EDITBLOGTEMA

Pembahasan pertama kita adalah: Manfaatkan video shorts Tanpa 1000 subscriber? Dari mana dapat traffic atau sumber viewers nya? Biasanya semakin ramai subscriber akan semakin ramai viewers nya soalnya Youtube memiliki sistem notifikasi kepada ratusan ribu subscriber yang telah di miliki oleh sebuah channel youtube, di samping algoritma yang mengacu kepada kualitas konten video dari channel tersebut. Jadi dalam kasus biasanya, sebuah channel yang subscribernya sedikit akan sedikit pula mendapatkan viewers, kecuali dalam beberapa hal sebuah konten video di karenakan SEO, kualitas, dan keunikanya dapat melampaui jumlah subscriber dan melompat menjadi viral namun ini kejadian yang sangat langka. Akan tetapi video shorts memiliki algoritma mesin penelusurannya sendiri di Youtube, ia tidak lagi bergantung pada jumlah subscriber pembuat konten video, kita tidak akan dapat mengetahui rahasia dapur youtube Google ini. Kita hanya di minta membuat konten konten short video yang unik, menarik, ber

Sebagai seorang yang juga mencoba mengembangkan channel youtube, saya nonton banyak video para youtuber ternama baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Dan saran saran mereka layak di ikuti jika masuk akal bagi Kalian. Sebagai pemula dan apalagi sebagai orang biasa yang bukan tokoh masyarakat, dan jauh dari panggang sebagai seorang artis apalagi yang dapat kita lakukan selain berjuang? Ya memperjuangkan harapan atau bahkan impian kita, bukan? Menurut Channel Youtube Jeven Dovey yang merangkum pengalaman kegagalan 6 Youtuber pada awal mereka membangun channel kesalahan ini bisa saja berakibat fatal.  1. Kesalahan pertama: Tidak memiliki niche. Tidak memilih niche. Alias youtube dengan konten dan topik gado gado.  Mengapa? Ya tidak salah juga dan banyak kok yang sukses dengan channel berisi konten gado gado. Akan tetapi hal itu sulit, mengapa? Ya karena terlalu banyak topik yang harus di garap membuat channel terlihat tidak konsisten, dan untuk selanjutnya membuat pemirsa kehilangan m

Soundtech st800 adalah versi lama atau produk microfon kondenser produksi Soundtech. Tahun 2021 Soundtech mengeluarkan produk microfon vers murah mereka kembali yakni soundtech 2.0 dengan selisih harga yang tipis namun dengan fitur dan karakter yang jauh berbeda. Karena: Soundtech 2.0 memiliki 2 polar pattern yakni cardioid dan omnidirectional di tambah dengan tombol colokan headset untuk memonitor suara, juga memiliki tombol noise reduction dan tombol rivert untuk menghasilkan beragam suara yang tidak akan kita dapatkan pada st800. Akan tetapi apakah semua itu benar benar worthed? Dan dengan syarat bahwa microfon mirrofon USB harus di pergunakan sepraktis mungkin, juga harus instan tanpa ribet menambahkan perangkat tambahan ini dan itu seperti mesin soundcard, harus dapat dipergunakan langsung ke perangkat mobile seperti hape dan tablet Android dan iOS, apakah soundtech 2.0 benar benar dapat mengalahkan st800 yang lebih murah dan lebih jadul? Dan satu hal lagi yang harus di garisbawah

Soundtech 2.0 ini menurut beberapa pengguna adalah penyempurnaan dari microfon Soundtech sebelumnya yakni ST-800 yang banyak di jual di toko toko online. Kita tentu mengerti segala hal baru biasanya hadir untuk menyempurnakan produk lama. Namun Brand ini juga tentunya telah memproduksi beberapa model microfon condenser dengan fitur, karakter dan harga yang berbeda beda dan menyasar pada kemampuan kantong dan selera pengguna. Brand, dan situs resmi Tapi perlu saya jelaskan meskipun di kemasan soundtech tertera alamat situs microfon ini namun tidak bisa di buka atau belum bisa di buka. Dan meskipun telah di cari cari situs resminya akan ada banyak situs dengan nama yang sama namun memiliki produk dan target yang berbeda beda.  Sebaliknya mudah sekali mencari situsnya samson mic, ini cukup menjelaskan bahwa dalam hal memproduksi microfon streaming dan model microfon lainnya, samson jelas lebih branded, lebih fokus dan tampaknya memang lebih profesional dalam membuat produk mcrofon.  Kalia

Tadinya channel kami hanya memiliki 15 subscriber itupun iseng dari teman teman kerja. Akan tetapi setelah lama terbengkalai kami melihat channel Youtube bagus buat mendukung trafik blog sehingga kami mengaktifkannya kembali bisa dikatakan channel ini aktif kembali di tahun 2021 ini. Mulanya kami berusaha membuat konten video tutorial dan tentu saja itu membutuhkan video berdurasi panjang. Puluhan video telah kami posting ke Youtube dengan durasi 4-20 menit, namun tidak mendatangkan hasil. Akhirnya kami mencoba hal ini: Memposting video shorts salah satu fitur baru di Youtube, dan hasilnya luarbiasa kalau soal jam tayang kami sudah melewati 4000 jam tayang tinggal subscriber saja yang masih sedikit namun sudah jauh meningkat daripada tadinya yang hanya ada 30 subscriber. Perhatikan traffik di atas, feed video shorts menyumbang paling signififkan trafik dan viewer video ke halaman channel editblogtema. Kami juga benar benar tidak menyangka. Fakta seputar Video Shorts hingga September 20

Konten video streaming semakin populer, apalagi ketika pandemi covid 19 sedang berlangsung. Konten video menjadi sangat populer dinanti nanti bukan hanya oleh kalanngan pengguna kalangan netizen tapi juga oleh para pengusaha yang memburu konten konten serupa untuk tujuan pemasaran produk mereka. Bahkan dunia pendididkan banyak yang melakukan kegiatan mengajar melalui daring. video streaming dengan narasi Lagipula Youtube sangat welcome kepada para kreator konten video, Facebook dan Instagram juga. Bahkan kita melihat video video viral di Twitter dan snapchat. Semua itu membuka peluang yang menggembirakan bagi para kreator konten konten video. Mampu menghasilkan cuan yang jauh mengatasi para pembuat konten tulisan. Tingkat kesulitan membuat konten video juga menentukan kualitas hasil akhirnya. Jadi jika kalian ingin video kalian menarik, interaktif dan berkualitas tentu saja harus memiliki perangkat keras dan sekaligus perangkat lunak untuk mengolah konten video tersebut. Tidak juga per

Saya memiliki 5 alasan yang saya kumpulkan dari berbagai referensi. Dan sebagai blogger yang terbiasa membuat konten tulisan, saya akhirnya membuat konten video juga walau masih seadanya. Toh masih sama sama bernama konten, masih berplatform web, jika tidak saya lakukan maka saya merasa akan ketinggalan. ilustrasi: digitaldhairya Terutama jika yang di target adalah konten untuk marketing, maka video memiliki banyak keunggulan di banding dengan konten tulisan. Itu juga dapat di lihat dari fakta bahwa penghasilan para Youtuber dengan konten konten video jauh melampui penghasilan para Blogger dengan konten konten tulisannya. Konten video dapat di terbitkan melaui saluran Youtube, media sosial seperti IGTV, Facebook video, Daily motion, snapchat dll. Semakin banyak platform platform web yang menyediakan ruang untuk menerbitkan video karena kepopulerannya di masa kini.  Itu juga mengapa sebabnya saya mulai mencoba membuat konten video sekarang. Dan berikut 5 alasan sebabnya mengapa ia begit

Ini zamannya membuat konten video, akan tetapi kemudian banyak juga yang gagal melakukannya karena memikirkan kendala. Sebenarnya dengan menyiasati peralatan yang seadanya seperti hape dengan kameranya yang mampu mengambil video banyak juga para Youtuber pemula kemudian sukses dan pada akhirnya setelah punya modal lalu membangun studio sendiri. Saya sendiri akhirnya menggunakan perangkat sederhana berikut: Bagi saya memiliki studio penting jika ingin memberikan tayangan berisi tutorial dan narasi. Atau memperagakan peralatan make up dan kecantikan. Tentu dengan sebuah studio dan perlengkapan pekerjaan akan menjadi lebih mudah, bukan? Ada stand yang cukup semaca tripod yang fleksibel untuk menempatkan hape di atasnya. Mau tahu berapa harganya? Di Batam dapat di beli dengan bermacam macam model seharga Rp. 40ribuan. Lalu ring light yang berguna untuk menerangi wajah atau objek objek yang mau di terangi. Harganya berkisar Rp. 25ribuan Yang paling terakhir adalah pengeras suara, atau micro

Saya ingin berbagi pengalaman dalam bentuk pandangan sederhana saja agar konten saya ini tidak menjadi terlalu panjang jika saya jadikan konten video. Itu di karenakan saya telah mulai memilih konten yang cocok untuk di tayangkan melalui tulisan sekaligus video yang akan saya tayangkan di channel Youtube kami di: DEMI WAKTU EDITBLOGTEMA . Silahkan subcribe jika ingin membantu. Jika tidak ya tidak apa apa. video streaming - featured pic: adelina sofyan Sesuai judul di atas saya akan menjelaskan mengapa sikap tidak konsisten akan menjadi racun yang perlahan lahan membunuh halaman blog dan saluran video streamning kalian, baik itu berbentuk blog, vlog atau channel Youtube yang terkenal itu.  Saya pernah mengalaminya dan saya harap kalian tidak perlu menanggung kerugian seperti itu lagi. Walaupun ada pepatah yang mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, namun di zaman ini itu terlalu mahal untuk di tebus. Sama seperti istilah biar lambat asal selamat. Orang orang zaman sekarang berp

Mau di bilang sulit ya sulit banget, mau di bilang simpel dan mudah ya simple juga sih. Saya mau berbagi hal hal paling sulit dan sederhana pada saat upload video ke YT, sebagai contoh saja kalau mau jadi youtuber itu ya harus punya akun Youtube bukan blogger he he he...konten kontennya dalam bentuk video maka otomatis kita harus membuat konten dalam bentuk format video. Contoh studio Youtuber Di luar topik konten yang akan di sajikan, kita juga harus mempertimbangkan hal hal berikut: Peralatan atau alat mengambil untuk mengambil dan mengedit video semakin lengkap peralatannya maka semakin tinggi kualitas kontennya walau itu juga tergantung keahlian sang kameraman yang mengambil videonya. Kualitas video dalam bentuk format, pixel dan kejernihan Kualitas suara agar mudah di tangkap pesan atau di dengar jelas baik ucapan lisan sang pembawa acara maupun keindahan musik yang di sajikan. Kadang juga harus punya studio sendiri. Bahkan wajib jika ingin lebih profesional. Dan, jika ingin banya

Elit vs Kere Blogger hampir mendekati trend pekerjaan yang "sudah usang" the old job. Faktanya memang demikian. Siapapun bisa ngeblog sekarang. Segala kemudahan terjadi dipenghujung titik nadir. Saya percaya baik Google maupun para blogger mulai merasakan hal ini. Kecuali jika ada terobosan baru yang pastinya harus memenuhi selera generasi baru yang "technology savvy" tetapi itu pasti akan sulit. Yang paling mudah itu adalah mengikuti hukum alam: Yang kaya akan menjadi semakin kaya, dan yang miskin akan menjadi semakin miskin. Kecuali banting setir! Letak kesalahannya bukan ditangan para blogger, mereka sudah berkembang dengan cepat dan hebat, yang salah adalah waktu: "become right in wrong time is waste" pola selera visitor telah berubah, mereka lebih banyak mengunjungi konten video ketimbang situs baca baca. Perbandinag minat visitor: Dari segi manapun: konten, layout web hingga minat, Youtube telah unggul. Ini adalah zamannya konten video, saya t