SIMAK DAN JANGAN SAMPAI KALIAN MENYESAL

Bagaimana nasibmu di hari tua?

Hay, kalian masih muda, bukan? Maka dengarkanlah cerita ini, ini bukan semata mata tentang saya, tapi tentang kalian, dan tentang mereka, tentang kemanusiaan yang mungkin terlupa atau karena kita tidak mau mengakuinya. Bahwa hanya segelintir orang yang benar benar hidup dan menikmati hidupnya. Di dunia kita yang fana ini.

Kalian masih muda, dan sampai hari ini kalian masih beruntung hidup di dunia ini, sebagian kalian mungkin berfikir ada dunia lain setelah kehidupan di dunia ini, itu bagus, ada hal baik disana. Atau bahkan ada yang berfikir mengapa aku tidak mati saja lebih cepat?

Saya hanya ingin berbagi pengalaman yang mungkin sudah di peringatkan oleh orang orang tua, bahkan oleh orang orang tua kalian sendiri, dimana kita juga pasti akan melewati masa masa itu. Ketika kalian masih muda, maka manfaatkan masa muda itu dengan sebaik baiknya, karena ia datang hanya sekali, dan tidak akan bisa terulang kembali.

Sekali dia pergi dia selalunya akan meninggalkan banyak penyesalan.

Masa muda di mulai ketika kalian masih berusia di rentang waktu 18 - hingga 40 tahun. Itu adalah masa masa yang seharusnya di isi dengan hal hal baik, baik dalam artian kalian sedang mempersiapkannya, berjuang dan bekerja keras, dan pada rentang waktu itu seharusnya kalian telah dewasa untuk tidak bergantung kepada siapapun, di mulai pada usia 18 tahun kalian sudah mempersiapkan diri untuk hidup mandiri.

Saya mengerti perbedaan kultur manusia yang mendidik anak anaknya dengan aturan dan adat kebiasaan turun menurun, dan ada banyak juga orang tidak mampu melanjutkan jenjang pendidikan ke level yang lebih baik pada masa masa usia itu, karena saya juga termasuk di dalamnya, tetapi hidup selayaknya tidak harus bergantung kepada pendidikan, tapi kepada pendirian dan tekad di dalam diri kita sendiri. Banyak hal yang harus di lakukan pada masa masa itu, melewati hari dengan pertemanan, belajar di bangku pendidikan tinggi, atau bekerja membantu meringankan beban hidup keluarga. Jadilah seorang pejuang yang tangguh.

Ada banyak tempat mengaluh dan mencurahkan perasaan pada waktu itu, kepada teman, kepada kekasih, kepada keluarga, itu adalah masa masa indah, masa masa indah di lapangan olahraga, masa masa indah di bangku sekolah, di tempat pesta, berjalan bersama kekasih dalam suka dan duka.

Tetapi masa itu juga adalah masa masa pembentukan diri, dimana watak dan jati diri mulai terbentuk hingga kalian berusia 25 tahun. Jika pada waktu itu kalian telah melebur dalam kehidupan bermasyarakat, jika kalian telah menemukan pekerjaan dan hidup bersama seorang pasangan hidup seperti yang kalian mimpikan, maka akan datang problematika kehidupan.

problema di tengah masyarakat, yang membela dan menyerangmu, problema di dalam rumah tangga dimana cinta, kasih sayang, amarah dan kebencian kemudian melebur menjadi satu. Baiklah, jika semuanya terkendali, maka semua akan berjalan baik baik saja. Kalian melihat banyak penceraian diluar hidup kalian, banyak konflik dan kematian satu demi satu. Dalam jati diri kalian akan menemukan bentuk lain dari atribut kehidupan, kalian akan melihat kepada gereja, mesjid dan vihara. Dimana disana, dalam banyak waktu kalian berusaha menentramkan diri.

Memasuki fase usia 30 tahun ke 40 tahun, teman teman kalian mulai berkurang, dan satu persatu wajah baru datang, namun tidak lagi seakrab dulu. Pekerjaan dan tanggung jawab terasa menjadi semakin berat, idealisme mulai menghilang menjadi sikap pragramatis, itu terjadi pada kebanyakan orang. contoh jika dahulu kamu membantu teman tanpa pamrih hari, ini dimana usia sudah mendekati 40 tahun, kita mulai berhitung dan mulai teringat fajar menyingsing di dalam hidup sudah hampir lewat, kalian mulai berfikir petang sedang menjelang menjadi senja. Tanpa menabung hidup di hari tua akan terlantar.

Di tambah lagi dinamika zaman yang telah berubah, dimana populasi umat manusia bertambah, setiap orang mulai ingin menyelamatkan diri mereka masing masing, mereka belum sepenuhnya menikmati janji janji kesejahteraan dari pemerintah. Yang paling terken dampaknya adalah mereka yang sudah dewasa dan beranjak menjadi tua.

Dan, inilah fakta itu, yang dapat kita lihat hari ini dimana mana, ketika usia manusia telah mencapai 40 menuju ke 50, merekapun mulai kehilangan teman teman, teman teman berubah menjadi hanya sekedar kenalan. Tidak bisa lagi mengklaim uangmu adalah uangku, yang ada adalah, kalau bisa kamu berikan uangmu kepadaku karena aku sudah tidak bisa bekerja lagi, di batasi oleh aturan usia.

Di usia senja bagi yang tidak siap, adalah sebuah penderitaan, tidak berdaya, kesepian, merasa di tinggalkan, saya sedang menceritakan fakta dari hasil penelitian pribadi terhadap orang orang tua di kalangan keluarga, saya mendatangi mereka satu persatu sedang duduk memandangi langit, rumput, tanah dan laut dengan mata kosong, tidak lupa saya mencari photo photo lama mereka. Saya akui mereka lebih cantik, lebih tampan, lebih gagah daripada anak anak muda sekarang yang kebetulan baru saya temui. Mereka semua pernah muda, dan kini apa yang tersisa?

Jangan melihat kepada segelintir orang orang sukses seperti bill gates, Jack ma, professor dr. kasali, dan para pemuka agama kondang yang usianya kini di kisaran 60 hingga 80 tahunan, mereka semua masih sibuk, mereka punya uang dan nama besar, tapi mereka hanya segelintir, baca riwayat hidup mereka yang penuh perjuangan dimasa mereka masih sangat muda.

Saya datang ke sebuah panti jompo, dan saya mulai menitikan air mata, ketika mengingat bahwa kita tidak tahu kapan dan bagaimana nantinya kita akan berakhir, kita hanya bisa memiliki keyakinan, kita hanya bisa mengatakan pasrah, padahal dari awal semua itu bisa saja karena kesalahan kita di masa muda.

Kalian mungkin mengira, ketika telah punya anak dan cucu, maka semua akan baik baik saja, tapi ingat siklus kehidupan kita, mereka semua juga akan mengalami hal yang sama, akan mengalami kehidupan delimatis ketika mereka berkeluarga. Mereka bisa merawatmu, tapi isterinya mungin tidak, atau sebalinya, bagaimanapun mereka semua memiliki latar kehidupan yang berbeda, dan kalian apabila sampai waktunya, tidak akan bisa merubah apa apa lagi.

Pada waktu itu sebagian orang orang telah tua benar benar hidup dalam kesepian, dan bergantung kepada tata nilai yang semakin rapuh di dunia ini.

Cerita di atas adalah berdasarkan sebagian fakta, tidak semua orang mengalami akhir kehidupan semuram itu, tapi ingat itu sudah menjadi semakin langka. Tanyalah diri kalian, akankah aku juga mengalami hal seperti itu? Jika tidak apa penjelasannya, jika ya coba beberkan apa alasannya.

Saya menggunggah video ini, ketika dunia kita semakin menjadi materialistis, ketika arus teknologi tidak mungkin lagi terbendung, jadi kita harus siapkan diri kita sedari awal, menyongsong setiap perubahan dengan bijaksana, namun jika gagal segala ikhtiar, barulah berserah kepada nasib...namun paling tidak kita sudah dicatat sebagai pejuang di dalam hidup ini.

Saya hanya ingin berpesan kepada kalian, karena saya juga telah mengalami banyak sekali cerita mulai dari fakta hingga segala hal yang dapat saya imajinasikan di dalam fikiran saya.

Terimakasih telah mendengarkan kisah ini, karena apapun kisah kalian nanti, pastilah akan menjadi bagian dari kisah hidup saya juga, apapun kebahagiaan yang kalian rasakan akan menjadi kebahagiaan saya juga, dan penderitaan apapun yang kalian rasakan sayapun mengerti bagaimana cara merasakannya.

Sampai jumpa lagi.

Tonton narasinya pada video berikut di bawah ini:

2 Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

  1. tulisan yang sangat superb.. seakan membawa melayang melewati fase-fase kehidupan, Alhamdulillah sudah sampai pada titik sekarang ini.. walaupun terkadang banyak penyesalan kenapa dulu tidak begini atau begitu, tapi semua disyukuri.. itulah perjalanan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas kunjungan kang Ismet. Super sekali, saya senang!

      Hapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak