Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label audio

Teliti memilih microfon buat vlogging

Tidak bisa di bandingkan head to head dan bukan perbandingan apple to apple. Masing masing memiliki perbedaan yang akan kami jelaskan sekilas di halaman ini. Namun pada akhirnya tujuan seorang yang membeli adalah: Kualitas suaranya. Keduannya baik buat dijadikan pilihan untuk video streaming, podcast, voice over dll, namun keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan sehingga tulisan ini bisa diharapkan menjadi pertimbangan buat membeli. Jadi perlu di ingat perbandingan diantara keduanya yang saya sajikan sama sekali bukanlah perbandingan apple to apple karena jelas keduanya bukan dari sisi line up yang sama. Namun pilihan bisa di jatuhkan kepada salah satu keduanya dengan banyak pertimbangan, ya budget, ya selera dan faktor lain yang hanya kalian yang mengatahuinya. Sekilas nama keduanya memang mirip akan tetapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan disamping beberapa persamaannya. Jadi mari kita bahas persamaannya terlebih dahulu: 1. Bentuk fisiknya hampir sama Sek

3 CARA MENGOLAH SUARA NARASI UNTUK KONTEN VIDEO

Kita masih sedang membahas  cara mengolah audio suara kita sendiri. Ini diperlukan karena tidak setiap orang memiliki gaya bicara yang baik dalam berbicara. Tidak semua orang memiliki talenta atau kelebihan dalam berpidato, khotbah dan melakukan siaran lisan. Berbicara adalah bentuk komunikasi menyampaikan isi daripada suatu tujuan kepada seseorang atau kepada khalayak. Jika cara bicara lisannya buruk alamat isi pesannya tidak sampai ke tujuan atau tidak dimengerti oleh penerima. Dan hal di atas berlaku di zaman konten video. Karena membuat konten video berarti harus mengolah konten audionya juga sekaligus terutama memperbaiki bahasa dan postur lisan kita. Ini berlaku untuk konten konten video tutorial, narasi, motivasi dan konten konten podcast. Jadi teringat zaman siaran radio bukan...? Ada orang yang sangat pinter berkhotbah. perbandingannya adalah ketika isi khotbah adalah sama, isi khotbah hanya akan menarik jika di sampaikan oleh pembicara yang pintar mengolah kata dan memiliki p

TERNYATA HARUS JELI MENGGUNAKAN MUSIK LATAR BUAT KONTEN VIDEO KARENA HAL INI

Bayangkan saja kalau videonya sudah jadi di 'olah' melalui video editor. Susah payah melewati konversi, lalu uploading menggunakan bandwith dan qouta internet. Eh tahu tahunya adal klaim hak cipta alias copyright! Ada hal hal buruk dan tidak menyenangkan setelah itu terhadap konten yang telah kita buat dengan susah payah, bahkan terhadap channel atau terhadap ID halaman kita secara menyeluruh. Pelanggaran adalah pelanggaran. Ini terjadi di Youtube, Facebook dan IGTV, tiga media flatform online yang sering kami pergunakan buat rilis video streaming. Pasti sudah tahu kan apa yang terjadi jika hal tersebut terjadi?  1. Di Facebook... Facebook menyediakan kesempatan terutama kepada pembuat konten video namun tentu saja dengan trafik yang sangat tinggi dan membayar setiap tayangan konten konten tersebut dengan cukup...katakanlah lumayan. Tapi sistem mereka menyediakan tool yang medeteksi konten berisi konten konten hak cipta. Pas kami posting sebuah video. Videonya tidak dapat di pu

VLOGGER DAN YOUTUBER PEMULA, MENGELOLA AUDIO ITU SANGATLAH PENTING

latihan berbicara di depan cermin Para vlogger, dan Youtuber pasti menyadari betapa pentingnya konten audio bagi sebuah konten video. Karena membuat video berarti harus mengolah audio juga bukan? Nah sebenarnya ada dua cara mengelola konten audio ini bagi para pemula yang belum memiliki studio. 1. Berlatih mengucapkan kata demi kata dengan jelas Tidak semua orang lho memiliki kemampuan menyampaikan narasi melalui suara mereka sendiri. Kalau mau jujur, Saya termasuk seorang pembicara yang buruk. Suara saya tidak jelas bayangkan saja  bahkan ada kerabat yang berani mencela saya dengan pernyataan berikut: "Kamu kalau lagi ngomong mirip orang lagi kumur kumur"  Duh pujian macam apa itu? Tapi setelah beberapa video yang sudah terlanjur saya publikasikan saya putar ulang kembali saya baru mengerti bahwa apa yang mereka ucapkan tidak sepenuhnya salah. Orang saya sendiri susah menyimak apa yang telah saya sampaikan melalui video narasi saya itu. Jadi mulai hari itu saya bawa cermin k

TIPS MELATIH DAN MENGASAH SKILL MULTIMEDIA

Saya memutuskan segera mengakhiri kelemahan saya sebisanya. Yakni kelemahan saya dalam bernarasi, berbicara, berdebat. Tadinya swear saya tidak tertarik dengan semua itu tapi ternyata di zaman video sekarang, hal ini justeru tidak dapat di abaikan bagitu saja. Pikirkan baik baik: Jika Kalian berniat membuat konten video, kalian wajib membuat konten audionya sekaligus. Karena kalau video tanpa audio ya bisu dong. Bisa saja membuat konten video bisu, tapi lebih 97% akan menjadikannya sebagai alasan sebuah konten video menjadi tidak menarik. Dan setiap konten tentu harus terlihat bagus dan berkualitas sehingga mampu menarik minat dan perhatian pengguna, termasuk konten audio juga. Walaupun jenis audio bisa beragam, bisa narasi dari seseorang, bisa juga bunyi bunyian dan musik dan sebagainya, yang jelas sebuah konten video memang harus berisi suara alias audio. Contohnya konten tutorial, masak menonton video orang masih harus membaca keterangan? Mending baca di halaman blog saja. Menurut h

Copyright© EDITBLOGTEMA . All rights reserved.