DAMPAK PERISTIWA DALAM SEJARAH TERHADAP BULAT LONJONGNYA DUNIA KITA

Tidak jarang sejarah di akomodir oleh berbagai kepentingan, jika menang maka menjadi benar dan sebaliknya sebenar dan sebaik apapun apapun pihak yang kalah lebih sering menjadi salah di dalam persepsi sejarah. Tapi sejarah tidaklah sekecil itu, sejarah mengajarkan kita banyak pemahaman dan kebijaksanaan dalam memandang dunia yang sesungguhnya.

Sejarah adalah kisah keseluruhan kemanusiaan berisikan peristiwa yang tidak hanya untuk kelompok yang terlibat dalam cerita tapi untuk seluruh makhluk hidup. Dari manusia hingga hewan dan tanaman. Bukankah mereka juga ikut hancur dan mengalami kerusakan bahkan kebinasaan?.

dampak peristiwa sejarah

Sejarah bisa saja berawal dari satu peristiwa kecil yang tidak pernah di ceritakan lalu menjadi peristiwa besar, dan berakibat perubahan dimana orang orang yang terlibat di dalamnya apakah seorang Raja, panglima perang, atau seseorang yang tampak menjadi istemewa dan menjadi pemeran utamanya. Padahal di balik semua itu kita bisa saja tidak mengetahui mengapa sebuah sejarah di tulis dan dianggap menjadi peristiwa besar.

Sejarah tidak memihak siapapun, tidak pada keyakinan apapun, terbukti dari jatuh bangunnya kerajaan kerajaan tidak perduli orang orang yang terlibat menggap dirinya benar, tidak perduli pemenang menganggap dirinya pilihan Tuhan, karena waktu kemudian berputar menjadi rentetan peristiwa yang tidak terkendali dan tidak pernah bisa terlepas dari peristiwa dan kejadian di masa lalu.

Hari ini kita melihat Eropa menjadi besar, namun jika kita melihat di masa lampau mereka juga pernah berada di abad kegelapan dan kita sering lupa melihat peristiwa peristiwa yang memicunya. Penentu sejarah bukan semata mata keyakinan, agama dan budaya, bahkan bencana alam yang di luar perkiraan bisa menghancurkan atau sebaliknya menghancurkan sebuah peradaban. Lalu menjadi momentum peristiwa lain berabad abad setelahnya.

Pada tanggal 29 Mei 1453 Sultan Mehmed Alfatih menaklukan Konstaninopel ibukota Byzantium sebagai simbol warisan Romawi yang terakhir. Pada masa itu Konstaninopel adalah sebuah pusat peradaban di Eropa. Pusat dan lalu lintas perdagangan, pusat peradaban.

Menguasai konstaninopel berarti menguasai segalanya. Karena itu Konstaninopel menjadi rebutan banyak kekuatan pada masanya, ada bebarapa kali konstaninopel jatuh dan bangun lagi sampai akhirnya benar benar jatuh ke tangan Turki Usmani pada tahun 1453. Ya sekilas itu adalah kekalahan yang sangat fatal bagi Eropa.

Dan kemenangan Turki Ottoman terhadap Eropa membuat negara itu menjadi negara terkuat di muka bumi, apakah itu berarti Ottoman menang dan Eropa kalah? Benar dalam jangka pendek! Dalam beberapa ratus tahun Eropa yang kehilangan jalur strategis perdagangan melalui konstaninopel pada akhirnya tidak mempunyai pilihan lain selain berkelana mencari 'dunia baru'.

Kekasisaran Ottoman atau Usmani menguasai jalur perdagangan di eropa melalui selat bosporus dan tanduk rusa dan menikmati keuntungan perdagangan. Sementara Eropa mengalami masa kegelapan, perekonomian dan peradaban mereka nyaris hancur.

Akan tetapi sesungguhnya kejatuhan Konstaninopel tidak hanya menguntungkan Ottoman (jangka pendek) tapi justeru menguntungkan Eropa di masa depan. Kita tidak dapat mengatakan perang itu sebagai semata mata perang antara Islam dan Kristen, itu hanya atribut. Pada kenyataanya perang itu juga melibatkan banyak kepentingan karena banyak negara negara Eropa yang terlibat dan yang netral. 

Beberapa negara kristen bahkan memihak kerajaan Ottoman demi kepentingan politik dan kedaulatan wilayah mereka atau sebaliknya melawan Ottoman dengan alasan yang sama. Walaupun beberapa negara kristen setelah kemenangan itu mulai menentang Ottoman kembali menandakan segalanya adalah kepentingan. Bahkan ibu tiri Mehmet Alfatih adalah seorang Kristen, ia sangat mencintai putra tirinya itu dan selalu meberikan dukungan yang tulus layaknya seorang ibu kandung.

Setelah Konstaninopel jatuh Eropa memang sempat terpuruk dan mengalami apa yang mereka sebut abad kegelapan, akan tetapi perlahan muncul jiwa jiwa petualang yang mau mengarungi lautan luas untuk menemukan jalur sutra dan membuka dunia baru.

Dan bagi Eropa kesulitan itu juga memunculkan para pemikir yang akhirnya memicu zaman renaissance yang melahirkan ilmu pengatahuan teknik modern. Setelah penemuan penemuan itu muncullah negara negara kuat yang berubah menjadi negara negara kolonial.

Seiring waktu setelah itu selat Bosporus mulai tidak sepenting dulu lagi, tidak mendatangkan penghasilan sebesar ketika ia adalah satu satunya tempat laluan bisnis Eropa. Kini telah terbuka jalur jalur bisnis baru ke dunia baru yang jelas sangat menguntungkan bagi Eropa. 

Berkat jatuhnya konstaninopel Eropa bangkit menjadi negara negara kuat dan modern dan nyaris hampir menguasai dunia, sementara Turki seperti orang sakit.

Perlahan tapi pasti Turki Ottoman mulai melemah drastis sampai akhirnya Mustofa Kemal Attaruk menggaungkan revolusi memodernisasi Turki dan menghapus sistem kerajaan menggantikannya dengan sistem pemerintahan presidential dengan tujuan membuka pintu dunia ke hadapan Turki agar siap menghadapi era baru.

Dengan terbukanya Turki terhadap dunia modern Turki mendapat akses ke jalur perdagangan Internasional dan di akui sebagai bagian dari keluarga Eropa hingga sampai saat ini di saat Presiden Toyyib Erdogen berkuasa kerajaan Usmani tidak pernah bangkit lagi, Turki sekarang adalah Turki yang berbeda, bukan sebuah kerajaan lagi.

Kesimpulan:

Sejarah terus berjalan, silih berganti kerajaan berdiri dan jatuh. Sebuah kerajaan, suatu kekuasaan akan jatuh dalam beberapa ratus tahun untuk kemudian melahirkan kerajaan dan kekuatan baru. 


Kita telah membaca kekuasaan super power romawi yang bertahan lebih dari 1000 (seribu) tahun, persia sassanid yang menjadi superpower pada zamannya, pusat seni dan ilmu pengatahuan dunia pada masanya bertahan hingga 200 tahun sebelum dihancurkan oleh Alexander The Great , kerajaan atau dinati Abassiyah baru runtuh total setelah bertahan selama 550 tahun.

Segala peristiwa itu memicu peristiwa lain dan menjadi sejarah, seperti berulang ulang, tidak ada yang selamanya. Semuanya sedang menunggu giliran, tdak perduli apapun keyakinan manusia yang berada di dalamnya, ia bisa bangkit dan bisa saja runtuh dalam dekade.

Sebagai contoh: Jika dulu Abdurahman Al-Ghafiqi penguasa Andalusia dapat mengalahkan Charles martel pemimpin bangsa Frank Eropa di Tours, mungkin sejarah Eropa bukanlah sejarah yang kita kenal seperti sekarang ini. Artinya jalannya sejarah tidak bisa di prediksi.

Bahkan ketika seorang Jeghiz Khan menyerang Eropa dengan Brutal dan membantai manusia tanpa ampun maka secara moral yang kita anut kebiadaban itu sungguh tidak bisa kita terima. Akan tetapi para Ilmuwan modern memperkirakan beberapa keuntungan dan manfaat yang tidak terlihat akibat serangan itu, misalnya jika orang akan menghitung populasi manusia pada masa itu maka Jenghiz khan telah membantai 40 juta orang yang artinya setara dengan 10% penduduk dunia pada masanya.

Lalu tiba tiba ada yang menghitung jasa sang pembantai yang mungkin dia sendiri tidak menyadarinya: Membantai 10% penduduk bumi pada masa itu sama dengan berjasa menghilangkan sekitar 700 juta ton emisi karbon dari atmosfer Bumi. Jenghiz khan ternyata pahlawan lingkungan?
Kita akhirnya belajar sedikit harga pada setiap peristiwa sejarah. Sejarah tidak pernah mempersoalkan siapa yang benar dan siapa yang salah. Hanya siapa yang menang dan siapa yang kalah. Pemenang juga belum tentu lebih pintar dari yang kalah. Dan setelah peristiwa kemangan dan kekalahan terjadi, maka perubahan akan segera mengiringi bersama dampak dampak bawaan lainnya.

Yang saya ungkit di atas adalah hanya sekelumit peristiwa yang di catat menjadi sejarah, masih ada berton ton peristiwa yang apabila kita baca tidak lebih terjadinya adalah karena rentetan peristiwa lain yang menjadi pemicunya.

Mengapa perang dunia 1 dan 2 terjadi? Apa pemicunya? Mengapa perang yang berasal dari Eropa kemudian menjadi rentetan perang dunia? Masih banyak lagi peristiwa kini yang akan menjadi peristiwa masa nanti. Namun dapat di pastikan negara negara besarlah nanti yang akan menjadi pemicu ledakan peristiwa global: Amerika, Rusia dan Cina.

Hingga akhirnya peristiwa dunia berubah lagi, bermunculan negara negara adi kuasa baru yang memang telah memiliki modal untuk menjadi sang 'Adi Kuasa'.

Waw sebentar lagi kita akan masuk ke zaman baru dimana ada dunia metaverse. Banyak perusahaan bahkan salah satunya dari Indonesia mulai curi start akan memasuki The Scond Life world di masa depan, sejarah akan tampak lebih berwarna warni lagi.

Ikuti terus trik, tips, teknik hack dan kabar terupdate dari blog ini! Share:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak