Di masa depan, ilmu pengatahuan dapat di injeksikan langsung ke otak manusia, tidak perlu lagi Guru


Jika segala hal berkembang dan berevolusi, maka hal tersebut juga berlaku untuk dunia pendidikan. Mungkin saat ini kita belum sepenuhnya menyadari perubahan tersebut, dan sebagian dari kita masih mengharapkan agar semuanya tetap sama seperti dulu.

Contohnya, 10 ribu tahun yang lalu, tulisan diukir di tablet batu, dan keahlian membaca saja sudah sangat langka. Membaca pada waktu itu merupakan keahlian khusus para pendeta, raja, dan elit kerajaan. Mengapa demikian? Karena teknologi pendidikan pada masa itu sulit menyebar ke kalangan orang awam.

Namun, beberapa ribu tahun kemudian, muncul cara menulis di atas kulit binatang dan kemudian ditemukan pula kertas setelah ribuan tahun berlalu. Dengan kemudahan sarana ini, ilmu pengetahuan berkembang pesat dan banyak pelajar yang memiliki akses ke sumber pengetahuan. Meskipun begitu, buku-buku masih tersimpan di kuil-kuil dan dianggap sebagai benda suci, begitu pula dengan para rahib, pendeta, dan guru yang dianggap sebagai orang yang memiliki pengetahuan sakral.

Kemudian, muncul mesin cetak yang mempercepat penyebaran ilmu pengetahuan. Buku-buku bisa dicetak massal dan pengetahuan pun semakin mudah diakses oleh masyarakat awam. Akibatnya, ilmu pengetahuan kehilangan sedikit demi sedikit nilai sakralnya karena telah menjadi hal yang umum diakses oleh banyak orang. Pengenalan internet pun membawa perubahan besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan secara digital.

Di masa depan, dengan evolusi digitalisme, mungkin akan ada teknologi yang memungkinkan ilmu pengetahuan disuntikkan langsung secara digital ke otak manusia melalui gelombang listrik. Proses pembelajaran tidak lagi memerlukan kehadiran guru atau lembaga pendidikan seperti yang kita kenal sekarang. Setiap orang dapat menjadi ahli di bidangnya tanpa terkecuali, dan hal ini akan menjadi hal yang umum.

Namun, dalam perkembangan ini, bisnis juga akan memainkan peran penting. Jika seseorang menginginkan pengetahuan tertentu, dia hanya perlu membayar untuk memperolehnya dengan mudah, seperti membuat tato di bahu. Misalnya, seseorang dapat menjadi ahli matematika dalam waktu singkat dengan metode ini.

Elon Musk telah melakukan percobaan dengan menyuntikkan microchip ke dalam kepala manusia. Ini hanya awal dari perkembangan dan penemuan berikutnya.

Sebagai pembuat konten, saya percaya beberapa prediksi saya tentang masa depan pendidikan akan menjadi kenyataan, bahkan beberapa di antaranya mungkin sudah mulai terjadi saat ini.

Saya mengundang Anda untuk memberikan komentar dan berbagi pandangan mengenai hal-hal yang mungkin akan terjadi di masa depan, namun belum terpikirkan pada masa kini. Dengan berdiskusi, kita dapat membayangkan dunia pendidikan yang semakin canggih dan memberdayakan masyarakat secara lebih luas.

2 Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

  1. Horor sekali sistem injeksi ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. injeksi melalui gelombang, pengatahuan terus berkembang menjadi semakin ramah guna :)

      Hapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak