Tiga Polemik halaman Web AMP


Ada yang baik dari AMP tapi ada juga sisi buruk yang nyaris tidak terlihat oleh kita: AMP adalah sebuah projek Google untuk mempercepat halaman mobile, halaman yang menjadi kesayangan Google. Halaman yang tidak asing di dunia yang semakin modern.
Dan seperti biasa apabila sebuah proyek digital lahir dari perusahaan teknologi besar seperti Google, Facebook dan Amazon akan segera mendapatkan tempat yang luas, menyita dan menelan proyek proyek kecil salah satunya ya proyek AMP ini.
Yes, semenjak cara mengakses internet menjadi semakin mobile akibat banyak dan majunya perangkat mobile dengan berbagai UX dan UI yang memikat pengguna, Google memprakarsai AMP sebagai projek opencource tetapi sebenarnya ini adalah prakarsa karyawan atau orang dalam Google. Dan Google sepenuhnya merestuinya
 Baca: Apakah benar AMP membuat blog kita terindex Google lebih cepat?

POLEMIK 1: AMP ADALAH PROJEK PAKSAAN
Menurut sumber polemik digital:Pada dasarnya, Google telah memaksa situs web - khususnya penerbit berita - untuk membuat versi AMP dari artikel mereka. Untuk penerbit, AMP bukan lagi sekedar opsional, tapi WAJIB! Tanpa AMP, artikel penerbit akan sangat tidak mungkin muncul di bagian atas Top Stories pada pencarian seluler di Google.
Jadi penerbit terpaksa mengikuti ini karena popularitas mobile dibanding desktop memang terlihat begitu signifikan meningkat, maka tampilan dalam hasil pencarian mobile Google adalah suatu hal yang wajib bagi penerbit yang ingin bertahan di era pendapatan yang semakin berkurang akibat dari ketatnya persaingan online.
polemik AMP
Contoh template AMP: https://amphtmlproject.blogspot.com/

Bagi pengguna umum banyak yang antusias menyambut perubahan ini karena memang "nothing to loose" dan apalagi setiap datang hal baru maka setiap orang pasti berasa ingin mencicipinya. Akan tetapi setelah sekian tahun berlalu bagaimana nasib AMP sekarang? Bagaimana klaim halaman web yang cepat dan laju di era jaringan internet juga semakin laju dan kuat?

Sesungguhnya jika para penerbit itu memiliki pilihan, mereka tidak akan memilih AMP sepenuhnya. Setelah memakan begitu banyak sumber daya untuk membuat situs berita dan selama ini berjalan lancar dan berkinerja baik, AMP datang memberikan beban tambahan untuk membuat versi artikel AMP yang terpisah, dan menjaga artikel-artikel ini sesuai dengan standar yang terus berkembang. Standar AMP yang absurd kalau menurut saya.

Jadi AMP dibuat dan dipaksakan agar tetap hidup secara artifisial. AMP bertahan bukan karena manfaatnya sebagai proyek, tetapi karena Google memaksa situs web untuk mengadopsi AMP atau ancamannya: Kehilangan sejumlah besar lalu lintas potensial.

Dan celakanya Google tidak puas dengan itu. Google menginginkan lebih dari AMP. Lebih banyak lagi...kita tunggu saja.

POLEMIK 2: PERHATIKAN APA ITU CANONICAL
Sering mengunjungi Webmaster? Pasti sering menerima pesan bahwa artikel harus berbentuk canocal, tidak perlu terlalu dimengerti, ikuti saja apa kata Google.

Pesan yang mendasarinya jelas: Google menginginkan sepenuhnya antara AMP dan URL kanonik menjadi setara. Setiap elemen yang ada pada versi reguler situs web juga harus ada pada versi AMP-nya: setiap item navigasi, setiap tombol berbagi media sosial, setiap kotak komentar, setiap galeri gambar.

Google ingin versi AMP penerbit terlihat, terasa, dan berperilaku persis sama seperti versi situs web biasa.

Adapun matode paling mudah, paling hemat biaya, dan paling tidak bermasalah dalam melakukan ini ya, Anda dapat menduganya: Cukup robah seluruh situs atau blog Anda menjadi AMP. Karena daripada membuat dua versi terpisah dari situs Anda, mengapa tidak hanya membangun seluruh situs menjadi AMP dan secara drastis mengurangi biaya menjaga dan menjalankan situs Anda? Ya benar.

Mereka telah melakukannya dengan halus menyesuaikan search console agar benar benar AMP dan hanya dapat menerima AMP tetapi bukankah (menurut dugaan) hanya itu yang di inginkan Google. Mereka ingin situs web menjadi AMP sepenuhnya, setiap halaman sesuai AMP dan mematuhi batasan standar AMP.

POLEMIK 3: WEB HARUS IDENTIK DENGAN GOOGLE
Web ibarat sebuah tempat yang berantakan, rumit dan terlihat agak runyam. Banyak pengembang telah mengembangkan versi mereka sendiri mengacu pada standar W3C, hasilnya ya begitu beragam, tidak terlihat seragam. Beragam kode digunakan oleh masing masing situs. Tidak ada yang sama. Google ingin segalanya itu berubah jadi lebih "rapi" menurut standard mereka sendiri.

Untuk mesin pencari seperti Google, yang seluruh premisnya didasarkan pada pemahaman tentang apa yang telah dipublikasikan orang di web, ini merupakan tantangan besar. Perayap dan pengindeks Google harus sangat pemaaf dalam memproses banyak sampah untuk dapat menemukan dan mengindeks konten di web. Dan ketika web terus berevolusi dan menjadi lebih kompleks, Google semakin banyak berjuang dengan ini.

Selama bertahun-tahun Google telah mendorong webmaster untuk membuat situs web yang lebih baik  hey 'lebih baik' yang berarti 'lebih mudah dipahami oleh algoritma Google'.

Teknologi seperti peta situs XML dan data terstruktur schema.org sangat didukung oleh Google karena mereka membuat hidupnya mesin pencari lebih mudah.

Inisiatif lain seperti menyangkal file dan rel = nofollow membantu Google menjaga grafik tautannya bersih dan bebas dari spam yang mengerikan. Semua artikel yang diterbitkan di situs web pengembang Google dimaksudkan untuk memastikan web yang kacau dan berantakan menjadi lebih seperti web yang bersih dan mudah dipahami.

Dengan kata lain, web berbentuk Google . Ini adalah perang yang telah diperjuangkan Google selama beberapa dekade.

Dan senjata terbaru di gudang senjata Google adalah AMP!

DAN BAGAIMANA SEKARANG?
Sampai hari ini itu belum terlaksana. AMP masih membutuhkan banyak penyempurnaan, pemecahan dan begitu banyak rintangan lagi.

Beberapa pihak menyadari, AMP memungkinkan Google untuk mengambil alih hosting web juga. Google AMP Cache akan melayani halaman AMP alih-alih kita dapat memiliki lingkungan hosting situs web sendiri, dan juga memungkinkan Google untuk melakukan optimasi sendiri untuk lebih meningkatkan pengalaman pengguna.

Ini berarti manfaat tambahan, ini juga memungkinkan Google mengambil alih  kontrol penuh atas monetisasi konten. Tidak ada lagi jaringan iklan jahat, tidak ada lagi pekerjaan yang berat mengontrol iklan liar, semua monetisasi disetujui dan diatur oleh Google.

Jika terjadi sesuatu yang berada di luar batasan standar AMP, halaman yang dipermasalahkan akan otomatis menjadi tidak valid dan dikeluarkan dari cache AMP  dan selanjutnya akan dikeluarkan dari hasil Google.

Dan harap di ingat,  pada titik itu mungkin halaman anda sudah tidak ada lagi alias terkena finalti.

Pokoknya rapi sekali . Berbentuk Google

Aduh mengapa bisa jadi begini, apa hak mereka mengatur ngatur cara kita mengelola web? Mereka tidak menciptakan Web, ya mereka memang telah mempopulerkannya, hanya mempopulerkan! Dan mereka telah meraup begitu banyak uang dari web dan internet. Lalu mereka ingin menguasainya? 

Mereka mengatur kita dan berkata: "Jangan kamu pakai gaun itu, norak dan murahan" lho mengapa pula kita harus mengikuti selera mereka. Apakah seluruh dunia wajib memakai seragam yang sama?

WWW (World Wide Web)
Ingatlah selalu: Ini adalah World Wide Web!  Bukan Google Wide Web. Kita akan melakukan apa yang kita inginkan bukan apa yang mereka inginkan, bukan tugas kita memenuhi keinginan mereka. Tidak, justeru mereka seakan telah memutar balikan fakta: Sebaliknya tugas merekalah untuk memahami situs web kita, karena tanpa kita Google tidak akan ada. Jadi kita bisa saja mengatakan pergilah AMP ke neraka! Namun mari kita menghargainya jika hal itu memang bermanfaat bagi kebebasan kita.

Google telah membangun seluruh kerajaan mereka di belakang usaha dan jerih payah orang lain. Orang-orang menggunakan Google untuk menemukan konten di web. Google hanyalah penjaga pintu, bukan tujuan

Namun mesin pencari memiliki khayalan epik tentang keagungan dan mulai percaya bahwa mereka adalah tujuan, bahwa mereka adalah penjaga gerbang web, bahwa mereka harus menentukan bagaimana web berevolusi.

Walaupun pada faktanya kita membutuhkan inventor seperti Google dan Facebook karena memang langkah mereka menawarkan banyak solusi. Akan tetapi membiarkan mereka menjadi penguasa dan mengorbankan kebebasan adalah hal yang amat berbeda..

Sumber REFERENSI: Polemik digital.

www.editblogtema.net

3 Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

  1. Jadi tau polemik seputar AMP. Ulasan yang menarik dan juga bermanfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, tampak yang kuat akan menang.

      Winner takes all
      Hehehehe

      Hapus
  2. Saya pernah tertarik menggunakan AMP, bener saya memiliki pemikiran yang ada di artikel, "blog atau web harus ngikuti aturan Google, dan salah satunya AMP", tapi sekarang saya balik lagi ke NON AMP yang lebih mudah dan tidak ruwet menurut saya. Google? Biarkan mereka menilai blog yang dibuat dan biarkan pemilik blog mengoptimalkan blog mereka tanpa adanya aturan baku yang mengikat...

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak