Peristiwa badai Al Aqsa adalah sebuah peristiwa besar di tahun ini, dimana pasukan Hamas berhasil memasuki wilayah Israel dan membuat serangan yang sangat mengguncang dunia. Tidak ada yang menyangka sebuah negara dengan dinas intelijen yang di akui sebagai tercanggih di dunia, dan dengan pertahanan iron dome paling mumpuni dapat di permalukan oleh sebuah negara dengan persenjataan seadanya seperti hamas. Ketika itu tidak kurang 5 ribu roket menghujani tel aviv.
Korban di pihak israel pada serangan ini sangat banyak terutama di kalangan penduduk sipil. Seluruh negara benar benar shock dibuatnya. Perdana menteri israel segera mengumumkan darurat militer dan darurat perang.
Tidak kurang para pakar pertahanan barat dan Amerika mengatakan ini adalah sebuah kegagalan intelijen paling mematikan dalam sejarah modern, dan yang membalikan keadaan itu adalah hamas.
Peristiwa serangan ini adalah paling berdarah, paling kelam, dan paling memalukan bagi Israel. Dunia yang terguncang memberikan tanggapan beragam namun mayoritas mengutuk serangan tersebut, terutama dari negara negara barat. Rusia dan cina mungkin yang paling lembut reaksinya, namun Ukraina melalui mulut presiden Zalensky mengutuk keras serangan tersebut dan mengatakan hamas sebagai teroris jahat, dimana menurut Zalensky, israel berhak 100% melakukan tindakan pembalasan yang keras.
Demikian juga dengan amerika, yang langsung memberikan bantuan segala bentuk jenis persenjataan dan pertahanan nan canggih, bahkan sampai mengirimkan kapal induk berisi penuh pesawat tempur dan senjata mematikan guna membantu israel menyerang palestina. Pernyataan pernyataan mengutuk di keluarkan oleh hampir seluruh negara negara eropa nyaris tanpa terkecuali.
Israel sendiri sudah mulai memutus aliran listrik dan air untuk rakyat palestina di jalur Gaza dan mulai membombardi wilayah tersebut sehingga meratakan perumahan penduduk dan meninggalkan korban yang tewas dan terluka jauh lebih banyak daripada sebelumnya.
Dan ketika dunia terus mengutuk palestina, mereka seolah melupakan bahwa negara ini telah beberapa dasarwarsa hidup dalam penindasan kekuatan rezim tetangganya, yakni Israel, adalah Iran, satu satunya negara yang dengan terang terangan melawan arus opini publik dunia dengan terang terangan mengatakan, mereka tetap membela rakyat palestina, dan menteri luar negeri Iran menyalahkan israel karena telah melakukan penindasan terhadap rakyat palestina selama bertahun tahun tanpa henti.
Iran selama ini adalah penyandang dana untuk para pejuang palestina, di percaya oleh barat telah memberikan dukungan keuangan, senjata, politik, dan logistik. Iran tidak pernah takut dan terang terangan mendukung palestina.
Dan lalu hezbollah yang di cap oleh barat sebagai teroris, juga mulai melakukan serangan melalui sudut lain wilayah israel, dan sama seperti iran yang menyatakan sepenuhnya mendukung perjuangan rakyat palestina melawan penjajahan.