PUBLIK ISRAEL RESAH TERHADAP KEKERASAN PEMERINTAHANNYA


Kekerasan Israel Menyebabkan Kemarahan Publik

Dua menteri kabinet Israel dicemooh saat berkunjung ke rumah sakit untuk melihat korban luka ketika kemarahan meningkat di negara itu di tengah meningkatnya perang yang sedang berlangsung antara pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejuang Hamas.

Menteri Lingkungan Hidup Israel Idit Silman terpaksa kembali dari rumah sakit setelah warga yang sedih menuduh pemerintah “merusak negara”. Silman datang mengunjungi mereka yang menerima perawatan di Rumah Sakit Assaf Harofeh di Tzrifin di Israel tengah setelah serangan mematikan oleh Hamas. Dia terlihat berbicara dengan seorang anggota keluarga di luar ketika situasi memanas, memaksanya untuk kembali.

“Kamu telah menghancurkan negara ini! Keluar dari sini!” kata orang tak dikenal padanya, dilansir The Independent. Seorang pria warga Israel berkata: "Sekarang giliran kami untuk berdiri bersama – kiri dan kanan – dan membantu tanpa Anda. Anda telah menghancurkan negara kami. Pergi!"

“Bagaimana kamu tidak malu untuk berperang lagi?” dia menambahkan. Sementara itu, Menteri Perekonomian Nir Barkat juga menghadapi kemarahan massa ketika ia mengunjungi Pusat Medis Sheba di Tel Aviv untuk menemui para korban luka.

Kemarahan publik ini menunjukkan bahwa sebagian rakyat Israel kecewa dengan kebijakan Netanyahu yang cenderung keras dan menekan rakyat Palestina. Kebijakan ini telah mengakibatkan kemarahan dan perlawanan yang sistematis dari Hamas.

Banyak warga Israel yang merasa frustasi dengan cara kekerasan yang ditempuh oleh pemerintah mereka. Mereka percaya bahwa kekerasan hanya akan memperburuk situasi dan memupuk perasaan saling membenci yang semakin sulit di obati.

Kisah ini adalah sekelumit kisah tentang warga Israel yang sebenarnya berfikiran sangat moderat dan percaya hubungan manusia dapat diperbaiki dengan memupuk rasa aman dan saling mempercayai. Namun, sayangnya, suara mereka sering kali kalah oleh suara kekerasan dan kebencian.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak