Antara Vlogging dan Blogging beda kesulitan dan beda potensinya

Di rumah quota internet hape lelet minta ampun, jadi untuk upload konten video 1080f/30 ukuran panjang 20 menit lebih bagaimana? Salah siapa bikin konten video panjang, berformat berat. Aduh zaman sekarang format video itu harus bagus sudah bukan zamannya lagi upload video resolusi 100p. Sekarang zaman upload video 4K untuk memanjakan pengunjung.

pilih vlog atau blog di zaman now

Makanya buat video mobile instan alias short video alias video pendek saja. No! Tidak mewakili passion gua sama sekali.

Mau tidak mau mampir ke kafe, tetapi router kafe trafiknya padat sama saja internetnya lelet. Akhirnya mau tidak mau menyambungkan tablet ke wifi.id, beli quota Rp. 5000,- sekali pakai untuk 24 jam walau hanya di pakai beberapa jam saja.

Melakoni Vlogging jelas beda dengan melakoni blogging. Jujur saja ketika memutuskan untuk memulai maka blogging lebih mudah untuk dilakukan. Cukup punya laptop atau bahkan hanya menggunakan hape dan memiliki keinginan menulis dan berbagi, maka jadilah ia. Menerbitkannya bukanlah hal yang terlalu berat, tidak terlalu membutuhkan internet yang kuat dan cepat.

Tentu saja, bagian yang sulit adalah konsistensi dan terus mengupdatenya.

Sedangkan vlogging? Kita butuh lebih dari sekedar sebuah perangkat, kita harus menggunakan kamera dan menguasai dasar pengambilan video, kadang kita butuh perangkat tambahan seperti microfon, belum lagi mengedit video.

Dan untuk menerbitkan atau memublikasikan video butuh daya dan kecepatan internet lebih. mari simak suka duka yang mungkin akan kalian lalui ketika melakoni kegiatan vlogging.


1. Membuat video short

Pengambilan video adalah hal yang harus dilakukan, demikian juga pada saat harus melakukan pengeditan jika sudah terbiasa segalanya mudah. Dan itu sebabnya pekerjaan vlogging yang paling ringan itu adalah membuat snack video. Atau kalau di youtube di sebut 'short video'. Snack video tidak membutuhkan editing terlalu rumit, semuanya dapat dilakukan secara instan melalui perangkat smartphone, edit di tempat dan kalau sudah selesai langsung publikasikan.

Bagaimana tidak, pengambilan video instan itu mobile dan tinggal masuk ke laman Youtube menggunakan hape, pada bagian bawah halaman youtube hape (mobile) tadi.
  • tekan: tombol plus (+) 
  • terdapat tiga pilihan yaitu : upload , buat video shorts, live streaming
  • jadi pilih buat short video
Nah youtube akan minta akses kamera, pilih saja 'ijinkan' maka setelah di beri ijin kita dapat menekan tombol merah tanpa melepasnya sampai batas pembuatan video di hentikan oleh sistem youtube secara otomatis. Makanya sebaiknya buagt video singkat momen lucu atau momen mengharukan atau momen momen unik dan penting lainnya.

Kalian bisa menambahkan musik gratis sebagai latar musik video singkat (short video) yang kalian buat. Kalian tidak akan menyangka video sependek itu mendapatkan ribuan pengunjung hanya dalam waktu kurang dalam sehari. Ini cukup membantu channel youtube agar mendapatkan lebih banyak jam tayang dan kadang juga cukup menolong menambah subscriber lho.

2. Buat video panjang

Nah disini lebih banyak dukanya. Video panjang bisa menjadi konten abadi juga. Banyak alasannya. Selain memilih topik yang menarik, dan membuatnya menjadi konten yang berkualitas, editing yang apik, pengambilan videonya juga harus beresolusi tinggi. Mana ada zaman sekarang orang happy nonton video kualitas rendah sperti zaman dulu, sekarang orang terbiasa menonton video dengan resolusi 4K.

Nah bagian yang paling menyebalkan itu adalah ketika mengupload video panjang ke Youtube. Bayangkan saja video berdurasi 20 menit dengan resolusi 4K sebesar 2GB. Jelas quota internet teleponi tidak akan mampu menguploadnya apalagi kalau kita berada di pedesaan.

Jadi saya terpaksa pergi ke kafe yang ada hostpotnya, membeli paket internet 5000 ribu rupiah yang dapat di gunakan selama 24 jam.

Manfaat video panjang adalah untuk menunjukan kapasitas saluran youtube kita sebagai pembuat konten khusus. Video video panjang bisa saja berisi narasi konten konten motivasi, tutorial ceramah, diskusi, podcast dll. Saya memilih konten berisi tips, tutorial dan sedikit konten konten berisi tips dan trik tekno.

Tapi tahu bagian pahitnya? 

Setelah susah payah membuat konten panjang sampai berkorban tenaga, pikiran dan waktu, ternyata tidak ada yang menontonnya. Artinya tidak ada manfaatnya. Apalagi kalau kita menonton vlognya Dedi Cobozer, Atta  Halilintar dan Rafi Ahmad, maka hancurlah hati kita he he he. 

Tahu betapa mudahnya mereka vlogging?
  1. perlengkapan vlognya lengkap
  2. Punya asisten: Dari kameraman hingga bagian perlengkapan
  3. Internet tidak masalah, melimpah dan cepat karena di dukung gadget termutakhir
  4. Subscriber dan Pengunjung bersumber dari fans
Ada apa dengan kita?
  1. Perlengkapan seadanya dan sederhana
  2. Harus berjuang dari nol
  3. Harus membuat konten seorang diri, ambil video sendiri, bawa perlengkapan sendiri
  4. Internet pas pasan kadang lelet
  5. Subscriber harus diperjuangkan sumber pengunjung harus di kampanyekan dengan cara berbagi
Dan harapan bisa hilang seiring waktu dan menjadi putus asa.

Jadi mending buat short video saja dong? Tidak juga. Jika kita memiliki passion lain dan jika tidak mampu mewujudkannya rasanya sedih sekali. Jadi kami misalnya vlogging saja tanpa beban karena itu memang harus dilakukan mengingat perkembangan tuntutan media sesuai dengan perkembangan zaman.

Oke mungkin akan kita bahas lebih di lain waktu

4 Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

  1. Kang mau nanya, yang bagian "baca juga" itu make plugin apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu kan sama dengan relatedposts hanya saja di templatkan di tengah modifikasi bagian body template. Baca saja artikel cara memasang related post di tengah postngan. Tapi ingat, beda template layout versi 2 dengan versi 3.

      Sedangkan yang menggunakan plugin itu adalah template wordpress, itu mah beda lagi basis platformnya PHP meskipun membuat templatnya sama sama HTML.

      Hapus
  2. Lebih asik blogging sey, gak dikejar jam tayang dan segala macamnya.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak