PENGALAMAN ISENG MAIN TIKTOK JADI KETERUSAN

 

Iseng main tiktok malah jadi keterusan, gaes. Sampai lupa update di blogger he he he. Dan tentu saja karena di barengi oleh sedikit cuan melalui afiliasi. Gak banyak banyak amat tapi lumayanlah buat jajan.

Nah tiktok shop sempat di banned sama regulasi pemerintah yang ingin memisahkan platform media sosial dengan e-commerce, waktu itu aku juga sampai ikutan down karena kehilangan penghasilan. Memang, musuh terbesar bisnis itu adalah regulasi, dan nuansa politik global dan lokal.

Kini tahu gak teman teman, tiktok sudah mulai membuka bisnis e-commercenya kembali dengan membeli 70% saham tokopedia senilai US$1,5 miliar, atau setara dengan Rp23,42 triliun (kurs Rp15.600). Jadi tokopedia sekarang adalah bagian dari bisnis tiktok di Indonesia.

Akuisisi ini diumumkan pada tanggal 11 Desember 2023 dan diselesaikan pada tanggal 1 Februari 2024.

Akuisisi ini mencakup 75% saham Tokopedia yang dimiliki oleh GoTo, perusahaan induk Tokopedia. TikTok akan menjadi pemegang saham mayoritas Tokopedia, dan Tokopedia akan tetap beroperasi sebagai perusahaan independen.

Akuisisi ini bertujuan untuk menggabungkan kekuatan TikTok dan Tokopedia untuk menciptakan platform e-commerce yang lebih kuat dan terintegrasi. TikTok memiliki basis pengguna yang besar dan aktif, yang dapat dimanfaatkan oleh Tokopedia untuk menjangkau lebih banyak pembeli. Tokopedia memiliki infrastruktur dan pengalaman yang luas di bidang e-commerce, yang dapat dimanfaatkan oleh TikTok untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

Akuisisi ini telah menuai kontroversi, karena TikTok merupakan perusahaan teknologi asal China. Namun, TikTok telah menyatakan bahwa ia akan tetap mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia.

Hebatnya lagi jika aku banding banding dengan akuisasai perusahan global tempat papa bekerja,shawcor yang di akuisasi oleh tenaris nilai ini ternyata jauh lebih besar. Padahal perusahaan tempat papaku kerja itu adalah perusahaan pelapisan pipa migas, lho. Nilainya walau digabung manca negara hanya 2,9 trilyun Rupiah.

Wah zaman sekarang memang mending kerja di perusahaan teknologi ya...he he he

Posting Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak