Jika Anda ingin mengedit video dengan grafik berkualitas tinggi tetapi bingung memilih perangkat lunak mana seperti LumaFusion atau Davinci? Ini pilihan yang sulit, tetapi hari ini kita akan membandingkan secara komprehensif dan memberi Anda ulasan singkat tentang jenis aplikasi apa yang harus digunakan dan mengapa.
Kedua aplikasi menyediakan pengeditan video berkualitas tinggi, tetapi selalu bergantung pada permintaan pengguna pada jenis fitur spesifik yang mereka cari. Jika Anda seorang pemula dan ingin mempelajari lebih lanjut tanpa bingung dengan fungsi kompleks dan persyaratan sistem untuk perangkat lunak, Anda akan mengubahnya sesuai dengan itu.
Kita akan membedah dan mencoba cari tahu segala sesuatu tentang Lumafusion dan Davinci.
Lumafusion tersedia di iOS, iPhone, dan iPad. Ini adalah alat pengeditan video yang dirancang khusus yang membantu Anda mengedit video dengan sangat sederhana. Ada pembaruan signifikan terkait LumaFusion untuk Mac dengan teknologi canggih seperti yang sekarang tersedia di M1 MacBook baru-baru ini di tahun 2020.
LumaFusion berasal dari Lumatouch And memiliki moto bahwa ini adalah salah satu perangkat lunak utama dan paling mudah untuk dipelajari dan dikerjakan, tidak peduli apakah Anda seorang pembuat film, calon produser, atau jurnalis.
Para ahli memprediksi Lumafusion akan menjadi blockbuster di masa depan.
LumaFusion & iPad dan Tablet Android
LumaFusion memiliki semua fitur yang tersedia di iPad untuk menentukan kualitasnya, yang menjadikannya pilihan yang mengesankan untuk editing video selama perjalanan Anda. Yang paling menggembirakan Lumafusion juga telah tersedia di Tablet dan hape Android. Tentu saja pada perangkat Android premium lebih baik karena performanya tentunya bergantung pada kekuatan dapur pacu perangkat mobile.
Seperti yang kita maklumi, pada perangkat apple, mesin dan chipsetnya tentu premium semua. Sedangkan pada perangkat Android, hanya perangkat dengan kelas premium yang akan di sematkan dengan mesin dan dapur pacu paling kuat. Tidak banyak yang dapat diharapkan untuk perangkat Android kelas entry level pada saat ini.
Pro/Kelebihan:
- Peningkatan stabilitas dan kinerja kerja
- Menampilkan respons cepat jika ada blok cerita
- Berjalan pada H.265, yang dua kali lebih cepat dari H.264
- Mudah diakses seperti yang tersedia di ponsel
- Memiliki antarmuka langsung yang menyediakan navigasi yang mudah
- Tersedia di iPad, iPhone, tablet dan hape Android (khusus android rekomendasi tablet dengan spesifikasi mesin menengah ke atas I I)
Kontra/Kekurangan:
- Kontrol sentuh terbatas untuk Mac
- Tidak cocok untuk Multi-tasking dan proyek besar
Da Vinci
Davinci adalah aplikasi editing video multitasking yang mengintegrasikan grafik gerak, pengeditan, koreksi warna pascaproduksi audio, dan efek visual dalam satu jendela. Fitur-fiturnya yang diperbarui dengan berbagai produk terbaik untuk pengguna pro yang ingin mengedit proyek besar mereka dan memerlukan pengeditan yang rumit tanpa hang atau lag sekalipun untuk video ukuran yang sangat besar.
Salah satu fiturnya yang mengesankan adalah antarmuka yang memiliki kekuatan tanpa perlu mempelajari berbagai aplikasi atau perangkat lunak yang rumit untuk tugas yang berbeda, dan yang lebih menggembirakan, sebuah iPad pro dengan chipset M1 dan M2 dapat menjalankan aplikasi ini dengan sama baiknya pada macbook pro.
Da Vinci adalah produk dari Blackmagic Design. Menurut mereka, ini adalah satu-satunya perangkat lunak pengeditan di dunia dengan fitur gabungan dari efek visual, grafik gerak, pengeditan, koreksi warna, dan pascaproduksi audio.
User lnterface modernnya cukup kuat untuk para profesional tetapi juga cukup sederhana untuk pemula. Ini membantu dalam pekerjaan cepat dan profesional yang dengannya Anda bisa mendapatkan pekerjaan Anda setara dengan pekerjaan kualitas kamera asli.
Sebagian besar pengguna berpengetahuan menggunakan penyelesaian Davinci sebagai pengganti Adobe Premier karena memiliki kumpulan alat yang merupakan spesialisasinya.
Blackmagic Design, merek di belakang DaVinci Resolve, adalah salah satu pemimpin teknologi video. Mereka terkenal karena membuat workstation dengan menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras.
Pro/Kelebihan:
- Multitasker dan alat yang sangat canggih
- Menghemat waktu karena memiliki berbagai fitur
- Memiliki antarmuka yang kaya dengan tata letak yang stabil
- Tersedia dengan transisi khusus
- Terbaik untuk digunakan dengan integrasi video Hi-tech
- Tersedia mobile di iPad M1 dan M2.
Kontra:
- Menuntut waktu sebagai fungsi kompleks untuk pengeditan
- Tidak (atau belum mampu) berjalan di tablet tablet Android.
Fakta menarik persaingan iPad dengan tablet Android.
Dalam banyak hal persaingan perangkat genggam android dengan Apple sungguh menarik. Mereka seperti sedang berperang satu sama lain. Tentu saja perang itu terbatas pada persaingan teknologi dan bisnis, namun sangat besar dampaknya terhadap dunia perangkat mobile itu sendiri. Sebagai contoh, persaingan ini menuju kepada satu hal positive, yakni peningkatan pada mesin terutama pada bagian chipsetnya.
Dalam hal ini Baik Google sebagai pemilik Android, dan Apple sebagai pemilik iPhone dan iPad memiliki perbedaan yang signifikan. Android dipergunakan oleh begitu banyak pabrikan hape, sedangkan iOS untuk smartphone dan juga iPadOS untuk iPad hanya di pergunakan oleh perusahaan Apple secara eksklusif, tidak ada perangkat lain yang boleh menggunakannya. Apple kemudian hanya membuat chipset kelas atas yang premium, kuat dan berkualitas, sedangkan Android harus menggunakan berbagai chipset yang terbagi bagi ke dalam kelas: Entry level (murah) Middle (kelas menengah) dan High end (premium).
Ketika Apple memisahkan sistem operasi iPhone dengan sebuah iPad, dimana iPhone menggunakan sistem operasi iOS, sedangkan iPad menggunakan sistem operasi iPadOS, dan lalu pada perkembangan selanjutnya Apple juga memisahkan chipset iPhone dengan chipset iPad. iPhone menggunakan dapur pacu kelas bionic yang sesuai dengan perangkat genggam, sedangkan iPad di pasangkan chipset M1 dan M2 setara laptop macbook pro! Artinya sebuah iPad sangatlah kuat dan ini membuat dunia laptop bergeser semakin kepinggir. Jika kita dapat menggunakan sebuah tablet seperti iPad buat bekerja dan melakukan tugas tugas berat editing dan desain, mengapa harus membeli laptop?
Sebaliknya Tablet Android tidak bergerak kemana, hanya mengikuti update rutin, dan masih menggunakan sistem operasi yang sama baik pada lini hape dan lini tabletnya. Dan lebih mengecewakan lagi chipset sebuah tablet yang layarnya sebesar laptop, menggunakan dapur pacu yang sama dengan hapenya.
Artinya jika sebuah iPad adalah sebuah Tablet yang sejati, maka tablet android adalah sebuah gimmick dari sebuah hape Android bongsor super besar. Dan tentu saja tidak banyak yang bisa di harapkan dari sebuah perusahaan Android yang harus memanage begitu banyak vendor dan pabrikan di dalam satu environmental yang sama.
Pernah saya sempat berharap perubahan ketika editing video Lumafusion akhirnya hadir juga di Tablet s8 ultra samsung untuk pertama kalinya padahal telah hadir di perangkat Apple selama bertahun tahun dan hanya pengguna Apple yang dapat menikmatinya.
Lumafusion harus menyesuaikan performa mesin Android, sampai dapur pacu snapdragon Gen1 muncul dengan peningkatan performa mesin yang lebih kuat. Namun itu tadi, chipset yang sama dipergunakan pada lini hape android.
Saya sadar, untuk saat ini, Android memang hebat pada lini hapenya, namun tidak pada bagian tabletnya. Jika Anda ingin sebuah tablet yang dapat menggantikan laptop secara keseluruhan performa, maka satu satunya iPad yang untuk saat ini masuk atau paling tidak paling mendekati kategori itu.
Dan ketika Lumafusion dapat berjalan di perangkat Android, kini iPad mendapatkan Da Vinci yang benar benar setara performa dan kemampuannya dengan Adobe premiere yang sampai kini masih berjalan di PC laptop dan Desktop.
Saya belum mencoba Da Vinci di iPad jadi pembahasan ini adalah sekedar menginformasikan sebuah fakta menarik seputar alternatif perangkat mobile untuk penggunaan professional dan berproduktivitas.
Wow, dengan adanya aplikasi editor bisa membuat pekerjaan kita semakin mudah ya. ( Gimana kabarnya mas ? kabarnya mau ikutan pesiun ngeblog juga ? )
BalasHapus