Tidak realistis, jauh jauh hari laptop chrome buatan vendor lokal sudah dipatok seharga 10 jutaan

seperti apa chromebook sepuluh jutaan buatan vendor lokal?
seperti apa chromebook sepuluh jutaan buatan vendor lokal?

Pemerintah akan (atau telah?) menganggarkan dana 2,4 trilyun rupiah untuk pengadaan laptop seharga 10 jutaan. OMG bagaimana speks laptopnya, worthed banget gak? Atau dalam istilah para pengamat teknologi, realistiskah itu? Kalau dilihat dari bocoran spesifikasinya adalah sebagai berikut:

Rincian spesifikasi:
  •  Tipe prosesor core: 2, frekuensi:  1,1 GHz, Cache: 1 M
  • Memori standar terpasang: 4 GB DDR4
  • Hard drive: 32 GB USB port: dilengkapi dengan USB 3.0
  • Networking: WLAN adapter (IEEE 802.11ac/b/g/n)
  • Tipe grafis: High Definition (HD) integrated
  • Audio: integrated Monitor :11 inch LED
  • Daya/power: maksimum 50 watt
  • Operating system: chrome OS
  • Device management: ready to activated chrome education upgrade (harus diaktivasi setelah penyedia ditetapkan menjadi pemenang)
  • Masa Garansi: 1 tahun
  • Harga patokan: 10 jutaan
Oleh karena sistem operasi Chrome yang tidak menggunakan terlampau banyak sumber daya dengan speks tinggi layaknya laptop windows dan Macbook kita maklum spesifikasi jadul di atas masuk akal. Karena sistem operasi ini berbasis internet. Masa depan sistem operasi memang akan demikian: Basis cloud kalau bukan internet. Namun walau demikian seperti layaknya sistem operasi Android, Chrome juga dapat di ajak bekerja offline alias tanpa internet, tentu saja setelah mendwonload pekerjaannya terlebih dahulu.

laptop chrome produk vendor luar lebih murah?
laptop chrome produk vendor luar lebih murah?

Mari kita bandingkan dengan tablet Android Samsung Tab A7:
  • Memori: 4 GB
  • Hard drive: 32 GB plus bisa di tambah microSDxc
  • NETWORK Technology GSM / HSPA / LTE
--2G bands GSM 850 / 900 / 1800 / 1900
--3G bands HSDPA 850 / 900 / 1700(AWS) / 1900 / 2100
--4G bands 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 17, 20, 28, 38, 39, 40, 41, 66
--Speed HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A (2CA) Cat13 400/50 Mbps
--Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot
  • Tipe grafis: HD integrated
  • Audio: 4 speakers
  • Power:Type Li-Po 7040 mAh, non-removable
  • Charging Fast charging 15W.
  • Device Samsung with Android OS
  • USB: Type C 2.0
  • Harga: 4 jutaan
  • Garansi: 1 tahun
Bagaimana? Hampir setara bukan? Bahkan dengan body yang lebih tipis, lebih enteng. Dan itu tablet murah lho, bagaimana jika tablet samsung seharga 8 jutaan? Dapat di pastikan kita akan mendapatkan sebuah piranti berkualitas buatan vendor ternama, premium dan memiliki speks tinggi. 

Kita tahu bahwa tablet telah banyak di pergunakan oleh para professional buat menopang pekerjaan dan tidak di ragukan lagi memang dapat menopang pekerjaan, mulitmedia hingga belajar daring. Soal kameranya (ini penting sekali buat belajar, seminar dan chat face to face) apakah kualitas kamera chromebook buatan vendor lokal akan sehebat kamera tablet Android? Banyak pertanyaan belum terjawab hingga ujud chromebook 10 jutaan itu akan terealisasi.

Baca juga: 

7 Alasan Mengapa ChromeOS bakal menguasai dunia

Alasan mengapa Laptop Chrome Indonesia kurang realistis
  • harga mahal ditambah beban beaya internet
  • spek standar
  • Laptop berbasis internet di Indonesia masih sulit dengan masih tertinggalnya negara kita dalam hal kemerataan akses internet, harga paket internet yang membebani.
  • Banyak laptop chrome dengan merek terkenal dan spek lebih serupa atau baik di jual dengan harga 4 jutaan, hampir semua orang tahu itu.
  • Ingat orang masih belum percaya dengan kemampuan vendor dalam negeri bersaing dengan kualitas, kelanjutan produktivitas, konsistansi peningkatan mutu dan update berkala dengan buatan vendor luar. 
  • Tidak seperti di luar negeri yang internetnya cepat dan merata, sistem operasi chrome yang oneline dan butuh jaringan internet masih asing di Indonesia, kita familiar dengan laptop windows. Walaupun nanti pemerintah mungkin akan menyediakan jaringan internet cepat, murah dan terjangkau (lagi lagi merogoh saku lebih dalam)
Alasan mengapa jargon cinta produk buatan dalam negeri masih jauh dari realita
  • Kualitas, jujur apakah kita mengakui buatan dalam negeri setara dengan buatan luar negeri? Bagaimana meyakinkan ini kepada pengguna melek informasi?
  • Nama besar perusahaan/vendor dalam negeri masih di anggap tidak mendunia
  • Kebutuhan spesifikasi anak anak muda sekarang justeru mendorong mereka memilih laptop terbaik.
Pertanyaan:

Apakah pembeliannya akan di pakasakan kepada para pelajar? 
Bagaimana caranya? 
Melalui regulasi?

Aku tidak mau berspekulasi, walaupun pertanyaan itu mengelayut di pikiran. Aku tidak mau menyinggung masalah yang bersifat politik. Alasan di atas semata mata soal tekno, blog ini adalah bagian teknologi mewakili remaja seperti kita. Aku menggunaka tablet dengan sistem operasi Android, dan Android itu dalam banyak hal nyaris identik dengan Chrome. Dan aku baik baik saja dengan itu, termasuk ketika menulis artikel ini.

kalau aku baca pernyataan dari mendikbud sih silahkan beli laptop yang lebih murah asalkan speknya sama tapi jangan lebih mahal. Ada juga statemennya yang mengatakan laptop akan mengikuti harga pasaran dengan speks yang sama. 

Disini masih abu abu. Tanpa 'pemaksaan' jujur dari awal aku pesimis, laptop buatan dalam negeri ini bakalan tidak laku. Kalau tidak laku buang buang duit dong. Itu hanya dugaan liar aku saja. Will see. 

Sebaiknya harga laptop chrome memang di jual di bawah harga pasaran supaya laku, artinya ya dibawah 4 jutaan. Itupun dengan minta maaf yang sedalam dalamnya, jika mereknya buatan dalam negeri yang itu dan itu, dan jika produk luar menawarkan kualitas dan speks yang lebih baik aku tidak akan menjadikan produk merek dalam negeri sebagai pilihan walaupun dengan harga selisih sedikit lebih mahal. Tapi sekali lagi sangat tidak realistis bagi pemerintah yang telah menggelontorkan uang modal sebanyak itu.

Jadi di luar laptop itu adalah projek mendikbud yang di tujukan buat pendidikan bagi aku begini analoginya: Jika pun harga laptop di atas 4 jutaan dan mereknya dalam negeri sementara ada laptop chrome buatan vendor luar dan mereknya terkenal dengan selisih harga tipis atau sedikit lebih mahal....Sedalam dalamnya aku minta maaf, merek adalah jaminan kualitas dan merek selalu menjadi pertimbangan untuk membeli di samping harga, maka aku akan memilih produk vendor lokal. Biar harus menabung sedikit lebih lama lagi.

Kecuali jika tidak ada pilihan. Aku ingin sekali pak menteri pendidikan yang jenius membaca tulisan ini. Dan aku tidak kuatir menuliskan pendapat ini karena kita berada di negara yang menganut prinsip kebebasan berpendapat. Aku ingin kita semua mengakui dengan jujur: Laptop Produk dalam negeri hanyalah akan di jadikan pilihan terakhir, karena branding mereka masih sangat lemah. Dan maaf saja kalau harus menutup beaya produksi dengan harga yang mahal.

Ini bukan tentang jargon "aku cinta produk Indonesia" Ini tentang realita. Aku lebih memilih laptop seken seharga 2 jutaan dengan speks premium.

Mengapa aku lebih baik memilih tablet?

Tablet Android sama sama di buat oleh Google, ia nyaris identik sebenarnya sama sama dibuat berbasis gentoo linux. Chrome OS dapat menjalankan aplikasi berbasis Android dengan baik, disinilah daya tariknya disamping tidak membutuhkan sumber daya sebesar sistem operasi windows dan macOS.
  1. Untuk pekerjaan standar anak sekolahan banyak terdapat pilihan tablet murah sekali dengan speks di atas laptop chrome di atas.
  2. Tablet memiliki teknologi kamera yang lebih baik sehingga membantu pelajaran secara daring. Ingat ini diperlukan buat face to face saat belajar daring.
  3. Sistem operasi chrome tidak jauh beda dengan sistem operasi Android, sama sama buatan Google, sama sama memiliki kemampuan menjalankan aplikasi aplikasi untuk produktivitas seperti aplikasi perkantoran, mengedit gambar, mengedit video dll.
  4. Tablet lebih mobile dan lebih simpel dapat di lengkapi dengan keyboard bluetooth seharga 100ribuan.
  5. Jelas batterynya terbukti sangat awet.
Tapi itu tadi terpulanglah pada kita semua, patut bertanya tanya, worthedkah 'aku cinta produk dalam negeri' untuk hanya sekedar membeli sebuah produk? Bagaimana caranya mendoktrin anak anak pelajar dan ortu mereka yang milineal untuk berpegang pada doktrin yang rapuh dan agak menggelikan?

Ya itu tadi, kalau mendikbud bilang terserah beli saja laptop yang lebih murah asal speknya sama, itu fair banget dan aku yakin beliau orang pinter banget, jenius ibaratnya Elon Musknya Indonesia dapat melihat bahwa kita bukanlah 'anak anak' dari zaman gen X, kita juga butuh sentuhan teknologi real yang setara dan global. 

Namun demikian kita tetap memberikan apresiasi pada usaha pemerintah di atas, ibaratnya:
  • Mengapa tidak mencoba
  • Kalau tidak sekarang kapan lagi?
Kadang keberanian berspekulasi di perlukan demi kemajuan dan masa depan negara di bidang teknologi seperti ini. Dan tentunya setelah mengkalkulasikannya dengan cermat. Jika tidak akan timbul pertanyaan liar: RP. 2,4 trilyun kemana sebenarnya uang itu pergi? Mari kita sama sama kalkulasikan harga setiap unit komponen laptop dengan spek jadul seperti diatas dengan beaya produksi. Kita bisa menghitungnya dengan mudah melalui kemudahan informasi yang telah ada. 

Ingat, hanya speks jadul segitu memang yang dibutuhkan oleh laptop chrome, tidak kurang dan tidak lebih, boleh boleh saja ada penambahan spesifikasi, tapi ya lagi lagi berbanding lurus dengan peningkatan harga. 

Apa kata warganet?

Kesimpulan:

Laptop chrome seharga 10 jutaan? Apakah tidak mendingan beli laptop windows seharga 8 jutaan dengan speks dan kelengkapan fitur yang jauh lebih baik?

Jujur saja aku ingin sekali melihat vendor lokal yang memiliki kredibiltas dalam segala hal, ya penguasaan teknologi, ya produktivitas, ya kepercayaan, ya konsistensi. Maafkan keraguanku ini. Bukan salahku juga sepanjang waktu menonton drama teknologi yang tidak habis habisnya. Tapi percayalah aku mengerti sedikit teknologi, karena memang itu minatku.

Jika kebebabasan memilih adalah hak maka pilihannya begitu banyak di pasaran, rasanya jika aku, maka aku berat banget memilih laptop seharga 10 jutaan jika ada produk premium dengan jaminan nama vendor besar dan dengan harga jauh di bawah itu.

Mari kita uji siapa yang lebih mencintai uang dan bisnis dan siapa yang lebih mengutamakan kepentingan negara...

Mari kita bantu pak menteri mengontrolnya dengan cara kita. Karena kita akan tahu jika membeli komponen dan hanya sekedar merakitnya itu benar benar tidak masuk akal, itu mudah kita lihat jeroannya nanti setelah laptopnya di tangan kita dan kita akan berbagi berapa prosen yang benar benar buatan dalam negeri. Dan kita akan berbagi berapa harga pasaran setiap komponen di jual di pasaran. Tentu saja kita juga akan menghitung biaya produksinya dengan formula yang ada.

Kita realistis saja tidak akan mungkin 100% komponen buatan dalam negeri, kita bukan cina dan Amerika, mereka saja masih membutuhkan pemasok komponen. Akan tetapi besaran prosentasinya, kemudian seberapa besar ia mempengaruhi kualitas hasil produk tersebut tentu akan menjadi pertimbangan yang sangat menarik perhatian publik generasi muda yang rata rata telah melek teknologi.

Kalau ada nanti vendor lokal yang merayu: Cintailah produk dalam negeri, mereka sudah benar. Tapi realitanya entah mengapa terasa akan naif.

#laptopchrome
#10jutaan
#mendikbud

2 Komentar

Silahkan berkomentar sesuai dengan topik kita ya...

  1. Waduh sangat tidak sesuai banget yaa, saya beli laptop cuma harga 5 jutaan saja sudah dapat berbagai macam spesifikasi yang bagus untuk ngeblog, edit video, dan memori yang besar. Ini 10 juta harusnya udah dpt yang lebih bagus lagi sih..

    BalasHapus
  2. Mudah2an project Laptop meredak itu batal deh
    Keburu blunder spek nya, para influencer udah bersatu bersuara
    Masayrakat udah tau kalau spek dan harganya nggak cocok kwkwkwkw

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak