Jawabannya tentu saja harus hati hati, harus berdasarkan penelitian atau riset ilmiah. Baru baru ini ilmuwan dari Albert Einstein College of Medicine telah merilis hasil temuan terbaru mereka.
Fakta bahwa penyakit paru paru sama besar risikonya terhadap perokok dan tidak perokok membuat para peneliti harus meneliti ulang klaim dari dunia kedokteran. Jangan jangan kasusnya di besar besarkan sehingga terlihat sedemikian rupa, dimana seolah perokoklah yang paling berisiko menderita penyakit paru paru.
Jadi, studi baru yang dilakukan oleh para ilmuwan diAlbert Einstein College of Medicine menemukan, tidak seperti yang di gaungkan selama ini sesungguhnya hanya sebagian kecil perokok yang menyumbang penyakit ini.
Lho....Apa alasannya?
Dilansir, Selasa 19 April 2022, dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Nature Genetics
Para peneliti mengatakan, beberapa perokok mungkin memiliki mekanisme kuat yang melindungi mereka dari kanker paru-paru dengan membatasi mutasi sel.
Para peneliti mengatakan, beberapa perokok mungkin memiliki mekanisme kuat yang melindungi mereka dari kanker paru-paru dengan membatasi mutasi sel.
Mereka percaya bahwa temuan ini dapat membantu mengidentifikasi perokok yang berisiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru, sehingga memungkinkan mereka untuk memantau kesehatannya.
Ikuti terus trik, tips, dan info melalui halaman blog ini
Share:
Dibulan puasa ini aku bisa merasakan perbedaan merokok dan tdk merokok, siang seharian tdk merokok dan malam merokok, hasilnya lebih nyaman buat tubuh ketika tdk merokok tapi aku tetap merokok sih sdh kecanduan soalnya 🤣🤣
BalasHapusGak bagus sebenarnya, merokok, buang uang, bikin jorok rumah dan banyak debu.
HapusSusah bersihin debu