TIDAK LAKU! JARGON KECEPATAN HALAMAN BLOG MOBILE AMP, DITENGAH KECEPATAN BANDWITH 5G


AMP (Accelerated Mobile Pages) merupakan suatu komponen framework (kerangka kerja) HTML yang mengubah situs versi desktop menjadi versi mobile dan menjadi lebih ringan. Artinya lebih cepat. 

Perlu Anda tahu, AMP ini adalah proyek yang diciptakan Google yang diklaim memberikan keunggulan ranking di SERP (Search Engine Results Pages) ketimbang situs web tanpa AMP.

Akan tetapi, Google mengeluarkan pernyataan bantahan tegas atas klaim di atas, artinya AMP bukanlah faktor yang mempengaruhi ranking di SERP, dari sini sudah cukup jelas bukan?

Kita akan jelaskan bukti satu persatu, mengapa menggunakan halaman AMP dan pada akhirnya juga menggunakan template AMP sama sekali tidak akan relevan dengan SEO melalui cara apapun, terlebih lagi di tahun 2022.

Awal tahun 2021 yang lalu ikon petir mulai menghilang dari halaman sebagai penanda apakah sebuah halaman itu AMP atau tidak. Mari simak baik baik alasan mengapa Halaman AMP itu samasekali tidak sebaik yang kita kira.

Alasan 1, Google bertanggung jawab penuh atas kesuksesan AMP.

Ya secara teori, google mampu sekali menjadikan AMP sebagai sebagai faktor untuk mempengaruhi perankingan. 

Tapi sayangnya cara kerjan Google AMP sama sekali tidak demikian. Adalah hal yang mustahil bagi perusahaan sebesar google menganak tirikan halaman non AMP yang terus stabil dan secara abadi telah memberikan dan terus memberikan konstribusi yang tidak terbantahkan. 

Adalah tidak mungkin mengorbankan halaman HTML klasik, hanya demi AMP yang masa depanya semakin tidak jelas. Tidak mungkin memilih nila setitik demi susu sebelangga...eh benar, gak sih pepatah ini?

Atau dengan kata lain, jika Google memutuskan menjadikan halaman AMP sebagai faktor untuk SERP atau faktor perankingan, jika google benar benar mengistemewakannya, maka itu adalah tindak pemaksaan. Pemaksaan berarti menentang aturan dan kebebasan. 

Tidak, tidak. AMP bukanlah penentu faktor perankingan, AMP hanyalah sebuah alternatif yang sedang menuju kegagalan.

Alasan 2, AMP mampu meningkatkan kecepatan halaman mobile

Walaupun AMP samasekali bukan alat yang mampu mempengaruhi faktor perankingan, namun kecepatan halaman mobil adalah sangat penting. Tapi tunggu mari kita menoleh kembali kepada perkembangan teknologi smartphone dan teknologi bandwith internet pada awal AMP di cetuskan.

Karena, pada waktu itu di tahun 2015, teknologi mobile telah mulai berada pada fase fase mereka dengan teknologi jaringan yang masih menggunakan bandwith internet 3G dan 4G, ya artinya kendala pada kecepatan.

Karena boomingnya penggunaan perangkat mobil, semua pihak setuju bahwa halaman mobile akan menguntungkan dari sisi bisnis. Faktanya orang orang mulai melakukan kegiatan belanja online dan mereka tidak ingin terkendala oleh kecepatan akses internet. Ide menerapkan halaman AMP sebagai akselarator kecepatan pada perangkat mobile memang terasa penting.

Lalu apa yang terjadi, pelaku di dunia web segera menyadari, kecepatan bukan semata mata optimalisasi kode kode HTML, kecepatan sangat di pengaruhi oleh teknologi mesin perangkat mobile dan kecepatan teknologi jaringan internet seluler! Era 4G mulai berakhir pada tahun 2021 dan kini dunia memasuki era jaringan internet 5G, hal membuat akses internet melalui perangkat mobile menjadi sangat cepat dan mampu menghilangkan latensi.

Alasan 3, Halaman mobile klasik juga bisa di optimalkan

Pakar web juga menyadari bahwa halaman HTML mobile klasik juga bisa di optimalkan. Dalam beberapa kali pengujian membandingkan kecepatan halaman HTML mobile klasik yang sudah di optimalkan dengan dengan halaman AMP ternyata memiliki kecepatan yang seimbang. 

Itulah yang kemudian terjadi, ketika dunia merambah kepada kecepatan berteknologi iOT, gap kecepatan halaman AMP dan halaman HTML klasik sudah tidak penting lagi karena memang sangat tidak terasa.

Studi kasus: Penggunaan Halaman AMP menurun tajam

Ada kemungkinan penggunaan halaman AMP menurun tajam karena sebenarnya ia tidak bisa di andalkan sebagai model bisnis. 

Meskipun demikian halaman seperti Washington Post dan Gizmodo, untuk sementara tampak mendapatkan peningkatan yang bagus menggunakan halaman AMP. Akan tetapi jangan lupa, itu adalah halaman berita, bukan halaman tutorial, tekno khusus, dan halaman dengan spesifikasi yang bisa membuat komplikasi kode kode HTML pada halaman AMP.

Berikut statistik penurunannya dilansir dari halaman kinsta.com yang menulis seluruh halaman AMP di dunia telah drop sebanyak 59% diantaranya mungkin sekali oleh faktor faktor yang sudah kita jelaskan di atas.

penggunaan halaman AMP global drop sebanyak 59%

Dalam postingan berjudul "Studi Kasus Google AMP – Prospek Penurunan (jika menggunakan halaman AMP - 59% (dan Cara Menonaktifkannya)"

Hasil studi menemukan:
  • Prospek seluler turun 59,09%.
  • Pendaftaran email buletin dari seluler turun 16,67%.
  • Pembuatan akun dari perangkat seluler turun 10,53%.
Gambaran di atas berdasarkan beberapa studi kasus yang kami kumpulkan dari beberapa laman independent.

Namun bagi kalian yang sudah terlanjur menggunakan halaman AMP dan sudah menguasai triks triks nya, dan juga sudah merasa nyaman, tentu saja masih dapat mempertahankannya. Namun juga jika suatu waktu kalian ingin me non-aktifkan nya, juga sangat mudah di lakukan

2 Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

  1. wow.... begitu toh ceritanya....

    Thanks atas informasi bermanfaat

    BalasHapus
  2. Setuju sih, soalnya sekarang kan sudah masuk era 5G dimana kecepatan internet makin kencang, tidak pakai AMP juga tidak ngaruh.

    Tapi daerah disini belum 5G, baru 4G.😄

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak