi bahwa suaminya memang telah dibunuh. Hussain dilaporkan tewas pada 25 Agustus 2015 dalam serangan pesawat tak berawak yang ditargetkan sebagai akibat terpancing oleh FBI dengan umpan dari mengklik tautan Internet yang disusupi. 

Sally Jones sendiri dilaporkan tewas pada bulan Juni di tahun 2017 akibat serangan drone terpisah di Raka dan malangnya kali ini ia bersama putranya Jojo yang masih berusia 12 tahun. Sampai akhir hayatnya Jones di akui sebagai prempuan jihadis Islam paling berpengaruh di ISIS. Ada selentingan kisah yang tersisa bahwa Jojo kecil masih hidup dan kini tumbuh dewasa menjadi pentolan ISIL memperjuangkan keyakinannya. Tidak ada yang tahu persis.

Kini mereka telah bertemu di alam sana. Meninggalkan peranan mereka yang cukup menggemparkan di atas panggung sandiwara di dunia yang fana ini.

Inti dari kisah diatas adalah professi sebagai hacker tidak terbatas hanya dalam hal meretas bank dan situs keamanan pemerintah, lebih jauh ia dapat di pergunakan untuk hal hal yang lebih ekstreem seperti perang, pembunuhan hingga tragedi kemanusiaan yang tidak terbayangkan.

Ikuti terus trik, tips, teknik hack dan kabar terupdate dari blog ini! Share:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak