Tampilkan postingan dengan label keyakinan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label keyakinan. Tampilkan semua postingan

Pertanyaan yang paling menggelitik para penganut agama perihal apakah Albert Einstein dan para Ilmuwan sekelas dia percaya agama dan bagaimana cara mereka memandang penciptaan alam semesta? Pertanyaan tersebut diantaranya adalah:
  • Apakah Einstein percaya doa
  • Apakah Ilmuwan percaya akan keberadaan Tuhan
  • Bagaimana cara Mereka memandang penciptaan Alam Semesta?
Tentu saja banyak Ilmuwan yang percaya Tuhan dan memeluk agama tertentu, namun kebanyakan ilmuwan tampaknya sangat terpengaruh dengan bidang pekerjaan mereka, terutama yang berkaitan dengan sains dan ilmu pasti.

So, bagaimana, apakah mereka memiliki keyakinan akan adanya Tuhan seperti kita?

Beda, beda banget dengan kita. Sebagian besar faktanya tercermin dari hasil penelitian ilmiah yang mereka presentasikan di depan umum, sebagian lagi dari statemen dan jawaban jawaban yang telah di publikasikan pada saat ceramah sesi ilmiah yang pernah di berikannya.

Kita sedang membicarakan Seorang Ilmuwan dan penemu hebat, ilmuwan paling beken sepanjang masa: Albert Einstein, memang masih ada Stephen Hawking, Thomas Edison dan Charles Darwin yang memiliki pandangan persis sama denganya tentang agama.

Terlepas bagaimana para pemeluk Agama yang taat memandang mereka, tidak dapat di sangkal lagi, ide ide, teori teori dan penemuan mereka telah meraut bulat lonjongnya dunia yang sedang kita huni ini. Sebagian besar hasil sumbangsih mereka bahkan ikut andil membangun dan mempermudah kegiatan di tempat tempat ibadah, gereja, mesjid dan vihara. Dimana sebagian orang di dalamnya masih rajin menghujat mereka.


ALBERT EINSTEIN (lahir 1879, wafat 1955)

Sang ilmuwan terhebat sepanjang masa

 Einstein pernah menyatakan: "Ilmu tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu buta" dan pernyataan itu rupanya sering sekali dikutip orang terutama untuk dijadikan sebagai rujukan persepsi atau sudut pandang pembenaran sebuah keyakinan yang dianut oleh orang tersebut terhadap orang lain yang memiliki keyakinan yang berbeda.

Misalnya terdapat sebagian orang Islam yang setuju dengan ungkapan itu dan yakin bahwa Einstein mempercayainya dan dekat kepada kepercayaan suatu agama tertentu. Dan sebagian orang kristen Evangelis yakin Einstein adalah seorang kristen yang taat dan percaya kepada Yesus.

Sebagai salah seorang pendiri Zionis pemerintah Israel pernah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Einstein itu adalah orang Yahudi.

1. Pandangan Einstein tentang agama

Einstein juga pernah secara tersirat menyetujui bahwa buddhisme adalah agama yang paling akomodatif dan sejalan terhadap sains dan dunia modern. Katanya: "Jika ada agama yang dapat berhadapan dengan sains modern, itu adalah agama Budha". Statement tersebut tentu saja tidak dapat mempresentasikan kepercayaan agama Einstein. Tidak sama sekali. Ia bukan orang yang mempercayai agama Budha untuk dipeluk.

Dan, lebih jauh pada fakta-nya kepercayaan tentang ketuhanan Einstein tidaklah seperti yang dibayangkan oleh kaum agamawan, Einstein bahkan sangat bertolak belakang dengan keyakinan Yahudi, keyakinan bangsanya sendiri, dan seperti pada umumnya pandangan para Ilmuwan sains lainnya di muka bumi ini. Einstein dengan tegas mengakui bahwa dirinya agnostic.

Einstein sendiri tidak percaya Allahnya bangsa Yahudi sama halnya seperti keyakinannya terhadap Tuhan Tuhan lainnya. Dia juga membantah jika bangsa Yahudi memiliki kelebihan, menurutnya bangsa Yahudi tidak lebih istemewa daripada bangsa bangsa lain di bumi ini. Hanya saja lingkungan, tekanan hidup telah membentuk watak dan budaya mereka, dan menentukan apakah akhirnya suatu bangsa menjadi 'lebih' daripada bangasa yang lain.

Menurut para ahli, jika Einstein menyebut "Allah" itu hanyalah metafora sebagai ungkapan kosmis akan kekaguman-nya terhadap hukum alam, bukan terhadap bentuk ke-Tuhanan seperti keyakinan para Agamawan.

DAn ini tersirat sangat jelas dalam ungkapan Einstein yang sangat jelas dan gamblang dan tentu saja hal itu sangat tidak terduga oleh kita:

"I have repeadtly said that in my opinion the idea of personal God is childlike one. You may call me an agnostic, but I do not share the crusading spirit of the professional atheist whose fervor is mostly due to a paintful act of lebaration from the fetters of religion indoctrination received in youth. I prefer an attitude of humility corresponding to the weakness of our intelectual understanding of nature and of our own being" (Albert Einstein The Human Side 1954)

("Saya telah menjawab dengan jujur, ​​bahwa menurut saya gagasan tentang Tuhan sebagai personal adalah seperti anak kecil (kekanak kanakan) . Anda mungkin menyebut saya seorang agnostik, tetapi saya tidak sedang membagikan semangat perjuangan para ateis profesional yang semangatnya sebagian besar adalah karena menolak belenggu agama yang diterima dari hasil indoktrinasi di masa muda. Saya lebih suka sikap kerendahan hati sesuai dengan kelemahan pemahaman intelektual kita tentang alam dan keberadaan kita sendiri " -Albert Einstein The Human Side 1954)

Suatu ketika Einstein mengatakan, jika ada suatu hal didalam diri saya yang dapat dianggap religius maka itu adalah: "suatu kekaguman tanpa batas terhadap struktur dunia yang sampai sejauh ini sains telah mampu menyibaknya"

Jadi jelas sekali religius versinya Einstein jauh dari tujuan dan maksud kalangan agamawan.

Baca juga: GOD AFTER DARWIN
Baca juga: Pseudo Sains: Benarkan patikel Air jadi indah karena doa?

2. Pandangan Einstein terhadap doa. Seorang anak kecil pernah bertanya kepada Einstein: Apakah Einstein berdoa?

Einstein menjawabnya dengan jujur karena dia tahu tidak selamanya seorang anak kecil menjadi anak anak kelak dia akan dewasa dan berfikir juga menggunakan nalarnya sendiri. Sebagai seorang Ilmuwan, cendikiawan dan kalangan ahli dia selalu berfikir jauh ke depan sebelum memberikan jawabannya.

"Pengkajian saintifik didasarkan pada ide bahwa segala sesuatu yang sedang terjadi ditentukan oleh hukum alam, dan dengan demikian determinisme ini juga berlaku bagi setiap tindakan manusia.

Karena itulah, seorang ilmuwan peneliti hampir hampir tidak bisa percaya bahwa kejadian kejadian di dalam jagat raya ini dapat dipengaruhi oleh sebuah doa, yakni oleh suatu permintaan yang ditujukan kepada suatu oknum Adikodrati" tulisnya kepada anak tersebut.

SHARE YA:

PARADOX!

7 komentar

Maret 18, 2022

Pernahkah kalian memikirkan tentang paradox? Jika belum, mungkin artikel ini akan membantu kalian untuk sedikit memahaminya. 

1. PARADOX KEMAHA-KUASAAN

Tuhan itu Maha Kuasa, Kemahakuasaan dalam artian memiliki kekuatan tanpa batas seperti diyakini oleh kitab kitab Tauhid dan Teologi.  Saya belajar hal tersebut dibangku sekolah.

paradox keTuhanan, paradox keyakinan kita

Namun terkadang dalam hidup kita di hadapkan pada sebuah paradox; Misalnya apakah TUHAN itu benar benar MAHAKUASA? Jika jawabannya YA, maka perhatikan baik baik pertanyaan ini:

"Bisakah Tuhan menciptakan sebuah batu yang berat, yang DiriNya sendiri tidak kuat mengangkatnya?"

Bila jawabanya YA, maka ternyata Tuhan samasekali Tidak Maha Kuasa. Karena ternyata akhirnya ada sebuah Batu yang berat yang Dia sendiri tidak mampu mengangkatnya kendatipun batu itu Dia sendiri yang menciptakannya.

Namun bila jawabanya Tuhan tidak bisa dan tidak mungkin menciptakan Batu yang diriNya sendiri tidak mampu mengangkatnya, maka KE-MAHA-KUASAANNYA jadi gugur. Karena ternyata dia tidak mampu menciptakan segalanya, contohnya barusan ternyata Dia tidak bisa dan tidak mungkin menciptakan batu tersebut. Dia tidak mampu menciptakan batu yang Dia sendiri tidak mampu mengangkatnya.

Ironisnya paradox ini di temukan oleh seorang ulama dan pemikir besar Islam yang hidup di Cordova yakni Ibnu Rusyd, atau Averroes.

Paradox itu sendiri berarti adalah sebuah situasi, penjelasan dan buah pemikiran yang memiliki banyak jawaban, asumsi dan kesimpulan. Sebuah paradox tidak pernah memiliki jawaban yang dapat memuaskan bagi semua orang. Sebenarnya paradox tidak diciptakan, itu telah ada karena benturan buah pemikiran bagi setiap orang yang berdiri pada tempat mereka masing masing dan menginginkan jawaban sekaligus kebenaran. 

Para atheis sering menggunakan paradox ini untuk menyudutkan orang yang percaya kepada Tuhan dalam beberapa kesempatan berdebat. Ibnu Rusyd sendiri memberikan jawaban yang dia sadari tidak akan memuaskan bagi setiap orang, terutama mereka yang Agnostic.

Tuhan selalu berada di atas segala pemikiran atau nalar manusia. Kita hanya bisa meyakininya.

IBNU RUSYD

dia yang mencetuskan ide paradox kemahakuasaan
Ibnu Rusyd (Averroes) yang hidup di Spanyol) pada tahun 520 Hijriah (1128 Masehi). Beliau adalah seorang cendiakawan, pemikir dan ahli pilsafat Islam. Nama ini sama besarnya dengan nama lain yakni Ibnu Sina atau Avecienna.

Menurutnya kita tidak meragukan kekuasaan Tuhan karena kita meyakini dia berada jauh diluar nalar kita. Tuhan pasti menciptakan akal pikiran untuk dipergunakan dengan sebaik baiknya. Dan kita diberikan kebebasan berfikir yang kemudian berubah menjadi "paradox" yang lain pula.

Ada orang yang merasa kebebasan berfikir itu adalah tabu, tetapi Tuhan telah menciptakan akal pikiran manusia dan dia sangat mengetahui seperti apa itu akal dan pikiran.

Tentunya hal itu tidak akan tersia sia. Jika akal pikiran dibelenggu maka besar kemungkinan nilai inteligensia nya tidak bisa berkembang dan ciri khas manusia sebagai makhluk yang berakal akan hilang seiring waktu. Kemajuan dan penemuan justeru lahir terkadang karena melanggar beberapa tabu dan lahir dari orang yang berani berfikir menembus tembok dogmatis.


Kadang memang kaidah berfikir menurut aturan atau tanpa aturan justeru menyesatkan, tanpa terelakan manusia lalu menemukan matode baru dan berubah sepanjang waktu. 

Berfikir tentu saja berbeda jauh dengan berkeyakinan sedangkan manusia harus memiliki kedua keduanya. Kita tidak pernah dapat menjengkal rencana Tuhan. Tidak juga dapat mencibiri buah pikiran orang lain untuk memperlihatkan betapa cupetnya daya nalar kita terhadap kebebasan.

Ke Maha-Kuasaan di tunjukan dalam bentuk kepatauhan dan ibadah manusia kepada Tuhan tanpa keniscayaan didalam Mesijid, gereja dan sinagog di seluruh permukaan bumi ini. Orang orang agnostic mungkin akan mengabaikannya karena menganggap pembahasan seperti itu hanyalah sebuah pembahasan yang kekanak kanakan. Kaum agnostic adalah mereka yang percaya kepada Tuhan tapi tidak menganut agama apapun, di dalamnya termasuk Albert Einstein, baca juga:


Ada paradox lain, yakni bagaimana kita dapat memandang dengan akal pikiran kita, tentang pernyataan Tuhan yang Maha Adil, Maha Pengasih dan penyayang? Jika Dia benar benar mencintai manusia mengapa ada pembunuh dan yang terbunuh? Mengapa harus ada orang kaya dan orang miskin? Mengapa ada yang menganiaya dan yang teraniaya, mengapa ada senang dan susah? 

Banyak orang memandang sorga dan neraka sebagai imbalan yang absurd karena sesungguhnya Tuhan menghukum dan memberikan imbalan berdasarkan ketentuannya sendiri yang menurut akal pikiran manusia pasti tidak akan adil. Untuk menjelaskan  hal ini, saya telah memposting sebuah artikel dengan judul : KISAH MENAKJUBKAN DI DALAM CANGKANG TELUR

2. PARADOX WAKTU.

Ilmuwan menyatakan perjalanan waktu mungkin bisa dilakukan. Perjalanan waktu dengan bantuan kemajuan teknologi suatu ketika akan terjadi. Manusia bisa bergerak melintas dan berkelana dalam ruang waktu: Kemasa lalu, dan kemasa depan. Manusia akan menguasai sebuah energi yang sangat kuat dan besar ketika mereka telah mampu menembus lorong lorong waktu.
Manusia akan bisa kembali ke masa lalu, atau pergi kemasa depan. Padahal hari ini hal tersebut terdengar dan terlihat mustahil.

1. Ke masa lalu (Grandfaher paradox)

Pada kenyataannya sekarang orang orang dimasa lalu telah meninggal, sedangkan orang orang dimasa depan belum lagi dilahirkan. Nah seorang time traveller bisa mengunjungi orang orang di masa lampau ketika mereka masih hidup pada zamannya pada penanggalan dan koordinat ruang waktu ditahun berapa saja! Dan bisa juga pergi kemasa depan. Namun tunggu dulu, bagaimana dengan paradox yang akan terjadi jika hal itu dapat dilakukan?

Misalnya seorang Time traveller atau sang pengembara waktu bernama B melakukan wisata perjalanan ke masa lalu dan bertemu dengan ibunya yang masih gadis remaja lalu mereka berdua jatuh cinta dan menikah dan ibunya hamil apakah anak itu adalah dirinya sendiri? Bukankah seharusnya dia ada karena pada waktu itu ibunya menikah dengan ayahnya?

Atau jawablah pertanyaan ini: "Jika aku pergi ke masa lalu disaat kakekku masih muda dan belum menikah, lalu kubunuh dia, apakah aku pernah ada di alam semesta ini?".

Lalu bagaimana kita hidup dengan paradox seperti itu?

Seorang time traveller pergi ke masa lalu dan bertemu dengan kakeknya yang masih muda dan dia membunuh kakeknya, apa yang terjadi dengan dirinya? Bukankah ayahnya lahir karena kakeknya menikah dengan neneknya? Kalau kakeknya mati maka ayahnya tidak pernah ada, kalau ayahnya tidak pernah lahir seharusnya dia tidak pernah ada. Lalu bagaimana caranya dia membunuh kakeknya? Bagaimana sesungguhnya ruang waktu bekerja?

Hukum ruang waktu terlihat jadi kacau balau karena paradox ini.

Saya sangat suka dengan kedua paradox ini karena mampu merangsang kita untuk berfikir keras.

Walaupun paradox belum dan tidak memiliki sebuah jawaban, namun paradox selalu memiliki banyak sekali jawaban seperti sebuah teka teki yang tidak pernah berakhir untuk menemukan jawabannya.

2. Ke masa depan (the self twin paradox)

Bagaimana jika kita siap pergi dengan kapal pengarung waktu kita ke masa depan?

Well, mari kita mulai berkelana di usia 19 tahun di tahun 2019 ini. Kita memilih koordinat waktu tahun 20 tahun yang akan datang. Apa yang terjadi?
  1. Kamu akan bertemu dengan dirimu sendiri yang telah berusia 39 tahun, kamu menemukan dirimu dalam usia berbeda bagaimana mungkin itu terjadi dalam waktu? Apakah kalian akan saling menyapa? 
  2. Kamu bertemu dengan ponakan prempuan yang masih bayi usia 1 tahun pada saat ini namun ketika itu telah berusia 21 tahun dan seperti apa ruanya hanya kamu yang alami.
  3. Kamu melihat semua gedung dan kenderaan telah berubah, gadget genggam sudah tidak ada. Jalan jalan sudah melayang terbang, mobil digerakan energi matahari. Apa yang dapat kamu lakukan? Mengambil photo photonya dan membawanya kemasa kini yang merupakan masa lalu daripada dasawarsa itu? Apa kamu akan masukan fakta masa depan ke dalam youtube?
  4. Bagaimana jika kamu terbunuh oleh kecelakaan dimasa depan, apakah kamu yang hidup di masa kini dan seluruh masa lalumu lalu menghilang begitu saja, dan kamu dimasa depan juga menghilang...?
Dan paradox paradox ini belum ada jawabannya...


www.editblogtema.com

SHARE YA:

PARADOX MENGELILINGI KEYAKINAN KITA

2 komentar

September 08, 2020

Apa yang kita rasakan sebagai kebenaran, apa yang kita yakini sebagai kebenaran, sebaiknya kita memikirkan ulang sebelum berkonfrontasi dan terperangkap ke dalam situasai intoleransi. Ini berlaku pada setiap individu yang mempercayai hak kebebasan untuk berfikir.
paradox kebenaran
Bukan hanya karena seseorang merasa dirinya benar dan karena kebenaran sering dapat 'diadu' dalam artian harfiah seberapa  sering orang mempertengkarkan suatu prinsip dan mengatakan bahwa dialah yang benar. Dari sisinya sendiri mungkn YA, tapi tidak dari sisi lawan (opponent).

Orang Kristen pasti sangat mencintai dan meyakini agamanya dan bahwa keyakinan kristiani itu sangat benar. Orang Islam dan Yahudi meyakini Imannya terhadap Allah dan Yahweh adalah kebenaran mutlak, kecintaan tanpa batas, bahkan meskipun memperdebatkannya hingga darah tertumpahpun tidak akan ada bukti bahkan perdebatan hingga 'skak mat' pun tidak menunjukan kebenaran apa apa, karena yang kalah kehabisan kata bukan berarti mereka kehabisan pikiran bisa saja karena kata kata tidak lagi cukup untuk menjabarkan isi di dalam pikiran - bahkan jika Anda mengajukan bukti itu hanya akan terlihat masuk akal ketika seseorang tersentuh ingin memeluk Kristen, Islam atau Yahudi. 

Bukankah disamping agama, keyakinan dan ada sisi ego, emosi, amarah, benci dan cinta kasih menyertainya? Semuanya jalin menjalin dan membentuk tujuan apakah seseorang kiranya akan memilih salah satu agama tersebut. Merasa menang pada perdebatan bagi pengamat hanyalah terlihat sebagai ke kanak kanakan. Pandai bersilat lidah tidak akan membuktikan apa apa lagi.

Tidak segala hal dapat kita jelaskan, tidak juga untuk dapat dengan mudah dimengerti.

Seorang penyiar agama yang pintar akan mempertimbangkan sudut psikologis objek sasarannya: Sasaran ekonomi, sasaran emosional, sasaran sasaran lainnya. Jadi samasekali tidak mengherankan jika suatu ketika seseorang yang sangat taat memeluk agama tertentu tiba tiba terlihat berbalik arah memeluk agama lawan dan menjadi pejuang yang gigih disana. Terakhir ada janji kerajaan sorga pada keyakinan para pemeluk agama.

Lihat apa itu kebenaran pada posisi masing masing subjek: 2 Orang berada di ruang angkasa yang hampa udara, tidak ada daya tarik benda. Kecuali kapal angkasa mereka masing masing. Anggaplah bumi berada diantara mereka berdua. Atau anggap saja satu orang di dalam kapal dengan koordinat selatan, sedangkan yang lain berada pada koordinat lintang utara (berkebalikan).

Kapal itu di lengkapi dengan sistem magnetik meniru daya tarik bumi. Mereka melihat melalui jendela kapal dan memandang ke bumi. Mengapa kedua penghuni kapal angkasa merasa bumi diatas mereka? 

Kata penghuni kapal angakasa lintang selatan: "bumi tepat di atasku, anda berada di bawahnya".

Namun dari pesawat telekomunikasi penghuni kapal angkasa lintang utara menyahut dengan tegas: "Tidak, bumi tepat di atasku artinya bumi di bawahmu"

halo bumi di atas kami

PENGAMAT BERADA DI LUAR PESAWAT
Mereka berfikir di luar kotak...
Sama seperti ruang dan waktu relatifnya Albert Einstein, pengamat yang berada di luar, tidak berada pada kedua pesawat tadi, tidak setuju pada kedua penumpang di dua pesawat tadi. Pengamat melihat hal lain: Karena di dalam masing masing pesawat ada mekanisme yang menarik penumpang ke lantai sehingga apapun yang ada di atas kepala mereka adalah 'di atas'. Jika mereka keluar dari kedua pesawat tadi kebenaran akan terlihat jadi berbeda.

Kesimpulannya: Masing masing Mereka adalah benar ketika berada di dalam pesawat masing masing, hampir tidak ada pilihan untuk menjabarkannya. Pesawat itu akan menyelamatkan mereka selagi mereka tetap konsisten berada di dalamnya. Jika mereka keluar apalagi pada saat terjadi pertempuran, mereka akan celaka.

Sebaliknya hanya pada sangkaan masing masing mereka saja bahwa lawan mereka salah, ketika masing masing mereka adalah benar. Diperlukan keberanian berfikir diluar kotak untuk berdamai dan saling memaafkan.

Sebab itulah muncul kisah di padang kurusetra, muncul para satria seperti Salahuddin Al Ayubi dan Richard Lion Heart. Mereka berperang atas nama keyakinan mereka masing masing, saling membunuh dan melukai namun pada akhirnya saling menghormati.

RUANG DAN WAKTU RELATIF
Konsep Ruang Waktu relatif Einstein mematahkan paradigma lama tentang Ruang Waktu Absolute. Ruang waktu absolute dimana orang berfikir waktu itu mutlak tidak bisa berubah dan apalagi di rubah. Satu tahun lama dan jaraknya adalah satu tahun. Dan itu masih menjadi keyakinan orang hingga zamannya Isaac Newton.

Akan tetapi Einstein memberikan pembuktian lain, dan itu berdampak terhadap cara pandang orang terhadap ruang waktu pada saat sekarang. Itu merombak cara pandang lama sangat ekstreem, bahwa ruang waktu tidak absolute, tidak mutlak, ruang waktu itu relatif.

Pandangan Einstein sama halnya dengan pandangan para ilmuwan sebelumnya tentu saja bukanlah kebenaaran, akan tetapi paling tidak ia telah memberikan cara untuk memuaskan logika dalam mencari kebenaran. Semenjak Einstein mengeluarkan teori tersebut fantasi ruang waktu bergulir liar: 
  • Apakah kita bisa membuat mesin waktu
  • Kembali ke masa lalu,
  • kembali lagi kemasa kini
  • Atau terbang ke masa depan?
Dan mengapa kita tidak abadi. Mengapa kita anya memiliki satu saja kesempatan dalam hidup ini. Apakah ada dimensi ruang waktu lain tempat diri kita hidup?

Jika seseorang memiliki beberapa pilihan di awal hidupnya:
Menikah dengan wanita yang ia cintai
Menikah dengan Janda kaya

Pilihan pertama: Anggaplah ia memilih menikahi wanita yang ia cintai dan meninggalkan si Janda kaya. dan perjalanan hidup setelah itu membawanya hidup bersama wanita yang ia cintai, wanita itu ternyata pemboros, seberapa keraspun ia bekerja tidak menghasilkan apa apa, begitu juga mertuanya yang selalu memanfaatkannya. Setelah itu hidupnya melarat, ia di tinggalkan. Pilihan pertama salah, adilkah menyalahkannya?

Pilihan kedua: Ia menikahi Janda kaya yang memiliki toko, dan karena pada dasarnya ia seorang pekerja keras ia akhirnya dapat mengembangkan banyak cabang toko hongga keluar kota. Mereka jadi makmur dan memiliki banyak anak, berangkat naik haji. Suatu ketika di promosikan menjadi anggota DPR berkat harta yang melimpah.

Tetapi, itulah ruang waktu, kita hanya memiliki satu kesempatan setelah itu kita hanya bisa memulainya kembali dari nol. Pada awal hidup orang akan memilih idealisme cinta ketimbang harta, maka itulah ia memilih cinta. Cinta bisa mendatangkan kekuatan namun bisa berakhir seperti kisah kisah orang kebanyakan. Di butuhkan berfikir rasio sejak dari awal kehidupan kita. Disini kebenaran mengandung paradox seperti ungkapan berikut:

"If loving you is wrong, I do not want to be right" (Jika mencintai dirimu salah, aku tidak mau menjadi benar)

Jadi terkadang kebenaran tidak mengandung harga yang mutlak, yang memutlakannya adalah para penganutnya...

Siapa yang benar dan siapa yang salah sangat jelas terlihat di dalam dunia kita yang sempit, akan tetapi menjadi sangat berbeda ketika berada di luar kotak dan mengamatinya: Tidak ada yang salah dan yang benar, hidup di dalam ruang waktu adalah sebuah proses yang berulang ulang, silih berganti, terlihat benar hari ini, ternyata salah pada keesokan harinya...Hidup di dalam lingkaran waktu adalah adukan antara yang salah dan benar, hitam dan putih, kalah dan menang...demikianlah selamanya.

Hanya karena kita berada dalam salah satu kotak, kita harus berpegang teguh pada satu keyakinan, dan kadang melupakan bahwa orang orang yang kita cintaipun terkadang berbeda keyakinannya dengan diri kita sendiri..
 
Ikuti terus trik, tips, teknik hack dan kabar terupdate dari blog ini! Share:

SHARE YA: