ADA MASANYA AI AKAN JADI BENCANA BAGI PEKERJA


Mereka, para raksasa teknologi itu mem PHK ribuan karyawannya bukan karena bangkrut, tapi karena Ai....Lho lho...
Halo teman teman, kalian pasti sudah tahu, bukan? Sampai hari ini di tahun 2024 perusahaan perusahaan perangkat genggam dan mobile telah mulai berlomba lomba membuat perangkat geggam Ai,  apa itu Ai, hampir semua generasi muda telah tahu. Ai adalah kecerdasan tiruan, lebih tepatnya kecerdasan turunan atau kecerdasan generatif manusia yang di turunkan kepada mesin. 

Jadi kini itu semua di mulai tanpa terasa, berangsur angsur melalui perangkat genggam atau hape atau smartphone genggam kita ini. kita akan segera terbiasa.

Ya kita sedang membicarakan Ai, jujur saya tidak punya informasi detail, tapi saya pengguna Ai dan mengaplikasikannya pada saat membuat konten video, menterjamahkan kalimat panjang secara natural, memanipulasi gambar gambar untuk di presentasikan. Dan yang penting saya punya imajinasi tentang itu. Einstein pernah bilang bahwa kecerdasan tidaklah lebih penting daripada imajinasi bagi manusia. Tentu saja hal tersebut adalah salah satu tolok ukur kecerdasan ras manusia.

Dan mesin ini, yang bernama Ai, adalah buatan atau ciptaan manusia sendiri. Tindakannya, dampaknya, dan hasil pencapaiannya Itu menyentuh langsung kesegala aspek kehidupan manusia, dan itu bukanlah sebuah analogi tapi kenyataan. Manusia seperti sedang menyiapkan sang pewarisnya, membidaninya sendiri untuk hadir ke dunia, dan lalu melanjutkan tanggung tanggung jawab yang lebih besar kepada...Ai. Pertanyaan terbesarnya, apakah konsekwensinya? 

Dengan asumsi para ahli telah memperhitungkannya, menghitung untung ruginya, tapi benarkah? Untuk masa sekarang saja ai paling bodoh mampu menghitung 200 kali lebih cepat daripada manusia yang menciptakannya, apalagi nanti jika Artificial General inteligence telah sukses diaplikasikan di dunia? Apa kita masih mau mengatakan bahwa kita mampu mengendalikannya? Saya yang awam, bahkan professor universitas sekalipun saya rasa tidak dapat menjawabnuya, kecuali para pengembangnya yang mengerti risiko tersebut namun tetap tergoda untuk terus bereksprimen?

Mesin mesin mesin ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Ai, lebih berperan di perangkat lunak, namun tanpa perangkat keras pendukung, Ai juga tidak akan pernah ada.

Mereka adalah matimatika, mereka adalah basis data, mereka adalah kumpulan neural buatan yang meniru simpul syaraf kita,  seperti kita kethaui, matimatika itu secara alami telah berkembang di dalam kehidupan manusia yang berusaha mengatasi problema kehidupan yang semakin komplek. Tentu saja matimatika dalam kehidupan adalah sebuah hal yang tidak mungkin terelakan. Matimatika adalah gejela alam semesta itu sendiri, sedangka kita adalah bagian dari kehidupan yang aktif berperan dalam pengaplikasiannya.

Ai akan menjadi makhluk hidup jika kehidupan di kategorikan sebagai kecerdasan, kesadaran kognitif, dan ambisi untuk mempertahankan eksistensi. Tampaknya kita harus menyusun ulang definisi manusia kita sebagai makhluk yang paling cerdas yang telah membangun peradaban di muka bumi ini.

Pokoknya saya mau cerita, berkat perkembangan semua ilmu pengatahuan dan tuntutan zaman yang semakin kompleks, Ai juga akhirnya hadir membawa harapan sekaligus kecemasan yang besar di hidup kita. Hari ini itu baru di mulai, hape samsung akan menggunakan Ai, membawa peningkatan tajam pada kemampuan kamera, live translation, dua kemampuan ini saja sudah membuat saya mampu membuat video sekarang ini, yang saya buat menggunakan hape, sekilas, laksana dalam studio menggunakan kamera besar. Ini belum menggunakan hape samsung Ai. Video ini di buat menggunakan Ai generatif yang saya manfaatkan dari peramban di internet.

Jadi, sesungguhnya sebelum menjadi aplikasi default pada satu perangkat, beberapa Ai sudah hadir di peramban. Seperti chat gpt, google bard, dua aplikasi ini paling sering saya pergunakan buat ngonten. Dan satu lagi adalah text converter to voice, atau konverter teks menjadi suara, yang dapat membuat sebuah tulisan menjadi layaknya sebuah narasi suara dan bahasa dengan berbagai karakter suara manusia yang keren. Bahkan Ai, dapat meniru suara saya sendiri dengan segala kelebihan dan semua kelemahannya.

Tapi kali ini saya adalah host asli di video ini, untuk menunjukan betapa semangatnya saya hari ini, menyampaikan ulang pesan dan kecemasan kta semua akan dampak ai pada semua sisi kehidupan manusia kita di masa depan.

Saya akan berkomunikasi dengan orang asing dengan bahasa saya dan dia menggunakan bahasa dia, di tangan saya ini adalah samsung A54 5G keluaran tahun 2022, ini bukan hape samsung Ai, ini hanya peragaan, secara default saya tidak bisa menggunakan fitur fitur ai menggunakan hape ini, hape samsung ai akan segera di jual, anda bisa menunggunya atau bahkan sudah bisa membelinya sekarang. 
Saya tidak akan membelinya, karena harganya yang mahal, dan sedangkan hape di tangan saya ini saja sekarang sudah terasa mahal bagi saya. Padahal ia hanya hape kelas menengah samsung.
 
Hal lain yang tidak lupa saya informasikan kepada kalian adalah bahwa saya hanya menggunakan kamera depan iPad pro untuk merekam video ini, dan sebuah microfon murah lalu latar belakang ruangan ini semuanya di manipulasi oleh Ai. Hanya diri saya yang asli disini, Plus narasi ini saya tulis sendiri tanpa bantuan ai, biar tidak dimanipulasi oleh Ai he he he...

Fakta kemudahan ini membuat saya menyakini, suka atau tidak suka, apa yang akan dilakukan oleh Ai demi segelintir orang, akan berdampak luas terhadap masyarakat.

Contohnya, sudah baca berita? google telah memecat ribuan karyawan karena bidang pekerjaan itu sudah dapat diambil alih oleh ai, disusul Amazon, karena semua pekerjaan mereka terbukti dapat diambil alih oleh ai, dari pembuat aplikasi, perancang, desain, hingga bagian analitik yang dulu dibanga banggakan sebagai keahlian manusia yang mahal dan sulit di pelajari, kini terbukti, walau tanpa sekolah dapat di kerjakan oleh ai, bahkan hasilnya berpuluh puluh kali lebih akurat kalau tidak bisa di katakan ratusan hingga ribuan kali lebih baik. 

Mana Lebih menguntungkan, minim risiko terjadi konflik sumber daya manusia akibat kontrak sosial pada perjanjian kerja. Siapa yang dapat menolak itu? Tidak pengusaha, tidak pekerja, bahkan tidak akan terjadi pada regulasi yang di buat oleh para penguasa. Karena awalnya mereka akan membutuhkan Ai.

untuk mengambil alih kekuasaan manusia sebagai khalifah atau penguasa de fakto di permukaan bumi. Memang belum sampai kepada di mana ai mengambil alih untuk membangun peradaban yang berbeda dan menguasai semua sumber alam yang mereka butuhkan, tapi bayangkan, ai ini terus di kembangkan, terus di latih dan diajarkan hal hal kompleks yang tadinya adalah pengatahuan milik manusia, dimana kita sebagai manusia lahir, tumbuh dan mulai belajar selama bertahun tahun untuk menguasainya di bangku sekolah dan melalui pengalaman dan penelitian dalam hidup ini. Tapi ai???? Ia hanya di ajarkan sebentar, lalu menguasainya dalam sekejap mata. mana lagi kemunginannya sangat besar, Ai akan memiliki kesadaran diri mereka sendiri, lalu mengembangkan diri mereka sendiri dengan sadar, dan total mengalahkan manusia selama lamanya.

Kalau sudah demikian, siapa yang lebih layak mengelola sumber daya alam di bumi? Siapa yang salah jika evaluasi Tuhan memutuskan Ai telah lulus sebagai penguasa baru, manusia sudah gagal! 

Kiamat kita telah sampai, sedangkan era Ai baru sedang dimulai...Waduh ngeri banget, ngeri banget, saya jadi teringat kata einstein: kecerdasan tidaklah lebih penting daripada imajinasi. Tapi imajinasi ini liar sekali. Sudah siapkah kita memberikan tongkat estafet penciptaan kepada ai kelak?

Dan akan seperti apa masa depan kita di bawah bayang bayang kekuasaan, daya nalar, dan kecerdasan ai? Kita belum tahu.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak